PEKANBARU - Tim Pengabdian Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Balek Kampung Universitas Riau (UNRI) belajar mengayam pembuatan ketupat bersama masyarakat di Kelurahan Tanah Datar Kecamatan Pekanbaru Kota, Provinsi Riau.
Semua anggota Kukerta diajarkan menganyam ketupat bersama warga sekitar. Dengan proses yang sedikit sulit namun, dilakukan dengan riang gembira.
Di Kelurahan Tanah Datar ini tepatnya di Jalan Pangeran Hidayat Gang Teladan RW 6, terdapat kampung unik dan menarik perhatian yang diberi nama Kampung Ketupat yang diresmikan oleh lurah serta camat Pekanbaru Kota pada tahun 2016 lalu.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh tim Kukerta yang dipimpin salah seorang Tim bernama Akbar Zulkarnain didampingi Mohammad Zaky Alfikri Mahasiswa semester lima Unri pada Jumat, 14 Agustus 2020. Di daerah kampung ketupat ini terdapat satu kelompok pengarajin penganyam ketupat yang diketuai oleh Ibu Lina (38 tahun).
Menurut Akbar, berdasarkan keterangan Ibu Lina, ketupat adalah suatu kerajinan tangan yang menghasilkan uang dengan modal tidak terlalu besar. Bagi pengrajin ketupat di Tanah Datar, tidak perlu modal hanya butuh tenaga.
Tim pengabdian Kukerta Balek Kampung UNRI menggali keterangan dari pengrajin ketupat
Adapun bahan ketupat sendiri merupakan daun kelapa yang dikirim langsung dari Sumatera Barar (Sumbar) karena kualitas daunnya lebih bagus.
"Target pasar dari ketupat ini sendiri adalah penjual sate se-Pekanbaru. Bahkan sate terkenal di Pekanbaru seperti sate Bundo Kanduang pun pesan ketupat disini," Ujar Akbar
Ditambahkan Akbar, kerajinan pembuat ketupat didaerah ini sudah ada turun temurun. Tetapi baru diresmikan oleh lurah serta camat Pekanbaru Kota sejak tahun 2016 lalu.
Sementara itu, Lina selaku ketua Kelompok pengrajin ketupat ini menyebutkan bahwa, Perintis Kampung Ketupat sendiri sudah lama tiada bernama Kakak Nder atau biasa disapa tek nder
“Saya dulu awalnya jadi karyawan orang juga, tapi sejak 2001 saya buka sendiri usaha ketupat ini. Sekarang saya yang jadi bosnya,” Ungkap Lina
Dijelaskan Lina, untuk pemasaran sarang ketupat ini sebagian pembeli datang langsung ketempat Kampung Ketupat ini dan ada juga yang diantar.
Daun kelapa sebagai bahan dasar ketupat yang didatangkan dari Sumbar
Kampung Ketupat ini memiliki pasar mereka sendiri. Untuk produksi harian Ketupat berukuran besar minimal pesanan 1.500/hari dengan harga jual Rp.18.000/100pcs. sedangkan ketupat kecil minimal 1.000/hari dengan harga Rp.13.000/100 pcs.
"Bahkan jika ada hari besar seperti lebaran bisa mencapai 10.000 pesanan," tambah Lina
Ditambahkan Lina lagi, anggota penganyam ketupat ini berjumlah belasan orang anggota dengan upah anyam Rp.3.000/100pcs. *
Penulis Tim Pengabdian Kukerta Balek Kampung UNRI
Komentar Anda :