Tinjau Insiden Rusak Masjid oleh OTK di Muntai Bengkalis
Kamis, 01/09/2016 - 11:35:39 WIB
Adanya dugaan pengrusakan oleh orang tidak dikenal (OTK) di Masjid Hasanah di Desa Muntai Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Rabu (31/8/2016) sekitar pukul 01.00 WIB, sempat mengundang perhatian khusus bagi tiga orang pejabat tinggi di Riau.
Di antaranya, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman, Kapolda Riau Brigjen Pol Supriyanto dan Danrem 031 Wirabima Riau Brigjen TNI Nurendi usai meninjau kebakaran lahan dan hutan (Karlahut), langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Desa Muntai tersebut.
Informasi yang berhasil dirangkum, ketiga pejabat penting tersebut tiba di Bengkalis menggunakan helikopter dan mendarat di lapangan di Desa Muntai sekitar pukul 11.00 WIB siang. Langsung meninjau masjid yang dirusak OTK tersebut. Aparat TNI dan Polri bersama-sama memperbaiki dan membersihkan masjid yang telah mengalami kerusakan.
Kemudian ketiga pejabat Riau didampingi Bupati Bengkalis Amril Mukminin, Camat Bantan Hendrik Dwi Yatmoko dan tokoh-tokoh masyarakat Desa Muntai berdialog penuh keakraban Gubri, Kapolda dan Danrem sempat makan bersama dan shalat dzuhur berjamaah. Usai shalat berjamaah, sekitar pukul 13.30 WIB ketiganya kembali bertolak ke Pekanbaru.
Insiden pengerusakan masjid oleh OTK, saat ini pihak kepolisian Polsek Bantan mengamankan salah seorang warga, yakni MF (19) dan diduga sedang mengalami gangguan jiwa. MF menurut informasi juga kerap salat di masjid tersebut dan masyarakat setempat juga sudah memaklumi insiden ini dilakukan oleh MF karena sakit jiwa seperti disampaikan Camat Bantan Hendrik Dwi Yatmoko.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) HAMI Riau-Kepri mengutuk keras atas terrjadinya pembakaran rumah ibadah (masjid) di Desa Muntai, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis yang terjadi Rabu (31/08/2016) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
"Kami sangat mengutuk keras atas terjadinya pembakaran masjid di Desa Muntai, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, dan mendesak kepada penegak hukum menjerat pelaku dengan dan mencari tahu motif yang sebenarnya, dalam peristiwa tersebut, walau sesuai informasi saya dapatkan bahwa pelakunya mengalami gangguan jiwa, perlu pembuktian,” kata Windrayanto selaku praktisi hukum dan Ketua DPD HAMI Riau-Kepri, Rabu (31/8/2016).*
Sumber : Riaupos.co
Komentar Anda :