Adu mulut dua anggota DPRD Riau yakni Suhardiman Amby dan Kordias Pasaribu di ruang VIP Bandara Sultan Syarif Kasim II, pada Senin (30/10/2017), dibenarkan oleh kedua belah pihak. Kordias Pasaribu yang merupakan Wakil Ketua DPRD Riau menuturkan, kejadian tersebut memang benar adanya. Dikatakannya, kejadian berawal saat dirinya dan Suhardiman terlibat dalam sebuah pembicaraan serius, terkait candaan Suhardiman Amby di grup WhatsApp anggota DPRD Riau.

Menurut Kordias, ada hal yang seharusnya tidak dijadikan candaan oleh Suhardiman Amby, yakni berkaitan dengan partainya di PDIP. Oleh karena itu, menurut Kordias ia memberikan masukan kepada Suhardiman, namun menurutnya Suhardiman menanggapi dengan emosional dan meminta Kordias menurunkan tensi.

"Dia bilang, turunkanlah tensi, jangan terlalu tinggi-tinggi kali. Aku bilang, aku sudah tak sekali dua kali menyampaikan kalau media sosial bukan untuk menjelek-jelekkan, apalagi ini berkaitan dengan partai. Dia marah-marah, dan maki-maki saya. Saya pun kesal jadinya, itu yang membuat ribut," kata Kordias saat dikonfirmasi Tribun, Selasa pagi.

Saat ditanya apakah dirinya sudah berdamai dengan Suhardiman Amby, Ketua DPD PDIP Riau ini belum menjawab dengan jelas. Karena menurutnya sampai sejauh ini Suhardiman juga masih memberikan informasi yang menurutnya tidak benar di media yang membuat dirinya merasa dirugikan.

"Dibilang berdamai, gimana ya. Saya tadi sempat lihat beberapa media online, ada beberapa informasi yang tidak benar, dan tidak sesuai dengan apa yang terjadi saat itu. Kita lihat saja nanti," jelas Kordias.

Sementara, Suhardiman Amby berjanji akan memberikan keterangan secepatnya setelah urusannya selesai. "Nanti akan saya jelaskan semua, sebentar lagi saya hubungi," ujar Suhardiman seperti dilansir oleh Tribun.

Sebelumnya, seperti yang diberitakan oleh media online bahwa kedua anggota DPRD Riau ini terlibat adu mulut di ruang Lancang Kuning Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru pada Senin sore, saat keduanya sedang menunggu keberangkatan ke Jakarta untuk dinas luar kota, dengan sejumlah anggota DPRD Riau lainnya. Untungnya tidak terjadi kontak fisik karena dilerai oleh anggota DPRD Riau lainnya yang ada di sana.

Banyak pihak yang menyayangkan kejadian ini, pasalnya kedua mereka selain sebagai wakil rakyat juga dianggap sebagai tokoh masyarakat yang seharusnya memberikan contoh baik. (trc)