Udang galah (Macrobrachium Rosenbergii) adalah sejenis udang air tawar, Udang galah (Macrobrachium Rosenbergii) atau dikenal juga sebagai Giant Freshwater Shrimp merupakan salah satu jenis Crustacea, dari famili Palamonidae dengan species Macrobrachium rosenbergii. yang mempunyai ukuran terbesar dibandingkan dengan udang air tawar lainnya. Udang galah hidup pada dua habitat, pada stadia larva hidup di air payau dan kembali ke air tawar pada stadia juvenil hingga dewasa.
Udang galah adalah jenis udang yang bisa dibudidayakan pada lahan tanah sawah, kolam atau empang air tawar. Pemeliharaannya relatif lebih mudah dibandingkan dengan jenis udang lainnya dan sampai saat ini belum ditemukan adanya hama atau penyakit yang membahayakan yang dapat mengganggu budidaya udang galah dan dapat menyebabkan terjadinya kegagalan panen. Komoditas ini diklaim oleh berbagai negara sebagai fauna asli dari India dan Indonesia.
Berbicara spesies udang galah di rokan hilir seyogyanya rohil merupakan wilayah yang sentra terhadap pembudidayaan udang galah tersebut, namun disayangkan ketika masyarakat menunggu program tersebut tapi pemerintah sendiri belum siap untuk menjalankan program tersebut.
Sebelumnya program pembudidayaan udang galah sudah ada diprogramkan pada tahun 2004 lalu namun program tersebut tidak terealisasi, sebab pada saat itu sedang gencarnya melaksanakan patrol laut dimana maraknya para pencuri ikan diwilayah Rokan Hilir.
Naahh.. pemikiran yang baik adalah pemikiran bagaimana kedepannya rohil bisa mengembangkan budidaya udang galah tersebut. Sebenarnya udang galah sudah ada sejak beberapa tahun lalu yang terletak di kepenghuluan jumrah tepatnya di perairan sungai rokan kecamatan rimba melintang, namun kehidupan udang galah tersebut berada secara alami dan keberadaannya tidak menentu sesuai dengan kondisi alam.
"Kalau dulu memang kepenghuluan jumrah penghasil udang galah di rohil, bahkan ada rumah makan udang galah yang disiapkan, namun saat ini tidak ada lagi akibat keberadaan udang galah di kepenghuluan jumrah tepatnya diperairan sungai rokan tidak ditemukan lagi, " kata penghulu jumrah ahmad sukardi
Ditambahkan sukardi, keberadaan udang galah saat ini tidak musim lagi, kemudian udah galah tersebut ada ketika pasang besar tiba, "Kita berharap kedepannya instansi yang terkait bisa mengembangkan kembali udang galah secara budidaya, agar hewan spesies air tawar tersebut bisa dinikmati masyarakat," ujarnya
Penghulu Jumrah Sukardi Sukardi mengatakan bahwa dahulunya jumrah merupakan penghasil udang galah, namun kini keberadaan udang tersebut sulit untuk dijumpai Apa yang akan dilakukan oleh dinas perikanan dan kelautan di rohil terkait pengembangan budidaya udang galah, dimana sebelumnya sudah pernah di programkan. Tahun 2017 program tersebut akan dimunculkan melalui datuk penghulu dengan cara dimasukkan kedalam musrenbang tingkat desa dan kecamatan
"Dengan adanya keinginan dari penghulu untuk menciptakan pengembangan budidaya udang galah, maka penghulu usulkan ke desa dan kecamatan melalui musrenbang, nanti kami ( diskanlut ) akan menangkap aspirasi tersebut, sebab program tersebut kami anggap sangat cocok dan bagus, program itu akan kita masukkan pada tahun anggaran 2017 nanti," Kata plt Kadiskanlut Rohil M. Amin
Terkait mencari bibit udang galah, sambung amin, tidak begitu susah sebab ada beberapa daerah yang menyuplai bibit tersebut. Misalnya diyogyakarta nanti kita kirim kepekanbaru kemudian baru bawa ke Rohil
Pelaksana tugas Kepala diskanlut Rohil M. Amin yang akan memprogramkan pembudidayaan udang galah pada tahun 2017 mendatang.
Saat ini keberadaan udang galah dirohil masih bergantung dengan alam sehingga keberadaan udah tersebut tidak teratur, maka dari itu diperlukan pengembangan budidaya diair tawar agar populasi udang tersebut bias dinikmati masyarakat.
"Selain budidaya, diskanlut juga akan menebar benih dialam agar populasinya bias dinikmati oleh masyarakat. Beberapa waktu lalu kami ( diskanlut ) juga menebar bibit patin disungai teluk mega kecamatan tanah putih sedingin, masyarakat bias mendapatkan ikan patin itu seberat belasan kilo," Paparnya
Hingga kini belum ditemukan adanya masyarakat yang melakukan pembudidayaan udang galah tersebut, hal tersebut merupakan pekerjaan diskanlut kedepannya bagaimana masyarakat di rohil bisa melakukan pembudidayan udang galah.
Jika pembudidayaan udang galah berhasil maka akan membantu masyarakat yang membudidayakan udang tersebut sebab harga perkilo udang galah berkisar 120 hingga 150 ribu perkilonya.
Salah satu contoh pembudidaqyaan udang galahAda beberapa penyebab berkurangnya populasi udang galah yang sebelumnya sudah ditebarkan benih melalui alam ( sungai ) diantaranya hasil tangkapan nelayan dengan cara melebihi tangkapan, kualitas air sungai yang menurun yang diakibat campuran dari berbagai bahan kimia dan limbah.
Pengembangan budidaya udang galah yang akan diprogramkan oleh dinas perikanan dan kelautan rohil pada tahun 2017 mendatang melalui usulan dari setiap penghulu sangat dinantikan oleh masyarakat terutama para pembudidaya, angan angan yang ingin digapai dari hasil pembudidayaannya tersebut adalah terbantu perekonomian masyarakat, sebab keberadaan udang galah ditengah masyarakat sanga dinantikan dan memiliki harga yang fantastis, oleh sebab itu masyarakat berharap program tersebut bisa terealisasi sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. ( Adv/Humas )