Samsung tengah menghadapi masa-masa berat dalam bisnis ponsel pintarnya. Dalam dua bulan terakhir, Samsung harus menarik ponsel pintar Galaxy Note 7 dari peredaran akibat kegagalan produk yang menyebabkan ponsel meledak saat sedang diisi daya baterai.

Pada periode buruk ini sebuah survei konsumen dilakukan di kawasan Amerika Serikat pada tanggal 11 dan 12 Oktober 2016. Survei ini mendapati bahwa 40 persen dari 1.020 konsumen Samsung menyatakan diri tak akan membeli lagi ponsel produksi Samsung. Jawaban kekecewaan ini meningkat dibandingkan survei serupa yang dilakukan pada bulan September.

Data September menyatakan bahwa 34 persen konsumen Samsung menyatakan tak ingin lagi membeli ponsel buatan Samsung. CEO Branding Brand, perusahaan yang melakukan survei, mengatakan "Konsumen Samsung menyatakan kemampuan baterai Samsung merupakan kunci loyalitas mereka pada merek tersebut, inilah alasan mengapa mereka kehilangan kepercayaan pada Samsung," seperti dilansir melalui Phonearena.com, Jumat 14 Oktober 2016.

Sebanyak 8 persen menyatakan mereka akan mulai membeli ponsel Google Pixel. Dalam survei tersebut sebanyak 70 persen konsumen mengaku tetap akan menggunakan ponsel bertenaga Android. Sedangkan 30 persen lainnya menyatakan akan berganti sistem operasi ke iOS dengan membeli iPhone.

Pada 23 September lalu, Survei juga pernah dilakukan kepada konsumen Samsung. Survei kepada 1.000 konsumen Samsung mendapatkan bahwa 77 persen konsumen menyatakan diri akan tetap bertahan pada Samsung. Konsumen beralasan mereka sudah terbiasa dan tidak ingin mempelajari ponsel baru yang mungkin memiliki sistem yang berbeda dengan Samsung.

Pernyataan lain mendapati bahwa 52 persen menyatakan bertahan dengan merek Samsung berkaitan dengan desain yang ditawarkan, 44 persen bertahan karena pengalaman yang dimiliki, 39 persen bertahan karena daya tahan baterai, 35 persen bertahan karena harga, dan 28 persen menyatakan tidak suka dengan mereka lain.













sumber : tempo.com