Dalam rangka mencerdaskan masyarakat berbagai program tentunya akan dilaksanakan pemerintah. Hal bertujuan untuk meningkatkan mutu serta kualitas sumber daya manusianya. Salah satu cara untuk meningkat pengetahuan masyarakat ini adalah melalui perpustakaan.Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau dibawah Kepemimpinan H Suyatno telah menyarankan kepada lurah/penghulu untuk membangun pustaka desa. Mengenai realisasinya, tergantung dari pihak kepenghuluan untuk dimusyawarahkan di masing-masing desa yang dipimpinnya.
"Manfaatkan dana ADD (anggaran dana desa) itu untuk membangun pustaka desa, apalagi masyarakat sangat menginginkannya," ujar Suyatno pada suatu kegiatan di Bagansiapiapi
Namun demikian dikatakan Suyatno Jika pihak kepenghuluan tidak berkeinginan membangun pustaka desa menggunakan dana ADD, pemkab tetap akan membangun dengan menggunakan anggaran melalui Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Rohil setiap tahunnya secara bertahap. "Saya pikir Pustaka Desa sangat penting dibangun tiap desa, karena dengan adanya perpustakaan tersebut masyarakat bisa cerdas dan memiliki ilmu pengetahuan," ujarnya.
Pada bagian lain, Bupati Suyatno juga meminta Kepada Kantor Arsip dan Perpustakaan Rohil untuk membuat program-program, di antaranya agar ke depan kegiatan sosialisasi tidak hanya dilaksanakan di ibu kota kabupaten melainkan juga dilaksanakan di masing-masing kecamatan.
Sementara itu Kepala Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Rohil Hj Tuti Safitri mengatakan, dari 30 pustaka di Rokan Hilir dua diantaranya telah memberikan kontribusi bagi daerah, yakni Pustaka Desa di Kepenghuluan Seremban Jaya dan Panipahan mendapatkan juara pertama dalam perlombaan Pustaka Desa Tingkat Propinsi Riau.
Tak bisa dipungkiri, meski Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, sudah menyediakan fasilitas perpustakaan yang memadai untuk masyarakat, baik dari sisi sarana maupun buku bacaan, namun tingkat kunjungan masih sepi. Rendahnya tingkat kunjungan, kata Tuti, juga disebabkan ketidaktahuan masyarakat adanya perpustakaan di KM 6 Bagansiapiapi. Untuk itu, pemerintah tahun ini akan membuka gedung arsip dengan menambah jumlah pengadaan buku lagi sebanyak 3.000 judul.
Agar melek ilmu, Tuti meminta agar masyarakat lebih intensif ke perpustakaan. Karena menurutnya, negara disebut maju dan berkembang kalau penduduknya atau masyarakatnya mempunyai minat baca yang tinggi dengan dibuktikan dari jumlah buku yang diterbitkan dan jumlah perpustakaan yang ada di negeri tersebut.
Kabupaten Rokan Hilir sudah beberapa kali menjadi model dan mewakili Riau dalam berbagai ajang perlombaan terkait pengelolaan perpustakaan desa yang ada di Indonesia. Bahkan, dari keikutsertaan pada ajang perlomaabn sistem pengelolaan perpustakaan desa tersebut, Rokan Hilir bahkan sudah pernah meraih prestasi di tingkat Provinsi Riau dan nasional.
Bupati Suyatno menyarankan kepada lurah/penghulu untuk membangun Pustaka Desa dari ADDUntuk tingkat kabupaten dan kota, dua perpustakaan desa, masing-masing perpustakaan Desa Seremban Jaya Kecamatan Rimba Melintang dan Perpustakaan Kecamatan Pasir Limau Kapas meraih juara pada tahun 2013, 2014 dan 2015. Hal ini tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Kab Rohil, khususnya Desa kecamatan Panipahan.
Tak hanya itu, kata dia, dengan prestasi yang diraih ditingkat Provinsi Riau ini nantinya juga akan menciptakan semangat baru di wilayah Desa sekitar dan seluruh perpustakaan Desa yang ada di seluruh Kabupaten Rokan Hilir untuk meningkatkan minat baca masyarakat dalam upaya mendukung suksesnya gerakan Desa sehat dan cerdas. Bahkan, salah seorang pengelolaan perpustakaan desa yakni Miskiyah memenangkan lomba untuk pengelola Perpustakaan Desa tingkat Provinsi Riau 2015.
"Dari prestasi yang kita raih di tingkat Provinsi, menjadi penyemangat bagi Kabupaten Rohil khususnya Dinas Perpustakaan. Kita yakin dan optimis dapat meraih peringkat pertama di tingkat Nasional pada tahun-tahun berikutnya, "ungkap Tuti Safitri selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan beberapa waktu lalu.
Meski berprestasi, namun, tidak dipungkiri Tuti, sejauh ini perpustakaan desa di Rohil kondisinya masih banyak yang belum memadai. Dari kepenghuluan dan kelurahan yang ada, Rohil baru memiliki 28 perpustakaan desa. Seharusnya perustakaan desa sudah ada di setiap kepenghuluan dan kelurahan dalam rangka mempermudah masyarakat mendapatkan ilmu dari koleksi buku yang ada.
"Ke depan, kantor Perpustakaan dan Kearsipan Rohil akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk memperluas pustaka desa secara bertahap di setiap kepenghuluan dan kelurahan. Hal ini mengingat keberadaan pustaka sangat penting untuk mewujudkan masyarakat cerdas. Ya, saat ini minat baca masyrakat Rohil cukup meningkat, perharinya minimal 5 orang pasti ada yang meminjam buku. Koleksi buku di Kantor Perpustakaan dan Kearsipan saat ini kebanyakan buku-buku dasar tentang keagamaan. Dari tahun 2009 hingga 2014 Kantor Perpustakaan dan Kearsipan telah memiliki koleksi buku sebanyak 28.025 koleksi buku dengan 6.788 judul," katanya
Tuti mengungkapkan, untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyrakat, pihaknya juga melakukan kunjungan ke kecamatan dengan menggunakan mobil Pustaka Keliling sebanyak tiga unit. "Untuk wilayah Kecamatan Bangko Mobil Pustaka itu dioperasikan dalam satu minggu sebanyak 4 kali. Kalau untuk kecamatan dioperasikan selama satu minggu sebanyak 8 kali secara bergiliran. Khusus untuk Kecamatan Palika saat ini belum bisa dikunjungi mengingat tidak bisa dilalui oleh transportasi darat. Dulu sudah pernah kita programkan Mobil Pustaka Terapung, namun setelah dilakukan peninjauan operasionalnya sangat tinggi," ujar Mantan Sekretaris Dinas Pendapatan Daerah itu.
Diakui Tuti, perkembangan pustaka saat ini sudah mulai berkembang. Tahun ini kita akan bangun Gedung Arsip dan pelaksanaan teknisnya oleh Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR). Karena kita masih kekurangan gedung arsip, kalau perpustakaan sudah cukup dan OK, " katanya.
Bupati Rohil H. Suyatno saat membuka Sosialisasi Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Dilingkungan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir di Gedung Serbaguna BagansiapiapiKantor Perpustakaan dan Kearsipan akan mendirikan Pustaka ditiap-tiap kecamatan dan desa secara bertahap, ini dilakukan agar masyrakat bisa terjangkau untuk meminjam keperluan buku seperti buku home industri, pertanian dan perkebunan. "Kita akan melakukan kerjasama dengan pihak kecamatan dan kepenghuluan untuk mengelola Pustaka Kecamatan, hal ini kita lakukan supaya pelayanan kepada masyarakat lebih maksimal. Kita juga akan berdayakan masyrakat setempat untuk mengembangkan Pustaka Kecamatan dan Pustaka Desa demi terciptanya "Magrib Mengaji", tujuan nya agar para remaja terhindar dari pernikahan dini, narkoba dan kejahatan lainnya," terangnya.
Setiap tahunnya, lanjut Tuti, Kantor Perpustakaan dan Kearsipan membuat baliho dan sosialisasi untuk menghimbau masyarakat Rohil dan sekolah untuk mendatangi kantor kami untuk membaca, maka sangat di perlukan untuk pembenahan kantor ini untuk menarik minat baca masyarakat. Dengan adanya perbenahan sarana dan prasarana kemungkinan minat masyarakat akan bertambah untuk membaca di kantor Perpustakaan. Sedangkan Pemerintah mendirikan Perpustakaan dalam rangka untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan masa depan masyarakat karena pendidikan untuk sepanjang hayat, perpustakaan ini juga untuk motivasi masyarakat dalam membaca.
Dia menambahkan, tahun ini BPK juga melakukan pengadaan buku sebanyak 3.000 eksamplar. "Setiap tahunnya kita tetap melakukan penambahan buku yang jumlahnya 3.000 hingga 3.500 eksamplar. Untuk mengantisifasi ajaran radikal ISIS, pihaknya meminta anggota maupun staf untuk melakukan pengecekan sebelum buku itu dipajangkan di perpustakaan," pungkasnya. (Adv/Jul/hms)