Rumah pribadi salah seorang anggota DPRD Riau, Supriati yang berada di Jalan Dwikora, Pekanbaru dibom molotov oleh orang tidak dikenal, Selasa (3/10/2017) pagi tadi. Serpihan botol pecah serta kain masih berserakan di lokasi kejadian.
"Saat saya pergi sholat Subuh ke Musholla, tidak ada kejadian apa-apa. Nah pas saya pulang, saya lihat rumah sudah kena bom molotov. Untung bagian depannya saja, bagian yang lain tidak ada," kata Romi, salah seorang ponaan Supriati kepada riauterkinicom, Selasa (3/10/2017).
Setelah mengetahui kejadian itu, ia langsung bergegas masuk ke dalam rumah untuk memberitahukan Fernando Thedora, keponakan Supriati. Ketiganya langsung mengecek ke lokasi kejadian.
"Bisa jadi kejadiannya saat saya sedang sholat di Musholla. Sebelum saya ke Musholla, saya tidak melihat hal yang aneh di sekitar rumah, begitu juga hari-hari sebelum kejadian ini," ungkapnya.
Hal senada juga dikatakan Fernando Thedora. Saat mengetahui kejadian itu, ia sempat kaget apalagi selama ini ia ketahui, hubungan dan komunikasi yang baik terus dilakukan Supriati dengan siapapun.
"Setahu saya, Ibu Supriati tidak ada masalah dengan siapapun. Koq tega kali orang yang melakukan ini, mudah-mudahan perbuatannya dibalas dengan azab yang setimpal dari tuhan," harapnya.
Masih di tempat yang sama, Supriati mengatakan bahwa kejadian ini akan dilaporkannya ke Polda Riau untuk ditindaklanjuti. Ia berharap, pelaku dari kejadian ini bisa tertangkap segera dan diberi hukuman yang setimpal.
"Mudah-mudahan pelakunya cepat tertangkap," tegas Supriati
Kepolisian langsung melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (Olah TKP) di rumah Supriati, anggota Komisi E DPRD Provinsi Riau yang kediamannya dimolotov oleh Orang Tak Dikenal (OTK), Selasa (3/10/2017) subuh tadi
Dari sana, aparat mengamankan beberapa temuan, mulai dari pecahan kaca botol minuman serta kain (Sumbu, red) bekas terbakar. Barang-barang tersebut berserakan di teras rumah Supriati, Jalan Dwikora nomor 8 RT05/RW04, Kelurahan Sukamaju Kecamatan Sail Kota Pekanbaru.
Tidak cuma itu saja, bahkan ditemukan pula plastik berisi bahan bakar yang sebagian sudah habis (Sisa BBM, red). Plastik berisi bahan bakar tersebut ditemukan di dalam parit, sekitar lima meter dari rumah ketua Fraksi Partai Golkar provinsi tersebut. Semuanya sudah diamankan oleh polisi.
Menurut data kepolisian, peristiwa pelemparan Molotov itu terjadi sekitar pukul 05.15 WIB, Selasa subuh tadi. Ketika itu Supriati sendiri sedang tidur di dalam rumah, sementara penghuni lainnya bernama Romi, baru pulang dari Shalat Subuh. Tiba-tiba saksi mencium aroma bahan bakar.
Setelah dicek, ternyata bagian lantai teras rumah sebagian sudah gosong dan menghitam. Bergegas Romi membangunkan sepupunya Nanda, yang tak lain keponakan Supriati. Di sana didapati pula ceceran botol kaca dan sumbu dari kain, yang diduga bagian dari Molotov.
"Saya dibangunkan (Nanda, red), katanya ada musibah, ternyata ada pelemparan bom Molotov. Katanya kejadian itu habis Shalat Subuh tadi," sebut Supriati Beruntung api dari Molotov ini tak sempat menyebar dan membakar bagian rumah.
Tampak lantai teras dan pavling blok halaman turut menghitam akibat bekas terbakar, termasuk bagian bawah jendela depan dekat pintu rumahnya. Kini kasus tersebut sudah ditangani aparat berwajib, dan peristiwa itu dibenarkan oleh Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto. *
GoRiau.com