Selusin Lilin Mengenang 12 Tahun Wafatnya Pejuang HAM Munir
Sabtu, 10/09/2016 - 09:19:13 WIB
Puluhan aktivis lintas organisasi di Jombang, Jawa Timur, mengenang 12 tahun kematian Munir Said Thalib dini hari tadi. Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) itu meninggal dunia akibat diracun saat terbang ke Amsterdam, Belanda dengan Pesawat Garuda Indonesia pada 7 September 2004.
Aksi dilakukan dengan doa bersama dan menyalakan 12 lilin di Kedai Sufie, Jombang, untuk mengingat 12 tahun meninggalnya sosok Munir yang vokal menyuarakan penindasan rakyat oleh negara. Tak hanya para aktivis, forum lintas agama di Kabupaten Jombang juga turut hadir dalam acara tersebut.
"Malam ini, kami sengaja mengirimkan doa bagi sahabat Munir. Di mata kami, Munir adalah sosok panutan," ujar Athoilah, mantan aktivis Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya yang sahabat Munir, Sabtu (10/9/2016) dini hari.
Senada disampaikan gembala GKI Jombang, Andreas Kristianto. Munir yang tak pernah lelah memperjuangkan keadilan bagi korban pelanggaran HAM, menurutnya, pantas untuk dijadikan cermin bagi para pemuda di negeri ini.
"Ia (Munir) seperti Martin Luther. Berani mendobrak ketidakadilan dan melawan kekuasaan yang despotik. Pemuda-pemuda kita wajib mengenal dan mengetahui siapa Munir," sambungnya.
Sementara itu, Koordinator Gusdurian Jawa Timur, Aan Anshori mengatakan, sengkarut kematian Munir hingga kini masih belum terurai jelas. Kendati sejak zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tim pencari fakta (TPF) atas kematian Munir sudah dibentuk, namun dalang pembunuhnya belum juga diseret ke pengadilan.
"Hingga kini hasil laporan TPF juga tak kunjung dipublikasikan kepada publik," tukas Ketua LBH Nahdlatul Ulama (NU) Jombang itu.
Aan pun mendesak kepada pemerintah untuk segera menyampaikan hasil dari TPF. Jika tidak, perjalanan demokrasi bangsa ini masih tersandera, hingga negara benar-benar menunjukkan keseriusannya menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM.
"Kami mendesak Komisi Informasi Publik (KIP) berpihak pada kebenaran dan keadilan atas kasus Munir. Laporan itu hak kami," tandasnya.*
sumber : okezone.com
Komentar Anda :