Sejak tiga pekan terakhir, program Kementrian Perhubungan RI untuk penerbangan perintis Batam- Pasir Pangaraian dan Pasir Pangaraian- Batam sudah difungsikan kembali. Diakui Staf Avation Scurity yang juga perwakilan Susi Air Z.Ilham, Ahad (18/3/2018) mengakui, kini pihak Unit penyelenggara Bandara Udara (UPBU) Pasir Pangaraian, sudah melayani kembali penerbangan perintis bagi masyarakat umum.

“Sudah tiga Jumat penerbangan flight kita lakukan, dan kini masih dengan armada Susi Air jenis Kasa 212 dan Lead 410 yang merupajan pesawat cadangan. Armada jenis Kasa 212 dan leas 419 dengan bangku (shift) 18 orang, dan penerbangan setiap Jumat,” kata Z Ilham.

Diakui Ilmam, namun untuk keberangkatan ada perubahan jadwal, dari Batam- Pasir Pangaraian pukul 08.50 Wib tiba 10.10 Wib, kemudian berangkat ke Batam 10.25 Wib sebelumnya 9.30 Wib. Selain itu, perubahan harga tiket untuk Pasir Pangaraian –Batam Rp263.700, sedangkan Batam- Pasir Pangaraian Rp303.700.

Ilham juga mengatakan, dari hasil evaluasi Kementrian Perhubungan RI, penerbangan perintis di UPBU Pasir Pangaraian tujuan Pasir Pangaraian- Batam sudah mencapai target yakni 51 persen dari target yang ditetaplan 35 persen. Sementara target Batam- Pasir Pangaraian belum capai target karena kenanya di Batam, yakni posisi Batam yang tidak ready.

“Kemudian, bagi masyarakat yang akan berangkat ke Dabok Singkep Provinsi Kepulauan Riau, juga sudah bisa menumpang Susi Air tujuan Pasir Pangaraian- Batam. Kemudian, sesampainya di Batam langsung ke Dabok Singkep dengan ongkos Rp3014.000,”

“Juga sudah dibuka rute penerbangan ke Rengat Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau, juga dari Batam, serta daerah lainya. Artinya, penumpang bisa naik Pasir Pangaraian (Rohul) dan menyambung pesawat di Batam ke tujuan yang diinginkan,” kata Ilham.

Kemudian, terkait adanya masukan sejumlah masyarakat untuk dibuka penerbangan seminggu dua kali yakni setiap Jumat dan Minggu serta buka rute baru, Pasir Pangaraian- Medan hal itu sebut Ilham sudah disampaikannya. Dirinya berharap, kedepannya itu bisa diakomodir atau disetujui Kementrian perhubungan RI agar bisa membuka akses dan memudahkan masyarakat bepergian. (MCR/trc)