Bupati HM Wardan Bersama Instansi Terkait Tinjau Lokasi Kebakaran Pasar di Sungai Salak
Selasa, 16/07/2019 - 22:55:17 WIB
Bupati Indragiri Hilir (Inhil) meninjau lokasi kebakaran di Kelurahan Sungai Salak Kecamatan Tempuling, Selasa (16/7/2019). Kebakaran yang terjadi pada Senin (15/7/2019) malam menghanguskan kios-kios yang menjadi wadah masyarakat setempat mencari nafkah.
"Saya hari ini bersama OPD terkait langsung meninjau lokasi kebakaran di Sungai Salak Kecamatan Tempuling ini. Saya dapat informasi jumlah kios di sini sebenarnya ada 199 kios. Yang terpakai hanya 49 kios. Yang memanfaatkan lebih kurang 123 orang," tuturnya.
Penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikam oleh pihak yang berwajib. Status kios yang dibangun sekitar tahun 2007-2008 ini merupakan hak pakai yang disediakan oleh Pemkab Inhil.
"Dengan terjadinya musibah ini dilaksanakan police line oleh pihak kepolisian, jadi lokasi diamankan. Setelah pihak polisi selesai melakukan penyidikan tentunya kita akan melakukan penilaian oleh dinas terkait, karena ini aset pemkab yang dibangun oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang mulai dimanfaatkan sejak 2009-2010," terang Bupati.
Orang Nomor 1 di Negeri Seribu Parit ini menginstruksikan kepada pihak kecamatan agar melakukan pendataan korban. Agar aktivitas jual beli tidak terhambat, Bupati berharap kepada pihak kecamatan memberi solusi tempat berjualan sementara.
"Kepada 49 pemilik kios ini tolong didata secara baik kemudian jangan dulu memanfaatkan tempat ini. Cari dulu lokasinya untuk penampungan sementara berdasarkan musyawarah di mana tempatnya sehingga ini bisa kita tata kembali," titahnya.
Dalam APBD perubahan, Bupati akan mengusahakan hal ini dapat dimasukkan ke dalam program pembenahan.
Dijabarkan oleh Bupati pula, dirinya tidak menyerahkan bantuan dalam kasus ini karena lokasi yang terbakar bukan pemukiman warga, melainkan kios dagang.
"Biasanya saya datang ada bantuan atau apa, tapi karena ini yang terbakar fasilitas umum jadi sesuai program yang ada kalau yang terbakar pemukiman rumah penduduk yang menyebabkan mereka terlantar. Kalau ini kan kios maka hari ini saya tidak memberikan bantuan. Tapi kalau masyarakat memberi bantuan ya silakan," ujar Pemimpin Agamis ini.
Karena seringnya terjadi kebakaran akhir-akhir ini, Bupati mengimbau untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap alat-alat pemicu terjadinya kebakaran.
"Terutama dalam meninggalkan rumah, karena sebagian besar rumah masyarakat terdiri dari papan, dan ini rawan. Kalau mau pergi diliat kalau ada kompor yang masih hidup dimatikan. Listrik, termasuk juga menyambung-nyambung listrik apalagi sudah melebihi daya tampung listrik di rumahnya ini kan rawan terbakar," pesan Ayahanda Kabupaten Paling Selatan di Provinsi Riau ini.
Yang namanya musibah, imbuhnya, databgnya tidak pernah diduga. Menurutnya setiap musibah terjadi sangat mendadak. Hal ini harus dijadikan pembelajaran.
"BPBD sudah memberikan bantuan di setiap kecamatan, malahan di desa pun juga ada, ini tentunya dengan terjadinya musibah seperti ini alat-alat pemadam kebakaran harus standby sehingga tidak terjadi keterlambatan bantuan dari petugas. Mobil damkar kita terbatas. Tapi jika ada anggaran bisa saja ke depan kita programkan di setiap kecamatan ada alat-alatnya karena daerah kita rawan. Itulah pentingnya evaluasi kita," kata Bupati. (Hms)
Komentar Anda :