www.transriau.com
13:08 WIB - Ini Dia Para Pemenang PTPN IV Regional III Performance League 2024 | 21:00 WIB - LAMR Terima Kunjungan PKDN Sespimti Polri | 19:50 WIB - Bawaslu Riau Lakukan Evaluasi dan Rekrutmen Panwascam, Catat Jadwalnya | 11:43 WIB - Pj Gubri Akan Sentuh Infrastruktur Sampai ke 12 Kabupaten/Kota | 19:42 WIB - PHR Pastikan Produksi Migas Blok Rokan Tetap Produktif, Meski Sempat Diterjang Banjir | 07:54 WIB - Hari Kartini, PHR Junjung Tinggi Kesetaraan dalam Berkontribusi Bagi Negeri
  Kamis, 25 April 2024 | Jam Digital
Follow:
 
Gubernur NTB Minta UU Perkawinan Direvisi Untuk Selamatkan Anak

Senin, 25/07/2016 - 09:37:58 WIB

TERKAIT:
   
 

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi meminta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menaikkan batas minimal usia pernikahan di Undang-undang Nomor 1 Tahun 1978 tentang Perkawinan. Ia pun mendukung upaya judicial review ke Mahkamah Konstitusi terkait peraturan itu. Menurutnya, revisi  UU Perkawinan itu penting untuk menghentikan praktek perkawinan anak yang sampai sekarang masih dilakukan di beberapa tempat di NTB.

"Semua bupati dan walikota di NTB punya komitmen yang sama terkait pendewasaan usia perkawinan," kata Zainul Majdi, kepada Tempo, di sela peringatan Hari Anak Nasional di Mataram, Ahad 24 Juli 2016. 

Sayangnya sampai sekarang, sejumlah upaya perubahan belum membawa hasil. "Pemerintah NTB hanya bisa memberi advokasi kepada masyarakat terkait pernikahan dini," katanya.

Menurut Majdi, meski angka buta huruf mengalami tren penurunan di NTB, tren perkawinan dini masih sulit dihilangkan karena itu berkaitan dengan pola pikir masyarakat. Salah satu faktor yang berpengaruh mendorong tren pernikahan anak, kata Majdi, adalah adat sehingga pemerintah pun melakukan pendekatan kultural.

Di sektor hukum, saat ini, ujar Majdi, pihaknya mendorong adanya sinkronisasi Undang-undang Perlindungan Anak dan Undang-undang Perkawinan untuk menyamakan batas usianya. "Instrumen negara adalah undang-undang, kalau orang mau menikah berdasarkan syarat umum, kami tidak bisa mencegah," ujar Majdi.

Pada Forum Anak Nasional 2016 yang diadakan di Hotel Lombok Raya, Mataram, Jumat malam, 22 Juli 2016, ratusan anak membacakan 12 rekomendasi berlaber Suara Anak Indonesia di hadapan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yambise, yang mewakili Presiden Joko Widodo.

Dari 12 tuntutan tersebut, ada permintaan seputar perkawinan anak, seperti: "Lindungi kami dari pernikahan dini" dan "Lindungi kami dari segala bentuk kejahatan seksual".

Direktur Gagas Foundation, Azhar Zaini, menilai dua suara ini penting, khususnya bagi anak-anak di NTB. Menurut Azhar, perkawinan anak di sana berkaitan dengan tingginya angka putus sekolah. "Banyak yang tidak bisa mengikuti ujian karena mereka harus menikah," kata Azhar. Akibatnya, kata dia, ada peningkatan angka buta huruf di NTB. Sekitar 10 persen dari usia anak-anak masih buta huruf. "Yang masih belum banyak angka partisipasi sekolahnya," kata dia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2015, jumlah usia anak-anak di NTB mencapai 1,8 juta anak. Pada 2012, presentase buta huruf mencapai 16,32 persen dan usia rata-rata kawin pada usia 19,88 tahun.

Azhar menjelaskan hal ini diperparah kondisinya dengan Budaya Merarik. Budaya merarik, ujar Azhar menjelaskan, seorang anak perempuan bisa dibawa lari oleh seorang laki-laki untuk dinikahi secara adat. Namun, ketika seorang perempuan kembali, orang tua tak mau menerima kembali karena dianggap aib. "Secara adat itu disahkan, dan itu juga yang mendorong pernikahan di usia anak," kata dia.

Ia pun mendesak kepada pemerintah daerah untuk aktif melakukan sosialisasi deteksi dini anak yang rentan putus sekolah. Persoalan pernikahan dini, menurut dia, bakal diperparah lagi dengan adanya destinasi pariwisata yang terus dikembangkan oleh pemerintah daerah yang berpotensi menjadikan anak sebagai pekerja. "Sehingga angka partisipasi untuk sekolah rendah," ujar aktivis Lembaga Perlindungan Anak ini.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise menganggap 12 tuntutan adalah pekerjaan rumah untuk kementeriannya. Terkait poin perkawinan dini, Yohana berpesan kepada anak-anak, "Kalian harus mengutamakan sekolah, jangan terlebih dulu memikirkan perkawinan. Negara mempersiapkan agar kalian melanjutkan bangsa dan negara," kata Yohana.*













Sumber : Tempo.Co




 
Berita Terkini:
  • Ini Dia Para Pemenang PTPN IV Regional III Performance League 2024
  • LAMR Terima Kunjungan PKDN Sespimti Polri
  • Bawaslu Riau Lakukan Evaluasi dan Rekrutmen Panwascam, Catat Jadwalnya
  • Pj Gubri Akan Sentuh Infrastruktur Sampai ke 12 Kabupaten/Kota
  • PHR Pastikan Produksi Migas Blok Rokan Tetap Produktif, Meski Sempat Diterjang Banjir
  • Hari Kartini, PHR Junjung Tinggi Kesetaraan dalam Berkontribusi Bagi Negeri
  • Pemprov Riau-PTPN IV Regional III Selaraskan Program Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan
  • Program Pencegahan Stunting PHR di Riau Sasar 11.340 Penerima Manfaat
  • Strategi Awal PalmCo Pasca Efektif KSO dan Kelola Perkebunan Sawit Terluas di Dunia
  • Menteri Perhubungan Dukung Penuh Lancang Kuning Carnival di Riau
  • Jaga Laju Kolaborasi ELNUSA dan PHR Sukses Rampungkan Proyek Survei Seismik 3D Balam South East
  • Indosat Ooredoo Hutchison dan Mastercard Umumkan Kemitraan Cybersecurity Center of Excellence
  • Letjend Suharyanto: Keselamatan Masyarakat Sekitar Gunung Ruang Prioritas Utama
  • Pelatihan Vokasi Juru Las PHR Jadikan Pemuda Riau Siap Kerja
  • Manajemen-Karyawan Komitmen Perkuat Sinergitas Akselerasi Kinerja Perusahaan
  •  
    Komentar Anda :

     

     
    TRANS TERPOPULER
    1 Innalillahiwainnaillahi Rojiun..... Anggota DPRD Riau Rosfian Meninggal Dunia 
    2 Ustadz Mas’ud Tahidin Kupas Soal Motivasi Kerja di Al Munawwarah UIR
    3 Prediksi Bakal Pasangan Calon Bupati Kampar 2017
    4 PT Sinarmas Turunkan 3 Helikopter Padamkan Karlahut di Riau
    5 Koramil 11/Pwk Kandis Berikan Penyuluhan Wawasan Kebangsaan Kepada Pramuka Pondok Pesantren
    6 Pengumuman Persyaratan dan Permohonan Beasiswa Pemprov Riau tahun 2016
    7 Babinsa 02/Rambah Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara Sejak Dini
    8 Syiar Baitullah, Penyiar Radio Ini Bisa Umroh Gratis dan Raih Income Puluhan Juta Rupiah
    9 Ibu Hamil Dilarang Lihat Gerhana Matahari Total, Fakta atau Mitos, Ini Penjelasannya
    10 Sempena HUT ke-97 Damkar, Burhan Gurning: Armada Kita Siap Siaga
     
    TRANS PILIHAN
    Sabtu, 20/04/2024 - 18:39 WIB
    Program Pencegahan Stunting PHR di Riau Sasar 11.340 Penerima Manfaat
    Strategi Awal PalmCo Pasca Efektif KSO dan Kelola Perkebunan Sawit Terluas di Dunia
    Menteri Perhubungan Dukung Penuh Lancang Kuning Carnival di Riau
    Produksi Migas Melalui Eksplorasi:
    Jaga Laju Kolaborasi ELNUSA dan PHR Sukses Rampungkan Proyek Survei Seismik 3D Balam South East
    Indosat Ooredoo Hutchison dan Mastercard Umumkan Kemitraan Cybersecurity Center of Excellence
    Rakor Penanganan Erupsi Gunung Ruang
    Letjend Suharyanto: Keselamatan Masyarakat Sekitar Gunung Ruang Prioritas Utama
    Pelatihan Vokasi Juru Las PHR Jadikan Pemuda Riau Siap Kerja
    Kepala BKKBN RI Apresiasi Regional 3 PTPN IV Komitmen Perangi Stunting
    Kecamatan Kulim Juara Umum MTQ, Berpeluang Wakili Kota Pekanbaru ke Tingkat Provinsi
    Hj Sulastri Raih Suara Tertinggi di Pekanbaru, Jadi Bukti Kebangkitan Demokrat di Kota Bertuah
    Agung Nugroho Terpilih Kembali Untuk DPRD Riau Raih 47.198 Suara Tertinggi di Dapil I Pekanbaru
    Tangisan Ida Yulita Susanti Pecah Ketika Mengingat Perjuangan Bersama Tim
    Gerak Cepat Pj Gubri SF Hariyanto, Segera Perbaiki Jalan Rusak
    Peraih Beasiswa PHR Regitha Nur Azizah Sabet Juara Nasional Pidato Bahasa Inggris
    Desa Tanjung Punak Binaan PHR Raih Juara I Apresiasi Desa Wisata Riau
     
    Follow:
    Pemprov Riau | Pemko Pekanbaru | Pemkab Siak | Pemkab Inhu | Pemkab Rohil | Pemkab Kampar | DPRD Rohil | DPRD Pekanbaru
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2016 PT. Trans Media Riau, All Rights Reserved