Tradisi Kenduri Kue Apam, Bertanda Bulan Suci Ramdhan Segera Datang
Selasa, 17/04/2018 - 16:36:26 WIB
Kenduri kue apam merupakan teradisi dikalangan masyarakat melayu Siak pada masa lampau, tradisi kenduri kue apem ini di buat masyarakat melayu Siak juga dalam rangka memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad Sallahu Alaihi Wasalam di akhir bulan rajab.
Hal ini di katakan oleh Ketua Harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Kabupaten Siak H. Wan Said saat menyampaikan sekapur sirih pada acara Kenduri Kue Apam (Kenduri Kecik) kegiatan ini juga sekaligus memperingati Isra Mir’raj Nabi Muhammad SAWdi Halaman Balai Kerapatan LAM Kecamatan Mempura Kampung Tengah Senin (16/4/2018).
“Dulu dikalangan masyarakat melayu Siak masa itu setiap bulan rajab warga melakukan kenduri kue apam atau kenduri kecik namanya. Kendurinya di lakukan hanya pada rumah warga saja, yang tujuannya selain sudah menjadi tradisi turun temurun, kenduri itu mengundang tetangga sekitar untuk membacakan doa selamat bagi keluarga yang sudah meninggal, juga mendoakan tuan rumah agar sehat dalam menyambut bulan puasa. Biasanya kenduri ini di buat bertanda bulan ramadhan akan datang,”terang Wan Said.
Dijelaskan oleh Wan Said, pada zaman itu kue apam merupakan sajian khas yang telah diwariskan secara turun temurun oleh masyarakat zaman dahulu. Di jadikannya kue apam sebagai menu utama kenduri, karena pada masa itu tak ada pemakan lain untuk di olah masyarakat kampung yang kebanyakan bermata pencarian berladang padi. Tentu memiliki beras yang cukup untuk segera di tumbuk di jadikan tepung yang tentunya salah satu bahan utama untuk membuat kue apam. Termasuk juga sagu menjadi makanan khas di zaman itu.
“Kenduri yang kita lakukan saat ini, dulu di adakan setiap bulan rajab tiba, dan masyarakat membuat biasanya seusai sholat jum’at yang mengundang tetangga kerumah, untuk membacakan doa. Pada zaman dulu orang payah cari makanan, kita harus kreatif membuat makanan sendiri, kalau tidak kreatif tidak makan, bukan seperti sekarang ada duit semua bahan untuk buat kue tinggal beli, karena tersedia,”tutur Wan Said.
Tambah kata Wan Said, Sebenarnya selain tradisi kenduri kue apam ada juga kenduri nasi yang biasanya masyarakat melaksanakannya setiap bulan bulan Sya’ban. Kenduri nasi ini di laksanakan bagi orang yang memiliki kelebihan rezki di berikan kepada masyarakat yang tidak mampu. Kemudian ada tradisi masak bubur asyuro ini semua merupakan tradisi turun temurun yang di lakukan oleh nenek moyang kita dahulu, yang menurut mereka ada kaitan erat dengan perinatan hari-hari besar umat islam. Namun dengan berjalannya waktu semua tradisi itu mulai hilang sehingga negerasi muda melayu saat ini tidak mengetahui tradisi yang di bawa oleh para leluhurnya,”pungkas Wan Said.
Hal senada juga di sampaikan oleh Plh. Sekda Siak H. Jamaluddin, teradisi yang kita laksanakan ini merupakan tradisi orang orang tuo kito dulu, namun berjalanya waktu tradisi ini hilang akibat perkembangan zaman. Namun ini merupakan kasanah daerah kita yang harus kita lestarikan, Sesuai komitem pimpinan kita Pemerintah Daerah saat ini sedang mempromosikan pariwisata religi Kabupaten Siak.
"Tradisi seperti ini kita dorong sebagai sarana promosi pariwisata Kabupaten Siak, tidak hanya teradisi saja yang menjadi fokus kita untuk di kembangkan, tetapi bangunan atau benda yang bernilai sejarah juga kita lakukan pemeliharan dan perawatan. Yang tujuannya untuk menjaga dan melestarikan peninggalan para leluhur kita dulu, yang tentunya ada kaita dengan nilai-nilai spiritual yang terkandung di setiap tradisi tersebut. Saat ini kita juga sudah memiliki Brand S yang di sebut Siak The Truly Malay nama ini sudah di paten kan menjadi milik Daerah Siak"terang Jamaluddin.
Dinas Pariwista Kabupaten Siak juga sudah memasukan tradisi masyarakat yang populer sejak zaman kerajaan dengan nama tradisi tersebut Ghatib Beghanyut ke dalam kalender Pariwisata Kabupaten Siak tahun 2018. Tentunya ini merupakan langkah kita untuk menghidupkan kembali tradisi masyarakat terdahulu yang telah lama hilang, kegiatan selain menjadi tujuan promosi daerah juga mengenalkan kepada generasi saat ini dan akan datang, "ujar Jamaluddin.
Acara yang berlangsung meriah itu selain di hadiri oleh Plh. Sekda Siak H. Jamaluddin, juga tampak hadir tokoh LAMR Kabupaten Siak, tokoh masyarakat, para kepala kampung se Kecamatan Mempura serta ratusan sisiwa SD dan SMP yang ada di Kecamatan Mempura. (Yan)
Komentar Anda :