Usia remaja adalah masa yang paling mengkhawatirkan kalau anak bakal kehilangan rasa cinta Tanah Air atau nasionalisme. Pasalnya, pada usia tersebut anak mulai berkenalan dengan budaya asing di lingkungan pergaulannya.

Di tengah labilnya jiwa remaja, tentu akan mudah sekali bagi mereka terpengaruh budaya asing. Bahayanya anak bisa melupakan dari tumpah darah mereka. Maka dari itu, orangtua dan pendidik perlu memupuk rasa nasionalisme pada anak.

Motivator remaja sekaligus praktisi pendidikan, Vivid Fitria Argarini menyarankan akan orang dewasa, termasuk guru dan orangtua harus sering bercerita dengan visual contoh-contoh prestasi anak bangsa. Di mana mereka berjuang atas dasar rasa cinta Tanah Air.

"Contohnya yang baru saja terjadi. Emas diperoleh dari cabang olahraga bulutangkis di Olimpiade Rio 2016. Pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil mengumandangkan lagu Indonesia Raya tepat pada hari kemerdekaan RI di Brasil," terang Vivid, belum lama ini, di Jakarta

Sehingga, sambungnya anak muda berlomba mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional. Bangga akan bangsa dengan 'pamer' prestasi. Maka, terpupuklah rasa nasionalisme dalam jiwa remaja. *

Sumber: okezone