Keseriusan ditunjukkan Camat Sail Kota Pekanbaru, Tri Sepnasaputra dalam memerangi wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang selalu saja menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat kota Pekanbaru.
Buktinya sebagai seorang camat dia selalu menegaskan dan mengingatkan seluruh warganya untuk melakukan pencegahan wabah DBD daripada pengobatannya. Caranya yakni, selalu melakukan gotong royong bersama, berprilaku hidup sehat, melakukan trik jitu 3M plus dan peduli dengan lingkungan sekitar.
“Mari berantas jentik nyamuk Aides Aigepty dari rumah ke rumah sehingga terbebas dari DBD dengan membiasakan prilaku 3 M plus yakni, Menguras, Menutup, Mengubur,” ungkap Camat Sail Kota Pekanbaru, Tri Sepnasaputra kepada transriau.com Rabu (26/4/2017).
Pria yang akrab disapa Putra ini juga mengatakan, Dalam kegiatan gotong royong baik itu tingkat kecamatan ataupun kelurahan pihaknya selalu mengajak warga untuk bersama-sama membersihkan lingkungan guna mengantisipasi wabah DBD yang melibatkan semua unsur. Menurutnya, sudah saatnya nyamuk-nyamuk Aides Aigepty diberantas. “Ini harus dilakukan,” ujar Camat Putra.
Camat mengaku, pada Minggu ke 15 tahun 2017 berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru melalui Puskesmas terdapat dua orang warganya yang terjangkit DBD, warga tersebut langsung mendapat penanganan medis.
“Syukur Alhamdulillah kini mereka sudah sembuh, dan pulang kerumahnya masing-masing dalam keadaan sehat, ini berkat kerjasama kita semua. Mudah-mudahan minggu berikut tidak adalagi warga kami yang terserang DBD,” harap Camat.
Ia menambahkan, terkait pemberantasan DBD masyarakat tidak sekedar mendengar sosialsasi yang diberikan oleh piihak Kecamatan. Namun, masyarakat langsung membersihkan bak dengan menaburkan bubuk abate secara langsung pada tempat-tempat yang dicurigai terdapat jentik nyamuk.
Lanjut Camat, obat abate tersebut sebelumnya dibagikan kepada masyarakat oleh petugas Puskesmas Kecamatan Sail di setiap Kelurahan secara gratis. “Insya Allah kalau kita mengerjakan dengan ikhlas, semua bisa dimudahkan, Amin Ya Robbal Alamin”, imbuhnya.
Camat Sail Tri Sepnasaputra melakukan penanaman pohon pada runga terbuka hijau diwilyaha Kecamatan Sail Kota PekanbaruPutra juga menghimbau kepada seluruh Warga Kecamatan Sail untuk dapat bergotong royong secara massal di wilayah tempat tinggalnya masing-masing. Diharapkan semua Lurah, Ketua RW & Ketua RT untuk dapat menindaklanjuti himbauan ini dan memfasilitasi gotong royong di wilayah masing-masing.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Helda S Munir sangat mendukung program yang digalakkan Kecamatan Sail. Pasalnya jika hanya pemerintah saja yang sibuk memerangi DBD itu adalah hal yang sangat sulit dilakukan, tapi dengan melibatkan masyarakat tentu semua menjadi mudah dan itu sangat efektif.
Menurut Helda Diskes Pekanbaru telah melakukan sosialisasi satu rumah satu jumantik . Keberadaan Jumantik diharapkan dapat meminimalisir dan mencegah DBD. Ia juga mengharapkan semoga dengan diadakan sosialisasi ini Program Satu Rumah Satu Jumantik dapat berjalan dengan maksimal.
“Sosialisasi satu rumah satu jumantik ini diharapkan bisa mengendalikan DBD. Mudah-mudahan apa yang kita sosialisasikan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Helda.
Dijelaskan Helda, saat ini Kota Pekanbaru telah memiliki 25 orang jumantik di setiap kelurahan. “Untuk 25 orang ini masih data yang lama. Insya Allah kedepannya akan kita tambah, sehingga Program Satu Rumah Satu Jumantik ini dapat berjalan dengan baik,” ujar Helda.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Helda S Munir saat diwawancarai wartawan dikantornya Jalan Melur Kota PekanbaruDiterangkan Helda, kasus DBD ini bisa ditekan jika masyarakat ikut andil dengan berperilaku hidup sehat.” Untuk itu masyarakat dihimbau untuk melakukan 3M Plus. Hal ini dilakukan agar dapat memutus mata rantai penyebaran DBD,” ungkapnya.
Terbukti dari 12 Kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru, Kecamatan Sail yang paling sedikit mengalami dampak dari wabah DBD tersebut. Yakni cuma dua orang yang terkena DBD. Dari total kasus pada minggu ke 15 sebanyak 240 kasus.
"Ini patut menjadi contoh bagi kecamatan lain supaya bisa memberantas penyakit yang mematikan tersebut," tutup Helda. (adv-kec.sail/diskominfo)