Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru bersama Tanoto Foundation menggelar Memorandum of Understanding (MoU) program Kurikulum 13 dari Kementerian Pendidikan.

Pelaksanaan program tersebut akan direalisasikan bersama tenaga fasilitator yang dibentuk oleh Tanoto Foundation, dalam program Pelita Pendidikan pada jenjang tingkatan SD/MI dan SMP/MT.

"Alhamdulillah kita sudah tandatangani MoU-nya. Dalam menjalankan program tersebut, Tanoto Foundation akan menggunakan pendekatan sekolah secara menyeluruh yang melibatkan semua unsur sekolah seperti guru, kepala sekolah, masyarakat dan siswa," kata Walikota Pekanbaru, Firdaus, ditemui usai menandatangani MoU dengan Tanoto Foundation di kantor Walikota, Rabu (15/8/2018).

Firdaus menyebutkan, pengembangan praktik-praktik pendidikan akan dilakukan dalam pembelajaran guna meningkatkan literasi, sains, serta numerisasi siswa. Termasuk meningkatkan kualitas pendidikan guru pra dalam jabatan yang lebih menekankan pada kegiatan praktik sekolah.

"Tak itu saja, Tanoto Foundation akan memberikan beasiswa, pelatihan kepada guru, pemberdayaan masyarakat, perbaikan akses kesehatan dan air bersih, pemberian hibah penelitian, serta pengembangan pendidikan anak usia dini," ujarnya.

Di tempat yang sama, CEO Tanoto Foundation Satrijo Tanudjojo yang hadir pada kesempatan itu mengatakan bahwa program yang akan diintegrasikan kepada sejumlah sekolah ini dinilai sangat penting dan dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar.

"Bantuan yang diberikan berupa teknis pelatihan dan pendampingan untuk guru pada tingkatan SD sebanyak 12 sekolah, MI 4, SMP 6, dan MTS 6 sekolah," ujarnya.

Ditambahkan lagi, mata pelajaran yang akan difokuskan dalam program ini, yakni IPA, IPS, Bahasa, dan Matematika.

"Fasilitator yang sudah kita seleksi berjumlah 32 orang. Dan pada 28 Agustus mendatang, kita akan melaksanakan TOT-nya secara provinsi," Ungkapnya

Dampak yang diharapkan dalam pelaksanaan program adalah perubahan dalam pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator di kelas, lingkungan kelas yang menarik, penerapan metode ilmiah, penilaian siswa dilakukan secara otentik, peningkatan kegiatan siswa yang lebih kreatif dan juga peningkatan budaya baca di sekolah.

Selain itu, Ada juga perubahan dalam kepeminpinan, manajemen sekolah, serta meningkatnya peran serta masyarakat dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan di sekolah. (adv/diskominfo/trc)