Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Dumai menyatakan pihak Pertamina mulai memasarkan bahan bakar minyak jenis Pertalite di dua stasiun pengisian bahan bakar umum di daerah itu.

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Dumai Kamaruddin menyebutkan dua stasiun yang telah menguji coba penjualan pertalite ini yaitu SPBU Coco di Jalan Putri Tujuh dan SPBU di Jalan Budi Kemuliaan Dumai.

"Sudah dua pekan ini dua stasiun pengisian bahan bakar umum mulai menjual Pertalite, dan cukup mendapat sambutan baik dari konsumen," katanya, Kamis 26 November 2015.

Dia menjelaskan, meski tidak mengetahui jumlah kuota pertalite untuk dua SPBU tersebut, namun dipastikan kondisi tidak akan menganggu pasokan premium di semua stasiun bahan bakar daerah ini.

BBM jenis pertalite dijual seharga Rp8.700 per liter ini, lanjut dia, memiliki keunggulan dibanding premium, yaitu menghasilkan pembakaran lebih baik, menjaga kualitas mesin kendaraan dan ramah lingkungan karena kadar gas emisi lebih sedikit.

"Pertalite ini bahan bakar non subsidi dan akan mencukupi berapa saja kebutuhan konsumen, serta tidak perlu dikuatirkan bisa menganggu persediaan premium," jelasnya.

Pemasaran produk baru Pertamina di Dumai dianggap dia sudah tepat dan layak karena sebelum itu sudah disosialisasikan dan untuk memberi pilihan bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar kendaraan.

Menurutnya, untuk kegiatan sosialisasi pertalite ke tengah masyarakat langsung dilakukan oleh Pertamina bersama pihak pengelola SPBU yang memasarkan produk tersebut.

Sementara, Communication and Relations Sumbagut I PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I Brasto Galih Nugroho menjelaskan, respon untuk Pertalite sejak diluncurkan bagus karena cocok bagi kebanyakan kendaraan saat ini.

Konsumen juga membutuhkan BBM dengan kualitas lebih baik dari Premium dengan harga lebih terjangkau daripada Pertamax.

Pertalite kini sudah hadir di 20 dari 147 SPBU di Provinsi Riau, yaitu, 12 SPBU di Pekanbaru, tiga SPBU di Kampar, dua di Dumai serta satu SPBU di Bengkalis, Rokan Hulu dan Indragiri Hulu. (trc/rgc)