Namun demikian, peluang terjadinya hujan dan jumlah curah hujan di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi pada periode Januari hingga Juni 2017 akan rendah. Maka dari itu perlu diwaspadai peluang siklon tropis di daerah barat daya Indonesia, dimana pembentukan awan dan peluang hujan terbilang rendah, sehingga menyebabkan potensi karhutla menjadi tinggi.

Sesuai perintah Komando atas dalam rangka menghadapi cuaca dan iklim tersebut diatas yang berpotensi menimbulkan terjadi Karhutla maka Danramil 10/Kunto Darussalam Kapten Czi Sudarmaji memerintahkan kepada seluruh Babinsa Koramil 10/Kunto Darussalam untuk melaksanakan koordinasi dan pengecekan terhadap sarana dan prasarana, alat peralatan dan personel MPA (Masyarakat Peduli Api), RPK (Regu Pemadam Kebakaran) yang dimiliki perusahaan-perusahaan perkebunan yang ada di wilayah binaan masing-masing. 

Selain melaksanakan koordinasi dan pengecekan sarana dan prasarana serta alat perlengkapan pemadaman kebakaran Babinsa Koramil 10/Kunto Darusalam juga diperintahkan untuk melaksanakan Patroli dan Sosialisasi Karhutla di wilayah binaan masing-masing bersama-sama dengan Babinkamtibmas, Regu pemadan kebakaran (RPK) perusahaan serta MPA yang ada diwilayah binaan.

Menindak lanjuti perintah tersebut Babinsa Ramil 10/Kunto Darussalam Pelda M. Sitepu beserta Babinkamtibmas Polsek Bonai melaksanakan penegecekan sarana dan prasarana seperti : tempat cadangan air (embung, kanal dan sumur), alat peralatan pemadam kebakaran (Ministreker, mesin robin, mobil damkar dll) dan personel yang terlibat penanggulangan Karhutla (MPA dan RPK) yang ada diperusahaan wilayah Desa Bonai Kec. Bonai Darussalam Kab. Rohul. 

Pengecekan tersebut dilakukan karena wilayah Kecamatan Bonai pada umumnya merupakan daerah yang rawan terjadinya Karhutla. Dengan dilaksanakannya pengecekan sarana dan prasarana, alat perlengkapan pemadaman kebakaran dan melaksanakan kegiatan patroli serta sosialisasi tentang Karhutla di wilayah tersebut maka diharapkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi diwilayah Bonai Darussalam dapat diantisipasi dan diminimalisir. 

Hal ini tidak luput dari kerjasama dan partisipasi semua pihak baik aparat TNI, POLRI, Perusahaan maupun masyarakat dalam mengantisipasi dan menanggulangi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah. (trc)