Presiden Indonesia Marketing Association (IMA) Riau, Peng Suyoto, menyambut baik program-program kerja sama yang ditawarkan Asosiasi Seniman Riau (Aseri). Kedua lembaga sedang menjajaki kerja sama bidang pemasaran produk seni, dan hal-hal lainnya.
"Kami sangat senang dan siap bekerja sama dengan Aseri dalam membantu memasarkan hasil karya teman-teman seniman Riau. Tentunya, karena kondisi pandemi corona masih menyerang, yang bisa kami bantu hanya di bidang digital dan virtual dulu," jelas Peng Suyoto ketika menerima rombongan pengurus Aseri di Sekretariat IMA di Anjung Seni Idrus Tintin, Kamis 27 Agustus 2020.
Peng sangat memahami, kondisi sekarang membuat segala sektor nyaris lumpuh, termasuk kreasi dan hasil kerja para seniman. Dia menjelaskan, beberapa waktu lalu dirinya ikut lelang virtual karya lukis para pelukis Yogyakarta. Katanya, harga lukisan yang di waktu normal lumayan bagus, saat lelang tersebut harganya anjlok.
Namun, apa yang dilakukan oleh para seniman Yogyakarta tersebut, kata Peng, bisa diadopsi oleh para seniman Riau dengan memanfaatkan digital marketing. Bukan hanya seni lukis, tetapi semua karya di semua cabang seni.
"Mau tak mau, kita harus memanfaatkan teknologi untuk survive. Kita juga harus mendorong pemerintah untuk melakukan banyak kegiatan dalam mengatasi krisis ini, karena di masa pandemi corona ini, pemerintahlah yang punya uang," ujar lelaki asal Bengkalis ini.
Menurut Peng, apa yang yang dilakukan Aseri dalam usaha memberdayakan seniman ini harus didukung. Pihaknya, dalam hal ini IMA, sangat terbuka dalam membantu dan menjembatani seniman-seniman yang menjadi anggota Aseri untuk terus berkarya dan memasarkan karya tersebut semaksimal mungkin dengan memanfaatkan seluruh jaringan yang ada.
Peng dan IMA juga mengapresiasi Program Lumbung Pangan (Lumpang) Seniman yang merupakan lini ekonomi Aseri dalam ikut langsung membantu seniman yang terdampak corona. Untuk membantu Lumpang ini, dia berjanji akan memaksimalkan jaringannya di lembaga-lembaga filantropi agar berperan ikut Program Lumpang tersebut.
Sebelumnya, Ketua Umum Aseri, SPN Marhalim Zaini, menjelaskan tentang latar belakang berdirinya Aseri dan program-program yang sedang dirancang dan sebagian sudah jalan. Semua program tersebut, kata Marhalim, ujungnya adalah agar seniman berdaya secara ekonomi.
Selama ini, kata Marhalim, seniman Riau sudah berkarya dan ikut membesarkan Riau dalam dunia senia dan budaya, namun ternyata secara ekonomi mereka rapuh. Di saat pandemi menghancurkan ekonomi, seniman sangat terdampak, tetapi tak masuk dalam stimulasi yang dirancang pemerintah.
"Perasaan senasib inilah yang membuat kami bersatu di Aseri untuk memperjuangkan seniman agar berdaya dan mandiri, dan tetap diperhatikan pemerintah karena mereka adalah orang-orang yang membangun Riau dalam bidang kebudayaan," jelas Marhalim lag.
Dalam silaturahmi tersebut, selain Marhalim, para pengurus Aseri yang hadir antara lain Rino Dezapati dan Hary B Koriun (Dewan Pengarah Aseri), Fedli Azis (Wakil Ketua), Aristofani Fahmi (Sekretaris), Rizilna Hanan (Wakil Sekretaris), Bens Sani (Ketua Bidang Kerja Sama), Willy Fwi (Ketua Bidang Program dan Ekonomi Kreatif), dan Syafmanefi Alamanda (anggota Bidang SDM).
Sementara dari IMA yang hadir selain Peng ada beberapa pengurus seperti Osvian Putra, Tania, Diah, Tari, dan yang lainnya.
Peng berharap, hubungan baik yang dibangun ini akan terus dibina agar bisa saling berkoloborasi dalam banyak kegiatan kedua organisasi tersebut.
"Saya sangat mendukung Aseri dan seniman, karena saya merasa juga seniman. Saat sekolah dulu saya pernah juara baca puisi, "kata Peng sambil tertawa yang membuat suasana sangat cair dan penuh kekeluargaan.*
