Entah sengaja atau terlupa, pelaksanaan iven tahunan MTQ tingkat Kabupaten Pelalawan dibuat heboh, dimana gara-gara ulah salah seorang qori dari salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Pelalawan lupa mematikan handphone (HP), saat bertanding membuat kaget semua majelis hakim baik hakim Provinsi maupun hakim Nasional.

Agar tidak terulang kembali kejadian tersebut, maka dewan hakim meminta kepada seluruh qori dan qoriah yang bertanding dalam pelaksanaan MTQ XV tingkat Kabupaten Pelalawan untuk mematikan HP saat bertanding

"Ya, saya meminta kepada qori dan qoriah yang ikut bertanding dalam ivent keagamaan ini, agar tidak mengaktifkan HP saat tampil. Karena moment MTQ bukan ajang untuk sekadar meramaikan acara pada kegiatan yang dilaksanakan sekali setahun baik tingkat kecamatan, Kabupaten mau pun di provinsi, tetapi moment ini membawa nama baik pada daerah yang diwakili oleh tiap-tiap peserta kalau dia mengikuti MTQ tingkat Kabupaten berarti peserta mewakili Kecamatan," terang Ketua majelis hakim bidang Qiraat Sabah HM Rais S.PdI M.PdI kepada Riau Pos, Minggu (4/9/2016) di Pangkalan Kerinci.

Diungkapkan Rais yang juga menjabat Sekretaris Baznas Pelalawan ini, bahwa bagi peserta yang ditunjuk oleh pihak LPTQ kecamatan untuk ikut bertanding pada MTQ tingkat Kabupaten Pelalawan harus mempunyai tanggung jawab yang besar untuk membawa nama baik dari kecamatan yang mengutusnya. Untuk itu, maka peserta tentunya perlu serius dan baik dalam latihan maupun ketika tampil.

"Khusus waktu tampil peserta jangan mengaktifkan handphone apa lagi atau mengangkatnya walau hanya sekedar mematikan. Itu sangat mengganggu konsentrasi para peserta yang sedang tampil. Situasi ini harusnya tidak pernah terjadi. Di tengah pelaksanaan pertandingan Musabaqoh Tilawatil Quran para peserta bukannya fokus bertanding, namun sibuk mempermainkan ponsel di tangan," ujarnya.  

Ditambahkannya, bahwa dengan adanya kejadian ini, dirinya  meminta kepada seluruh ofisial dan pelatih dari setiap Kecamatan agar mengingatkan pesertanya, agar diwaktu tampil tidak mengaktifkan HP. Kejadian ini jelas sekali terpantau di layar monitor, dimana saat lagi tampi perserta tersebut masih sempat mengotak atik HP.

"Jadi, kita ingin sekali memberi tahu official atau pelatih yang peserta yang bersangkutan, karena kita tidak tahu peserta dari Kecamatan mana. Lagi pula itu bukan tugas dewan hakim, tapi yang jelas itu sangat mengganggu konsentrasi yang bersangkuta dan hakim pun sempat kaget dibuatnya," ucapnya.*












Sumber : riaupos.co