www.transriau.com
16:00 WIB - Komisi Kejaksaan Ingatkan Waskat Satker Profesional dan Berintegritas | 19:30 WIB - Fokus Regenerasi, SSB Belia Regional 3 PTPN IV Sukses Juarai Turnamen Perdana 2024 | 15:09 WIB - Pelayanan IOH Semakin Tersebar ke Pelosok Tanah Air | 16:24 WIB - Akselerasi Energi Hijau, PTBg Sei Tapung Regional 3 PTPN IV Serap 37.256 Ton Emisi Karbon | 19:39 WIB - Penting! Ini yang Dilakukan PHR Bantu Penurunan Angka Stunting di Riau | 11:50 WIB - PTPN IV PalmCo Tanggulangi 1.100 Anak Stunting Wujudkan Indonesia Emas 2045
  Selasa, 19 Maret 2024 | Jam Digital
Follow:
 
Pak Syam Membangun Riau
Energi Demi Desa Mandiri

Rabu, 07/12/2022 - 16:59:40 WIB
Drs H Syamsuar, M.Si, Gubernur Provinsi Riau
TERKAIT:
   
 

Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKK Desa)
Salah satu ujung tombak pembangunan adalah desa. Inilah salah satu ceruk terkecil dalam masyarakat. Miniatur wajah suatu negeri. Desa yang mandiri adalah sinergi yang mangkus. Tetapi, mewujudkan desa yang mandiri dan maju tentu bukanlah perkara yang mudah. Perlu energi ekstra, komitmen baja dan keteguhan hati. Inilah yang ditunjukkan Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar. Rela keluar masuk kampung, mendatangi desa-desa di Riau saat tiap kunjungan kerja.

Sejak dilantik menjadi Gubernur Riau, Syamsuar terus berinovasi mengejar ketertinggalan pembangunan. Dari tahun 2019, rata-rata pertumbuhan desa maju sebesar 48,59 persen per tahun. Sedangkan untuk kategori desa mandiri tumbuh sebesar 211,0 persen per tahun.

Memang, mengunjungi satu persatu desa di Riau tentu tak memungkinkan. Jumlah desa yang terdata 1.590. Gubernur pun merasa, untuk menjadikan desa mandiri dan maju, memang harus dikunjungi dan dimanajemen secara baik.

Tahun 2019, jumlah desa mandiri di Provinsi Riau hanya 10 desa. Desa maju sebanyak 163 desa. Desa berkembang sebanyak 951 desa. Desa tertinggal sebanyak 422 desa. Desa sangat tertinggal sebanyak 45 desa.

Pertumbuhan pembangunan desa tersebut ditunjukkan pada tahun 2022. Tepat tiga tahun Syamsuar menerajui negeri Melayu. Desa mandiri menjadi 159 desa. Desa maju sebanyak 517 desa. Desa berkembang sebanyak 805 desa. Desa tertinggal sebanyak 87 desa. Desa sangat tertinggal sebanyak 24 desa.

Perkembangan pembangunan desa ini sejalan pula dengan pertumbuhan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). Saat ini hanya dua provinsi yakni Riau dan Jawa Tengah yang telah melaksanakan klasifikasi keberadaan BUMDesa sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021 tentang BUMDesa.

Perkembangan Bumdesa di Riau
BUMDesa harus dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. BUMDesa tidak boleh hanya mendapatkan sertifikat tetapi tidak memiliki kegiatan. Usaha BUMDesa tidak boleh juga mematikan usaha masyarakat setempat. Maka dari itu BUMDesa seharusnya bisa termotivasi agar mengembangkan usahanya lebih baik.

Gubernur Riau bersama perangkat daerah Provinsi Riau sangat antusias dan serius untuk mengembangkan BUMDesa yang ada di Riau. Ini bertujuan memperkuat ekonomi desa dan meningkatkan pendapatan asli desa dengan mengoptimalkan potensi sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat serta dimanfaatkan sebagai upaya untuk pemerataan dan pertumbuhan ekonomi desa.

BUMDesa dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki kesamaan yaitu untuk meningkatkan pendapatan asli baik desa maupun negara. Semua desa di Bumi Lancang Kuning telah memiliki BUMDesa yang bertujuan untuk memajukan desa dan mensejahterakan masyarakat desa.

Sebagian besar BUMDesa bergerak dalam bidang pertanian dan perkebunan. Gubri pun berharap hadirnya BUMDesa dapat mendukung perekonomian desa serta mengurangi angka pengangguran. Perkembangan BUMDesa di Provinsi Riau sendiri sudah sangat baik. Seperti BUMDesa yang ada di Desa Pendalian, Rokan Hulu yang membuat gebrakan tak biasa yaitu membuat lapangan yang berstandar internasional. Lapangan tersebut dibangun pada tahun 2015 dengan menggunakan Dana Desa dan telah aktif digunakan pada tahun 2020. Kemudian lapangan tersebut juga digunakan untuk klub masyarakat desa setempat yakni Pendalian FC.

Masih 700 Lebih Sebelum Ada BKK
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Riau mencatat, tahun 2021 sebanyak 1.591 desa di Riau sudah memiliki BUMDesa. Sebanyak 202 desa di antaranya dinilai telah maju dalam mengembangkan BUMDesa. Sementara untuk BUMDesa berkembang sebanyak 386. BUMDesa yang baru tumbuh sebanyak 442. BUMDesa dasar sebanyak 561.

Secara grafik, BUMDesa di Provinsi Riau tumbuh dan berkembang pada tahun 2019 tepatnya sejak kepemimpinan Bumi Lancang Kuning dipegang Syamsuar. Hal itu dibuktikan dengan adanya progam Bantuan Keuangan Khusus (BKK). Pada tahun 2019, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau memberikan BKK kepada 1.591 desa dengan nilai sebesar Rp200 juta per desa.

Tahun 2020, bantuan ini mengalami penurunan disebabkan dampak pandemi Covid-19. BKK yang disalurkan jadi sebesar Rp85 juta per desa. Sementara di tahun 2021, BKK yang disalurkan kembali naik menjadi Rp100 juta per desa. Untuk tahun 2022,  program BKK akan tetap dilanjutkan. Namun penyaluran dana mengalami sedikit perubahan. Di tahun 2022, penyaluran BKK tidak sama setiap desa. Polanya sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Untuk klasifikasi BUMDesa maju akan menerima lebih banyak dibandingkan BUMDesa dasar. Karena dari sisi BUMDesa maju membutuhkan banyak kelembagaan, sumber daya manusia, dan kebutuhan lainnya.

Sebelum adanya dana BKK, BUMDesa di Provinsi Riau masih 700 lebih. Namun, dengan adanya program BKK yang dilakukan Syamsuar, jumlah desa yang memiliki BUMDesa meningkat. ‘’Karena memang syarat untuk mendapatkan dana BKK ini yaitu seluruh desa di Provinsi Riau harus membentuk BUMDesa,’’ ujarnya.

Pertama di Indonesia, Tekan Inflasi Melalui Peran BUMDesa
Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono mengapresiasi program Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Riau dengan mengoptimalkan peran BUMDesa yang didukung penuh oleh pememerintah. Karena sejalan dengan penguatan upaya pengendalian inflasi pangan yang didorong melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

Peran BUMDesa tidak hanya sebagai badan usaha, namun turut berperan dalam menjaga kesinambungan pasokan, serta mengatur efisiensi rantai distribusi untuk komoditas cabai. “Dengan program ini, Riau menjadi provinsi pertama di Indonesia yang fokus pada pengembangan peran BUMDesa dalam upaya pengendalian inflasi daerah,” tuturnya. BI mengapresiasi komitmen Gubernur Riau yang mengarahkan TPID Riau untuk mengendalikan inflasi pangan dalam kerangka GNPIP.

Koordinasi dan Kolaborasi
Komunikasi dan koordinasi juga dilakukan secara masif dengan pemerintah pusat. Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar beberapa kali mengelar pertemuan dengan Kementrian Menteri Desa dan PDTT. Ini juga menyangkut dengan beberapa aspek seperti bantuan BUMDesa, stunting, masyarakat miskin, Posyandu dan lain lain. Yang semua itu, muaranya tentu meningkatkan ekonomi desa di Riau.

‘’Hal menarik dalam mewujudkan desa mandiri ini. Bersama desa-desa itu, ternyata perlu penyamaan persepsi, sehingga hasil akan optimal. Selain kita bergerak, Kementerian Desa PDTT dan stafnya siap mendampingi,’’ jelasnya

Ternyata, kondisi di lapangan memang berbeda-beda. Masing-masing punya karakteristik tersendiri. Perlu pemahaman dan rasa yang sama pula, sehingga langkah yang dibuat, program yang disusun, bisa seiya sekata. Koordinasi dan kolaborasi yang erat dari semua pihak yang terlibat, baik Dinas PMD selaku pendamping BUMDesa, Dinas Pertanian selaku pakar dalam budi daya, Dinas Perindag selaku pengatur pasar dan pihak-pihak lain akan memperkuat terbentuknya ekosistem ini.

BI menilai potensi strategis dari 1.591 BUMDesa yang ada di Riau. Dimana kurang lebih 200 BUMDesa yang bergerak di bidang pertanian dapat digerakkan mendukung optimalisasi budi daya cabai. Datuk Sri Setia Amanah H Syamsuar MSi mengajak masyarakat termasuk ASN serta TNI dan Polri bisa bekerja sama dalam mempersiapkan kebutuhan pangan di daerah. Khususnya komoditi cabai agar penanggulangan inflasi bisa berjalan dengan baik seterusnya dan bisa menekan angka inflasi di Riau di bawah 5 persen.

Pertanian Perkotaan atau Urban Farming
Sebelum melibatkan BUMDesa, program unggulan TPID Riau lainnya dalam pengendalian inflasi adalah pengembangan budi daya pertanian perkotaan atau urban farming berupa penanaman cabai di lahan pekarangan. Program ini menyasar para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Kelompok Wanita Tani (KWT) di Provinsi Riau yang mengedepankan ASN dan KWT sebagai role model masyarakat.

Gerakan penanaman cabai di lahan pekarangan ini, merupakan upaya untuk mengendalikan inflasi, menjaga kestabilan harga cabai, dan menjaga persediaan stok cabai. Inflasi yang terjadi di Provinsi Riau saat ini berkisar di angka tujuh persen. Hal ini yang membuat perlu adanya komitmen dan kerja sama dari seluruh kabupaten dan kota se-Provinsi Riau untuk bekerja sama menurunkan inflasi.

Gerakan menanam cabai ini perlu ada dukungan dari semua pihak untuk menjaga konsistensi dan keberlangsungan beberapa program pengendalian inflasi. Agar target akhir Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), yakni angka inflasi yang rendah dan stabil dapat dicapai.

Nasehat dan harapan terus disampaikan oleh Gubri Syamsuar. Khusus soal pemanfaatan dana negara ini, dia mengingatkan bahwa hajatan bantuan desa ini haruslah tepat sasaran. Jangan sesekali disalahgunakan. Dicontohkan, dana ini bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang berguna. Pertama, untuk bantuan usaha bagi rumah tangga berupa alat kerja atau alat produksi pendukung kegiatan usaha. Atau dapat juga berupa bantuan bibit ternak atau ikan, benih ataupun tanaman.

Dia mengatakan, sejak awal menjadi gubernur, dirinya telah berkomitmen untuk mendorong pembangunan desa melalui BKK Desa. Ia menjelaskan pada awal bertugas, jumlah desa mandiri di Riau hanya berjumlah 10 desa. Namun sekarang jumlahnya meningkat cukup signifikan. Untuk hal desa mandiri ini, masyarakat Riau insya Allah pada 2024 mendatang akan terdedah dengan potensi 600 desa yang semakin kuat. Desa maju semakin bertambah, desa tertinggal semakin sedikit.***








 
Berita Terkini:
  • Komisi Kejaksaan Ingatkan Waskat Satker Profesional dan Berintegritas
  • Fokus Regenerasi, SSB Belia Regional 3 PTPN IV Sukses Juarai Turnamen Perdana 2024
  • Pelayanan IOH Semakin Tersebar ke Pelosok Tanah Air
  • Akselerasi Energi Hijau, PTBg Sei Tapung Regional 3 PTPN IV Serap 37.256 Ton Emisi Karbon
  • Penting! Ini yang Dilakukan PHR Bantu Penurunan Angka Stunting di Riau
  • PTPN IV PalmCo Tanggulangi 1.100 Anak Stunting Wujudkan Indonesia Emas 2045
  • JNE Raih Penghargaan Mitra UMKM pada UMKM Summit Awards 2024
  • Ratusan Karyawan Regional 3 PTPN IV Gelar Wirid Akbar Sambut Ramadhan
  • IM3 Hadirkan Kampanye Nyatakan Silaturahmi Dengan Freedom Internet di Bulan Ramadan
  • Bank Sampah Binaan PHR Borong Juara UMKM Pekanbaru, Siap Unjuk Gigi Tingkat Nasional
  • Direktur TI BPJS Kesehatan Ungkap Layanan Digital Program JKN ke Belahan Dunia
  • Kejari Pelalawan Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi Sampan Pada Dinas Perikanan dan Kelautan
  • Kejari Pelalawan Tetapkan Tersangka Dugaan Pungli Pelaksanaan PTSL Tahun 2019 di Desa Bagan Limau
  • PHR Edukasi Pelajar dan Gelar Aksi Kolaboratif Berantas Sampah
  • Ratusan Petani Jambi dan Sumbar Pelajari Kemitraan PTPN IV Akselerasi Peremajaan Sawit Rakyat
  •  
    Komentar Anda :

     

     
    TRANS TERPOPULER
    1 Innalillahiwainnaillahi Rojiun..... Anggota DPRD Riau Rosfian Meninggal Dunia 
    2 Ustadz Mas’ud Tahidin Kupas Soal Motivasi Kerja di Al Munawwarah UIR
    3 Prediksi Bakal Pasangan Calon Bupati Kampar 2017
    4 PT Sinarmas Turunkan 3 Helikopter Padamkan Karlahut di Riau
    5 Koramil 11/Pwk Kandis Berikan Penyuluhan Wawasan Kebangsaan Kepada Pramuka Pondok Pesantren
    6 Pengumuman Persyaratan dan Permohonan Beasiswa Pemprov Riau tahun 2016
    7 Babinsa 02/Rambah Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara Sejak Dini
    8 Syiar Baitullah, Penyiar Radio Ini Bisa Umroh Gratis dan Raih Income Puluhan Juta Rupiah
    9 Sempena HUT ke-97 Damkar, Burhan Gurning: Armada Kita Siap Siaga
    10 Ibu Hamil Dilarang Lihat Gerhana Matahari Total, Fakta atau Mitos, Ini Penjelasannya
     
    TRANS PILIHAN
    Selasa, 05/03/2024 - 18:10 WIB
    Kepala BKKBN RI Apresiasi Regional 3 PTPN IV Komitmen Perangi Stunting
    Kecamatan Kulim Juara Umum MTQ, Berpeluang Wakili Kota Pekanbaru ke Tingkat Provinsi
    Hj Sulastri Raih Suara Tertinggi di Pekanbaru, Jadi Bukti Kebangkitan Demokrat di Kota Bertuah
    Agung Nugroho Terpilih Kembali Untuk DPRD Riau Raih 47.198 Suara Tertinggi di Dapil I Pekanbaru
    Tangisan Ida Yulita Susanti Pecah Ketika Mengingat Perjuangan Bersama Tim
    Gerak Cepat Pj Gubri SF Hariyanto, Segera Perbaiki Jalan Rusak
    Peraih Beasiswa PHR Regitha Nur Azizah Sabet Juara Nasional Pidato Bahasa Inggris
    Desa Tanjung Punak Binaan PHR Raih Juara I Apresiasi Desa Wisata Riau
    Pertamina Hulu Rokan Paparkan Inovasi Lahan Basah Buatan di Gelaran COP28
    Raih CSR Award Bengkalis
    PHR Sukses Jaga Ekosistem dan Antisipasi Konflik Gajah-Manusia
    Skill Pengolahan Limbah Sawit Menjadi Kerajinan Tangan
    Kiat Peningkatan Kapasitas UMKM Agar Naik Kelas Ala Pemuda RiyoLC PHR
    Golkar Riau Patuh Putusan DPP Dukung Prabowo Capres 2024
    Pengabdian Mahasiswa KKN Terintegrasi Universitas Riau 2023
    Mahasiswa KKN UNRI Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Desa Banglas Meranti
    Jalin Silaturahmi dari Generasi ke Generasi, IKB SMPN 5 Pekanbaru Gelar Reuni Akbar
    Kisah Magang Putra Putri Riau di PHR
    Begini Rasanya Setengah Tahun Magang di Perusahaan Penopang Energi Nasional
     
    Follow:
    Pemprov Riau | Pemko Pekanbaru | Pemkab Siak | Pemkab Inhu | Pemkab Rohil | Pemkab Kampar | DPRD Rohil | DPRD Pekanbaru
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2016 PT. Trans Media Riau, All Rights Reserved