PTPN V kembali melakukan penanaman perdana kelapa sawit diatas areal yang telah direplanting. Kali ini seluas lahan yang akan ditanam seluas 745 Ha yang berlokasi di Kebun Terantam, Kasikan Kampar (12/10/2018).
Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari Kementerian BUMN M. Saiful Anam, perwakilan Holding PTPN III (Persero), Kabag TekPol, Kabag Tanaman, GM Distrik Tandun, GM Distrik Sei Rokan, dan Manajer Kebun Terantam PTPN V Arif Subhan Siregar.
Kegiatan tanam perdana kelapa sawit dilakukan di Afdeling 7 dan Afdeling 8 Kebun Terantam.
“Untuk Afdeling 7 yang ditanam perdana seluas 344 Ha. Sedangkan di Afdeling 8 ada 401 hektar," ucap Manajer Kebun Terantam Arif Subhan Siregar.
“Land Clearing sendiri berjalan dengan baik, Insya Allah seluruh pengerjaan bisa selesai bulan Desember nanti," ungkapnya
Ia juga berharap agar tanaman kelapa sawit yang ditanam tersebut bisa tumbuh tegak berseri-seri dan produktifitasnya mencapai minimal 16 ton TBS/Ha
Ditempat yang sama, mewakili Kementerian BUMN, M.Saiful Anam menyebutkan sawit merupakan salah satu tulang punggung bagi perekonomian negeri. Untuk itu ia meminta agar sawit yang ditanam dapat memberi hasil yang paling baik.
“Sawit merupakan tulang punggung, dengan tanam sawit perdana ini semoga memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan. Terimakasih PTPN atas produktifitas yang paling baik tahun 2018” ucap M.Saiful.
Sementara itu Direktur Operasional Balaman Tarigan yang di wakili oleh Kabag Tanaman Haris Hamonangan Siregar menjelaskan bahwa tanam perdana ini merupakan penanaman yang ke 3 kalinya dilingkungan Kebun Terantam.
“Penanaman pertama kali di lakukan tahun 1993. Sampai dengan saat ini LC sudah 85% terlaksana”, paparnya.
Ia juga memberikan tantangan kepada Manajemen setempat untuk menembus angka protas 18 ton TBS/Ha.
“16 ton memang baik. Tapi kita tantang bisa mencapai 18 ton TBS/Ha untuk Tanaman Menghasilkan tahun pertama!”, yang disambut riuh tepuk tangan dari seluruh hadirin.
Penanaman kelapa sawit di areal replanting PTPN V sendiri direncanakan selesai pada tahun 2018. Kegiatan penumbangannya sendiri dilakukan secara mekanisasi dan tanpa dibakar atau zero burn. (trc)