Kinera staff di ruang Ketua DPRD Riau terkesan tidak profesional dalam memberi layanan kepada masyarakat. Kekecewaan itu seperti dialami oleh pengurus Ikatan Batak Riau (IKBR) yang ingin berniat audiensi dengan Septina Primawati.
Pasalnya, niat beraudiensi dari IKBR tersebut tidak dapat sambutan yang memuaskan. Padahal, jauh-jauh hari diketahui paguyuban organisasi dari Sumatera Utara (Sumut) di Provinsi Riau ini sudah mengirim surat pada Ketua DPRD Riau Septina Primawati untuk meminta waktu audiensi.
"Kami dari IKBR ingin audiensi sama Ketua DPRD Riau Septina Primawati selaku pimpinan lembaga ini. Tetapi pada hari Senin, sesuai isi dari surat kami. Maka, kami datang. Pas ketika itu ada Ketua DPRD Riau diruangan. Kami, disuruh menunggu oleh staff," ujar Uparlin Maharadja
Humas IKBR ini menyebutkan, saat itu staff diruangan Ketua DPRD Riau menyarankan untuk menunggu dulu karena masih sibuk menandatangan surat-surat, yang dilanjut membahas APBD 2017. Tetapi dari pengurus ini menyampaikan meminta waktu lima menit, namun tidak terealisasi.
Uparlin Maharadja menduga dengan tidak ditemui pengurus IKBR ini oleh Ketua DPRD Riau tersebut, walau itu telah menunggu selama tiga jam di ruang tunggu. Hal itu, kemungkinan surat IKBR tidak sampai ketanganya Ketua DPRD Riau. Selain itu, karena para staf Septina yang tidak paham Protap penerimaan tamu.
“Kami harap Ketua DPRD Riau untuk mengevaluasi staff diruangan. Yaitu terkesan itu tidak memahami Protap penerimaan tamu. Maka ini nantinya jadi preseden buruknya Ketua DPRD Riau. Padahal, kita tahu Ibu Septina sangat menghargai siapa saja tamu yang datang, ” ujar Uparlin.
Uparlin menyebutkan, ia memahami dan memaklumi kesibukanya Ketua DPRD Riau saat ini, tetapi mestinya dikomunikasikan staff dengan IKBR. Karena saat, inikan ada komunikasi terputus sehingga pesan tamu tidak sampai ke Ketua DPRD Riau. Maka, dilakukan evaluasi staff.
Hal itu, sambung Uparlin, tentu jadi pertanyaan besar bagi masyaraka. Sebab, yang ada paguyuban masih diabaikan. "Tentu pertanyaan kami, bagaimana hal dengan warga yang datang tanpa embel-embel ataupun bentuk paguyuban (organisasi, red) ini," ungkapnya. (trc)