www.transriau.com
09:41 WIB - Komitmen Anti Korupsi, PHR Pertahankan Sertifikasi SMAP | 17:32 WIB - PHR Siap Kembangkan Lapangan Rantaubais Dengan EOR | 16:03 WIB - Sinergi PalmCo-BBKSDA Riau Komitmen Perkuat Konservasi Gajah Sumatera | 14:20 WIB - Langgam Raih Peringkat Pertama Apresiasi Desa Wisata Riau 2023 | 19:45 WIB - Pertamina dan EWP Perkuat Kolaborasi Proyek Gas Berkelanjutan Tekan Emisi Karbon | 16:13 WIB - Desa Tanjung Punak Binaan PHR Raih Juara I Apresiasi Desa Wisata Riau
  Jum'at, 08 Desember 2023 | Jam Digital
Follow:
 
Gubri: Riau Istimewa di Bidang SDM dan SDA

Kamis, 02/11/2023 - 10:31:39 WIB

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar mengapresiasi penerbitan buku Riau Istimewa yang diinisiasi beberapa tokoh masyarakat Riau. Gubernur Syamsuar juga menyebutkan bahwa Riau sudah istimewa sejak awal, yakni ketika sumber daya alam (SDA) besar menjadi salah satu sumber pendapatan secara Nasional.

Akan tetapi, masyarakat Riau tidak boleh terlena dengan sumber daya alam itu. Diperlukan juga peningkatan sumber daya manusia (SDM).

Demikian disampaikan Gubernur Syamsuar saat meluncurkan buku Riau Istimewa, di gedung Pauh Janggi, kediaman Gubernur Riau, Rabu (1/11/2023).

"Kami ingin meningkatkan sumber daya manusia anak-anak Riau. Pendidikan penting agar SDA bisa dikelola dengan baik," ujar Gubernur Syamsuar.

Peluncuran buku Riau Istimewa ini dihadiri juga oleh Gubernur Riau di masanya Wan Abu Bakar, anggota DPD RI Misharti, Ketua Dewan Kehormatan Panitia Penerbitan Buku Riau Istimewa yang juga Ketua DPRD Riau di masanya Chaidir, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Riau Auni M Noor, dan beberapa tokoh masyarakat Riau lainnya. Selain diikuti tokoh masyarakat Riau, kegiatan ini juga diikuti tokoh masyarakat lintas etnis yang tergabung dalam FPK. 

Dua kegiatan ini disatukan dalam satu acara. Gubernur menyebutkan apresiasinya pada akademisi/cerdik-cendekia, alim-ulama, pemangku adat, dan pemuka masyarakat yang merefleksikan berbagai dimensi keistimewaan-keistimewaan Riau dalam buku ini. 

Gubernur menyebut, Sultan Syarif Kasim II pernah menyatakan kepada Presiden Soekarno bahwa Kesultanan (Kerajaan) Siak Sri Indrapura bergabung ke dalam negara Republik Indonesia. 

Istimewanya lagi, Sultan Siak bukan hanya sekadar mengintegrasikan Kesultanan Siak yang posisinya pada saat Proklamasi Republik Indonesia 1945 masih merupakan sebuah negara tersendiri yang merdeka, namun juga menyerahkan seluruh kekayaannya berikut uang sejumlah 13 juta gulden.


Setelah memasuki masa kemerdekaan, tidak dapat dipungkiri bahwa kekayaan minyak dan gas Bumi dari Provinsi Riau menjadi istimewa perannya sebagai salah satu sumber modal pembangunan. 

Tidak hanya berhenti sampai di situ, kekayaan sumber daya hutan memasuki era 1970-an memberikan andil yang besar sebagai salah satu penyumbang devisa. 

Saat ini, berkembangnya sektor pertanian, khususnya perkebunan juga memperlihatkan peran Provinsi Riau yang penuh istimewa, dan semakin menunjukkan kontribusi Provinsi Riau untuk PDB Nasional masih tetap istimewa dari waktu ke waktu. Namun, sebagian orang Melayu terkadang melupakan keistimewaan tersebut. 

"Semoga dengan terbitnya buku ini dapat
memberikan pengetahuan bagi seluruh masyarakat Riau hari ini maupun generasi penerus Riau di masa yang akan datang
bahwasanya Riau memang Istimewa. Sehingga keberkahan potensi yang dimiliki Riau tidak punah," ujar Gubernur.

Ketua Dewan Kehormatan Panitia Penerbitan buku Riau Istimewa (PPB-RI), Chaidir, menyebut, dia mewakili pengasas (SC) penerbitan buku ini Datuk Rida K Liamsi yang sedang mengadakan kegiatan lain di Tanjungpinang. 

Buku Riau Istimewa ini dirancang oleh sebuah superteam
dengan komitmen yang hebat. Buku ini dimaksudkan, sebagai sebuah legacy peradaban negeri ini,
bersanding dengan semua jejak digital. "Termasuk legacy Bapak Gubernur di ujung masa tugas beliau," ujar Chaidir.

Disebutkan Chaidir, pada saatnya kelak, melalui teknologi informasi yang kian hari semakin canggih, buku Riau Istimewa ini akan diolah dalam bentuk digital oleh anak cucu. Bagaimanapun, ujarnya, buku Riau Istimewa ini akan melintasi
zaman, mungkin akan tetap berada di lemari perpustakaan
tua, seberapa berdebu sekalipun.

"Dalam logika serupa kita masih
bisa membaca peninggalan Socrates, Plato dan Aristoteles yang disusun empat abad sebelum Masehi. Di sini berlaku peribahasa
Latin, 'Verba volant scripta manent', apa yang diucapkan akan terbang melayang bersama angin, apa yang ditulis akan abadi," ujar Chaidir.

Buku tebal seribu halaman ini memuat konten yang amat
bervariasi, dan itu menurutnya istimewa. Sepanjang percintaannya dengan buku, belum pernah dia menemukan buku omnibus
seperti Riau Istimewa, terutama dalam genre isi dan gaya penulisannya. 

Buku ini memang istimewa, tak ubahnya
rimba belantara di kaki Bukit Barisan yang dihuni orang-orang bunian, tak tersentuh manusia. Semua jenis pohon ada di sana, besar-kecil, rimbun-meranggas, berdahan kukuh atau berdahan rapuh, berbuah-tak berbuah, semuanya menjadi simfoni alam.

"Buku Riau Istimewa ini adalah belantara itu. Buku ini hadir di sebuah negeri yang istimewa (harus menjadi istimewa), ditulis oleh orang-orang istimewa. Betapa tidak. Bukalah mata lebar-lebar, buka juga mata hati, lihatlah
dengan jujur. Karya tulis pusparagam dalam buku ini adalah
tentang pusparagam masyarakat dan alam Riau yang istimewa," ujar Ketua FKPMR itu.

Chaidir menyebutkan, bila parameter keistimewaan itu dalam perspektif sumber daya alam, politik, ekonomi dan sosial budaya, maka untuk wilayah Sumatera, Riau adalah episentrumnya. Dalam berbagai perspektif, Riau (dan Kepulauan Riau) memang istimewa dengan kemajemukannya dan sekaligus dalam berbagai keunggulan
komparatif.

Provinsi Riau memiliki daya tarik dan daya pikat istimewa karena kaya akan sumber daya alam. Perut buminya kaya bahan
tambang, kebun sawitnya seluas mata memandang, hutan tanaman industrinya terhampar alang kepalang. Kebun kelapanya pula tak terbilang batang. 

Demikian pula kebun karetnya. Pasir silika atau pasir kuarsa tak terkira volumenya menyelimuti pantai-pantai di
wilayah pesisir dan di pulau-pulau di bibir Selat Melaka, selat yang membentang cemerlang tak jemu mata memandang.

Ladang minyak Riau misalnya, saat ini masih tetap memberikan kontribusi signifikan bagi pendapatan negara. Hal ini tergambar dari angka, dewasa ini 35 persen produksi migas nasional dipasok dari Riau. "Pendek kata, Riau ini memang istimewa," ujar Chaidir. (Fd)



 
Berita Terkini:
  • Komitmen Anti Korupsi, PHR Pertahankan Sertifikasi SMAP
  • PHR Siap Kembangkan Lapangan Rantaubais Dengan EOR
  • Sinergi PalmCo-BBKSDA Riau Komitmen Perkuat Konservasi Gajah Sumatera
  • Langgam Raih Peringkat Pertama Apresiasi Desa Wisata Riau 2023
  • Pertamina dan EWP Perkuat Kolaborasi Proyek Gas Berkelanjutan Tekan Emisi Karbon
  • Desa Tanjung Punak Binaan PHR Raih Juara I Apresiasi Desa Wisata Riau
  • Mengenal PI 10%, Sistem Bagi Hasil Pengelolaan Blok Rokan
  • Semangat Konservasi, PHR Dorong Pelajar Turut Jaga Populasi Gajah Sumatera
  • Sinergi PalmCo Regional III-Kejaksaan Tinggi Riau Dukung Operasional Berkelanjutan Taat Aturan
  • Pertamina Hulu Rokan Paparkan Inovasi Lahan Basah Buatan di Gelaran COP28
  • Perusahaan Sawit Negara, Sub-Holding Palmco dan Supportingco Resmi Terbentuk
  • Masyarakat Bonai Darussalam Dukung Pembangunan Jembatan Jorang dan Operasi Migas PHR
  • Mahasiswa Kimia UNRI Sambangi Laboratorium PHR di Minas
  • Klinik Pratama Nusalima Medika Pekanbaru Raih Sertifikat Paripurna Kemenkes
  • Pertamina Hulu Rokan Berhasil Raih Predikat TKDN Terbaik Gross Split 2023
  •  
    Komentar Anda :

     

     
    TRANS TERPOPULER
    1 Innalillahiwainnaillahi Rojiun..... Anggota DPRD Riau Rosfian Meninggal Dunia 
    2 Ustadz Mas’ud Tahidin Kupas Soal Motivasi Kerja di Al Munawwarah UIR
    3 Prediksi Bakal Pasangan Calon Bupati Kampar 2017
    4 PT Sinarmas Turunkan 3 Helikopter Padamkan Karlahut di Riau
    5 Koramil 11/Pwk Kandis Berikan Penyuluhan Wawasan Kebangsaan Kepada Pramuka Pondok Pesantren
    6 Pengumuman Persyaratan dan Permohonan Beasiswa Pemprov Riau tahun 2016
    7 Babinsa 02/Rambah Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara Sejak Dini
    8 Syiar Baitullah, Penyiar Radio Ini Bisa Umroh Gratis dan Raih Income Puluhan Juta Rupiah
    9 Ibu Hamil Dilarang Lihat Gerhana Matahari Total, Fakta atau Mitos, Ini Penjelasannya
    10 Sempena HUT ke-97 Damkar, Burhan Gurning: Armada Kita Siap Siaga
     
    TRANS PILIHAN
    Rabu, 06/12/2023 - 16:13 WIB
    Desa Tanjung Punak Binaan PHR Raih Juara I Apresiasi Desa Wisata Riau
    Pertamina Hulu Rokan Paparkan Inovasi Lahan Basah Buatan di Gelaran COP28
    Raih CSR Award Bengkalis
    PHR Sukses Jaga Ekosistem dan Antisipasi Konflik Gajah-Manusia
    Skill Pengolahan Limbah Sawit Menjadi Kerajinan Tangan
    Kiat Peningkatan Kapasitas UMKM Agar Naik Kelas Ala Pemuda RiyoLC PHR
    Golkar Riau Patuh Putusan DPP Dukung Prabowo Capres 2024
    Pengabdian Mahasiswa KKN Terintegrasi Universitas Riau 2023
    Mahasiswa KKN UNRI Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Desa Banglas Meranti
    Jalin Silaturahmi dari Generasi ke Generasi, IKB SMPN 5 Pekanbaru Gelar Reuni Akbar
    Kisah Magang Putra Putri Riau di PHR
    Begini Rasanya Setengah Tahun Magang di Perusahaan Penopang Energi Nasional
    Kiat Memenangkan Hati Gen Z di 2024
    Maju Ketum PWI, Zulmansyah Mohon Restu dan Perkaya Ilmu
    Dua Caketum PWI Pusat Kembali Silaturrahmi, Banyak Kesamaan Misi
    Catatan Zulmansyah, Ketua PWI Riau
    Safari Jurnalistik PWI Riau ke Turki, Sekaligus Menonton Final Liga Champions UEFA
    Aksi Nyata PHR Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca di Indonesia
    Bangun Tugu Bono Rp7,8 Miliar, EMP Bentu Ltd MoU dengan Pemkab Pelalawan
    Pak Syam Membangun Riau
    Awal Mula Menancap Pada 2019 Membangun Infrastruktur
     
    Follow:
    Pemprov Riau | Pemko Pekanbaru | Pemkab Siak | Pemkab Inhu | Pemkab Rohil | Pemkab Kampar | DPRD Rohil | DPRD Pekanbaru
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2016 PT. Trans Media Riau, All Rights Reserved