PT Perkebunan Nusantara V menargetkan menjual 1,1 juta bibit sawit unggul bersertifikasi kepada" />
www.transriau.com
21:00 WIB - LAMR Terima Kunjungan PKDN Sespimti Polri | 19:50 WIB - Bawaslu Riau Lakukan Evaluasi dan Rekrutmen Panwascam, Catat Jadwalnya | 11:43 WIB - Pj Gubri Akan Sentuh Infrastruktur Sampai ke 12 Kabupaten/Kota | 19:42 WIB - PHR Pastikan Produksi Migas Blok Rokan Tetap Produktif, Meski Sempat Diterjang Banjir | 07:54 WIB - Hari Kartini, PHR Junjung Tinggi Kesetaraan dalam Berkontribusi Bagi Negeri | 12:40 WIB - Pemprov Riau-PTPN IV Regional III Selaraskan Program Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan
  Rabu, 24 April 2024 | Jam Digital
Follow:
 
PTPN V Lepas 1,1 Juta Bibit Sawit Unggul Via Aplikasi Sawit Rakyat Online

Senin, 15/02/2021 - 21:09:06 WIB

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU - PT Perkebunan Nusantara V menargetkan menjual 1,1 juta bibit sawit unggul bersertifikasi kepada masyarakat pada 2021 ini. Proses penjualan dilakukan dengan sentuhan teknologi informasi berbasis android melalui aplikasi bernama 'Sawit Rakyat Online' yang dapat diunduh di playstore.

"Untuk memudahkan masyarakat, kami siapkan aplikasi Sawit Rakyat Online. Dari 1,5 juta bibit yang kita siapkan, tahun ini kita targetkan 1,1 juta bibit terjual kepada petani, baik petani plasma maupun petani sawit swadaya melalui aplikasi tersebut," kata CEO PTPN V Jatmiko K. Santosa dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Senin. 

Ia mengatakan bahwa persoalan ketersediaan bibit sawit menjadi atensi perusahaan perkebunan milik negara yang beroperasi di Bumi Lancang Kuning itu. 

Jatmiko memandang kendala bibit ilegitim (palsu) yang kerap melanda petani menjadi salah satu akar masalah dalam mengejar target pemerintah meningkatkan produktivitas sawit rakyat. 

Survey Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) menyebutkan alasan petani masih menggunakan bibit palsu antara lain karena 37 persen menjadi korban penipuan, 14 persen tergiur harga murah, 20 persen tidak mengetahui cara membeli benih yang legal. Selain itu, 12 persen di antara petani karena rumitnya persyaratan yang harus dipenuhi, 10 persen tidak mengetahui lokasi pembelian benih legal, serta 4 persen petani menyatakan akibat jarak tempuh dari lahan sawit ke produsen benih legal yang cukup jauh. 

"Guna mengatasi kendala-kendala itu, sejak awal 2021 ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah perusahaan berdiri, kita putuskan melepas bibit unggul yang selama ini hanya dipergunakan di kebun inti dan kebun plasma Perusahaan, untuk kemudian juga dijual secara online kepada petani swadaya non plasma," urai Jatmiko sambil mengutarakan bahwa dari aplikasi tersebut, petani atau calon petani dapat melihat langsung jenis bibit yang tersedia di masing-masing sentra bibitan Perusahaan. 

Saat ini, ia mengatakan terdapat 2 varietas bibit unggul siap jual, yakni PPKS 540 serta PPKS Simalungun. Bibit itu tersedia di lima sentra pembibitan PTPN V diantaranya Air Molek, Tandun, Sei Rokan, Lubuk Dalam, dan Tanah Putih. Seluruhnya bersertifikat. 

Jatmiko meyakinkan bahwa Aplikasi Sawit Rakyat Online yang dibuat oleh tim IT internal perusahaan dirancang untuk mudah di akses dan dipergunakan oleh petani ataupun calon petani kelapa sawit. Aplikasi tersebut bisa diunduh di playstore ataupun laman web resmi perusahaan.

"Untuk daftarnya tidak perlu email (surat elektronik). Cukup nomer telpon. Kita rancang mudah dan sesederhana mungkin dalam penggunaannya. Kalau mau beli bibit, siapapun petaninya harganya sama di seluruh sentra yakni Rp 44.000 perbibit siap tanam. Tinggal pilih lokasi kita yang terdekat dengan pembeli," sebut Jatmiko lagi. 

Selain kemudahan akses dan harga bibit yang kompetitif serta seragam, dalam aplikasi Sawit Rakyat Online juga menyediakan beragam informasi. Sejumlah fitur yang tersedia memudahkan petani  untuk mencari tahu tentang bagaimana budi daya sawit yang baik dan lestari, info profil kebun-kebun plasma perusahaan, hingga ketersediaan feature tanya jawab yang memberikan kesempatan petani atau calon petani sawit untuk melakukan chat atau percakapan dengan ahli perkebunan dari PTPN V. 

"Keberadaan aplikasi ini sejatinya menjadi pelengkap atas berbagai upaya kami dalam menguatkan masyarakat khususnya para petani sawit yang telah dan akan menjalin kerjasama dengan perusahaan, termasuk petani swadaya. Harapannya, kami dapat mendukung program pemerintah meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas, dimulai dari bibit yang jelas dan berkapasitas," beber Jatmiko. 

Mengutip penelitian Gamal Institute disebutkan bahwa pohon kelapa sawit yang bersumber dari kecambah palsu atau tidak murni, membutuhkan lebih dari 48 bulan bahkan 60 bulan lebih untuk bisa berbuah. Produktivitasnya juga rendah, yakni di bawah 20 Ton TBS/Ha/tahun dan cenderung terus menurun. 

Sedangkan, bibit unggul kebanyakan berproduksi puncak di atas 20 Ton TBS/Ha/tahun dengan masa produksi yang stabil selama kurang lebih 10 tahun dengan berat tandan kelapa sawit unggul 8 s.d 20 tahun antara 15 - 22,5 Kg dan jumlah tandan 10 - 15 tandan/pohon/tahun. 

"Dengan pemeliharaan yang tepat, bibit unggul kita yang dibeli masyarakat seharusnya bisa mulai berbuah dengan waktu yang lebih awal dan memiliki produktivitas layaknya hasil kebun inti maupun plasma Perusahaan. Saat ini, produktivitas kebun plasma kita sudah jauh di atas standar nasional, lho," ucapnya. 

Ia menuturkan bahwa standar nasional untuk kelapa sawit  tanaman menghasilkan tahun ke 3 (TM3) adalah 19 Ton TBS per hektare pertahun, maka petani sawit plasma PTPN V telah berhasil memperoleh 23 Ton TBS per hektare pertahun. Untuk Kelapa Sawit TM 4 yang standar nasionalnya ada di 23 Ton TBS per hektare pertahun, sawit plasma Perusahaan berhasil mencapai 27 Ton TBS per hektare pertahun. 

Lebih jauh, Jatmiko yang juga ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Provinsi Riau itu mengatakan respon masyarakat akan keberadaan bibit sawit unggul PTPN V cukup besar. Bahkan, sejak mulai dilepas ke publik pada Januari lalu, di salah satu sentra bibit sawit di Air Molek, nyaris seluruh bibit telah dipesan oleh para petani. 

"Alhamdulillah responnya bagus. Bibit kita langsung dikejar pembeli. Memang salah tanam bibit resikonya bisa menanggung rugi setidaknya sampai 25 tahun. Semoga bibit unggul PTPN V dapat ambil bagian dalam program percepatan sawit rakyat yang digalakkan Pemerintah," tutupnya. rls



 
Berita Terkini:
  • LAMR Terima Kunjungan PKDN Sespimti Polri
  • Bawaslu Riau Lakukan Evaluasi dan Rekrutmen Panwascam, Catat Jadwalnya
  • Pj Gubri Akan Sentuh Infrastruktur Sampai ke 12 Kabupaten/Kota
  • PHR Pastikan Produksi Migas Blok Rokan Tetap Produktif, Meski Sempat Diterjang Banjir
  • Hari Kartini, PHR Junjung Tinggi Kesetaraan dalam Berkontribusi Bagi Negeri
  • Pemprov Riau-PTPN IV Regional III Selaraskan Program Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan
  • Program Pencegahan Stunting PHR di Riau Sasar 11.340 Penerima Manfaat
  • Strategi Awal PalmCo Pasca Efektif KSO dan Kelola Perkebunan Sawit Terluas di Dunia
  • Menteri Perhubungan Dukung Penuh Lancang Kuning Carnival di Riau
  • Jaga Laju Kolaborasi ELNUSA dan PHR Sukses Rampungkan Proyek Survei Seismik 3D Balam South East
  • Indosat Ooredoo Hutchison dan Mastercard Umumkan Kemitraan Cybersecurity Center of Excellence
  • Letjend Suharyanto: Keselamatan Masyarakat Sekitar Gunung Ruang Prioritas Utama
  • Pelatihan Vokasi Juru Las PHR Jadikan Pemuda Riau Siap Kerja
  • Manajemen-Karyawan Komitmen Perkuat Sinergitas Akselerasi Kinerja Perusahaan
  • Setia Diladang Minyak, PHR Apresiasi Para Pekerja Blok Rokan yang Siaga Saat Lebaran
  •  
    Komentar Anda :

     

     
    TRANS TERPOPULER
    1 Innalillahiwainnaillahi Rojiun..... Anggota DPRD Riau Rosfian Meninggal Dunia 
    2 Ustadz Mas’ud Tahidin Kupas Soal Motivasi Kerja di Al Munawwarah UIR
    3 Prediksi Bakal Pasangan Calon Bupati Kampar 2017
    4 PT Sinarmas Turunkan 3 Helikopter Padamkan Karlahut di Riau
    5 Koramil 11/Pwk Kandis Berikan Penyuluhan Wawasan Kebangsaan Kepada Pramuka Pondok Pesantren
    6 Pengumuman Persyaratan dan Permohonan Beasiswa Pemprov Riau tahun 2016
    7 Babinsa 02/Rambah Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara Sejak Dini
    8 Syiar Baitullah, Penyiar Radio Ini Bisa Umroh Gratis dan Raih Income Puluhan Juta Rupiah
    9 Ibu Hamil Dilarang Lihat Gerhana Matahari Total, Fakta atau Mitos, Ini Penjelasannya
    10 Sempena HUT ke-97 Damkar, Burhan Gurning: Armada Kita Siap Siaga
     
    TRANS PILIHAN
    Sabtu, 20/04/2024 - 18:39 WIB
    Program Pencegahan Stunting PHR di Riau Sasar 11.340 Penerima Manfaat
    Strategi Awal PalmCo Pasca Efektif KSO dan Kelola Perkebunan Sawit Terluas di Dunia
    Menteri Perhubungan Dukung Penuh Lancang Kuning Carnival di Riau
    Produksi Migas Melalui Eksplorasi:
    Jaga Laju Kolaborasi ELNUSA dan PHR Sukses Rampungkan Proyek Survei Seismik 3D Balam South East
    Indosat Ooredoo Hutchison dan Mastercard Umumkan Kemitraan Cybersecurity Center of Excellence
    Rakor Penanganan Erupsi Gunung Ruang
    Letjend Suharyanto: Keselamatan Masyarakat Sekitar Gunung Ruang Prioritas Utama
    Pelatihan Vokasi Juru Las PHR Jadikan Pemuda Riau Siap Kerja
    Kepala BKKBN RI Apresiasi Regional 3 PTPN IV Komitmen Perangi Stunting
    Kecamatan Kulim Juara Umum MTQ, Berpeluang Wakili Kota Pekanbaru ke Tingkat Provinsi
    Hj Sulastri Raih Suara Tertinggi di Pekanbaru, Jadi Bukti Kebangkitan Demokrat di Kota Bertuah
    Agung Nugroho Terpilih Kembali Untuk DPRD Riau Raih 47.198 Suara Tertinggi di Dapil I Pekanbaru
    Tangisan Ida Yulita Susanti Pecah Ketika Mengingat Perjuangan Bersama Tim
    Gerak Cepat Pj Gubri SF Hariyanto, Segera Perbaiki Jalan Rusak
    Peraih Beasiswa PHR Regitha Nur Azizah Sabet Juara Nasional Pidato Bahasa Inggris
    Desa Tanjung Punak Binaan PHR Raih Juara I Apresiasi Desa Wisata Riau
     
    Follow:
    Pemprov Riau | Pemko Pekanbaru | Pemkab Siak | Pemkab Inhu | Pemkab Rohil | Pemkab Kampar | DPRD Rohil | DPRD Pekanbaru
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2016 PT. Trans Media Riau, All Rights Reserved