Aras Mulyadi Menang Telak Dalam PEmilihan Rektor UNRI
Senin, 10/12/2018 - 19:59:19 WIB
Setelah sempat tiga kali dibatalkan, akhirnya pemilihan Rektor Universitas Riau (Unri) masa bakti 2018-2022 digelar Senin (10/12/2018) siang. Dan seperti sudah dapat diduga, Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA menang telak dengan meraih 68 dari 80 suara pemilih. Sementara dua pesaingnya, Dr Ir Deni Efizon MSc dan Dr Zulkarnain MPd, masing-masing hanya meraih 11 dan satu suara.
Pemilihan berlangsung di ruang rapat Senat Lantai IV Gedung Rektorat Unri Panam. Hasil pantauan media ini di lapangan dan informasi dari beberapa anggota Senat Unri di grup WhatsApp, ke-80 suara pemilih berasal dari seluruh anggota Senat Unri 52 orang, dan suara Menristek Dikti sebanyak 28 suara (35% dari total suara pemilih yang hadir). Dalam pemilihan tertutup itu Prof Aras Mulyadi menang mutlak dengan meraup 68 suara.
Pemilihan ini sempat batal tiga kali. Terakhir pembatalan pemilihan oleh Kemenristek Dikti adalah Rabu (5/12/2018) lalu. Saat itu ke-52 pemilih sudah datang, tapi Dirjen Ristek Dikti Prof Ainun Naim PhD MBA sebagai wakil kementerian, dan Plt Rektor Unri, Ir Agus Indarjo MPhil tiba-tiba batal datang.
Agus Indarjo ditujuk Menteri jadi Plt Rektor karena masa jabatan Prof Aras Mulyadi habis pada 9 September 2018. Kemenangan Aras sudah diduga karena saat penjaringan menjadi bakal calon, dari 52 suara Senat Unri, dia sudah meraih 43 suara, sementara Deni 8 suara dan Zulkarnain hanya satu suara. Hanya saja pemilihan Rektor tidak segera dilakukan karena belum ada lampu hijau dari Menristek Dikti.
Wakil Rektor II UNRI Prof Sujianto saat dihubungi mengatakan pemilihan berlangsung aman dan lancar. "Alhamdulillah, pemilihan Rektor sudah selesai hari ini. Pak Aras Mulyadi unggul," ujarnya singkat.
Berliku dan Membingungkan
Pemilihan Rektor Unri kali ini memang melalui jalan panjang, berliku dan sedikit membingungkan. Tiga bulan sebelum masa jabatan Rektor Prof Aras Mulyadi habis pada 9 September lalu, panitia sudah mengirimkan tiga nama bakal calon rektor pilihan senat, ke Menristekdikti untuk disahkan sebagai calon, kemudian dipilih.
Ketiga nama bakal calon itu ialah Prof Aras Mulyadi DEA (Rektor saat itu, dan dosen Faperika), Dr Deni Efizon (dosen Faperika Unri) dan Dr Zulkarnain (dosen FKIP). Dalam pemungutan suara senat pada Kamis (7/6/2018) siang, Aras mendulang 43 suara, Deni meraup delapan suara, dan Zulkarnain satu suara. Keseluruhan anggota senat yang berjumlah 52 orang memberikan suaranya. Ketiga nama itulah yang langsung dikirimkan ke Jakarta untuk disetujui Menteri sebelum dipilih kembali oleh senat.
Namun apa yang terjadi? Bulan berganti bulan, Menristek Dikti tak juga menurunkan nama itu. Pemilihan yang sedianya dilakukan 11 Juli ditunda dengan alasan ketiga bahkan calon masih diteliti rekam jejaknya. Kedua, pada tanggal 16 Agustus, juga ditunda dengan alasan yang kurang pasti. Begitulah, hingga akhirnya jabatan Rektor Aras Mulyadi habis pada 9 September. Dan Menristek Dikti menunjuk Dr Agus Indarjo MPhil dari Jakarta sebagai pelaksana tugas (Plt).
Selasa (4/12/2018) lalu, Ketua Senat Unri Prof Adel Zamri melayangkan undangan kepada 52 anggota senat untuk melakukan pemilihan Rabu esoknya. Dasar undangan itu ialah surat perintah Sekjen Kemenristekdikti, yang juga menyatakan bahwa rekam jejak ketiga nama yang diusulkan layak dipilih karena rekam jejaknya tidak ada yang bermasalah.
Sehari sebelum acara pemilihan, pimpinan Unri pun sudah diberitahu agar menjemput Plt Rektor Agus Indarjo dan Dirjen Ali Ghufron Mukti yang mewakili Menteri ke bandara pada pagi hari pemilihan. Acara pemilihan dijadwalkan dimulai pukul 11.00 WIB. Ketiga calon juga hadir di acara pemilihan bersama 50 anggota senat. Dua anggota tak hadir karena bertugas ke luar negeri. Tapi entah mengapa, sampai pada detik-detik rapat pemilihan dimulai, Agus dan Ali Ghufron tak juga datang ke Pekanbaru. Hingga akhirnya datang surat pembatalan pemilihan hingga waktu yang belum ditentukan.
Surat itu hanya dikirim melalui whattsApp yang ditandatangani oleh Sekjen. Prof Adel Zamri membagikan surat dalam bentuk soft copy itu, sehingga para anggota senat kaget dan bingung.
Tapi, hasil pantauan di lapangan menunjukkan, para anggota senat mencoba bersikap tenang dan mengamini pembatalan itu. Ketiga calon rektor juga mencoba memaklumi. Menurut seorang petinggi Unri, pihaknya bersama panitia pemilihan segera berkoordinasi ke Jakarta untuk membuat jadwal ulang pemilihan. *
Sumber : berazam.com
Komentar Anda :