Pemko Dumai Serahkan 3 Komoditi ke Pemprov Riau Agar Ditangani
Rabu, 08/06/2016 - 23:53:08 WIB
 |
Ilustrasi
|
Pemerintah Kota Dumai menyerahkan penanganan jalur distribusi dan harga tiga komoditi pokok kebutuhan masyarakat, yang didatangkan dari luar daerah, kepada Pemerintah Provinsi Riau agar aman dan terkendali.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Dumai Zulkarnaen di Dumai, Rabu, mengatakan, tiga komoditi kebutuhan masyarakat itu ialah daging sapi, bawang merah dan gula pasir yang sejauh ini masih mengandalkan pasokan dari luar daerah.
"Tiga komoditi ini sebagian besar didatangkan dari luar dan untuk pengaturan jalur distribusi dan pengendalian harga kita minta bantuan pemerintah provinsi agar selama Ramadan ini tetap aman," kata Zulkarnaen.
Dijelaskan dia, dalam rapat koordinasi di tingkat provinsi, tiga komoditi ini terus diupayakan pemerintah agar harga terkendali dan tidak melonjak terlalu tinggi serta persediaan banyak mengingat permintaan selama ramadhan akan meningkat.
Selain itu, komoditi daging, bawang dan gula pasir yang dominan berasal dari Pulau Jawa ini supaya sudah diatur sesuai mekanisme pemerintah terkait jalur distribusi dan harga tidak sepihak agar kebutuhan aman.
"Barang dari daerah luar harganya bervariasi di pasaran dengan alasan berbeda distributor, dan sudah kita mintakan agar disamakan semuanya," katanya lagi.
Sedangkan untuk kebutuhan bahan pokok lain diluar tiga komoditi tersebut, Disperindag mengklaim persediaan aman dan mencukupi untuk masyarakat selama Ramadhan berdasarkan pemantauan di pasaran.
Pada hari pertama Ramadhan Senin 6 Juni 2016 kemarin, harga daging sapi di Dumai menembus Rp130 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp120 ribu perkilo, dan Wali Kota Zulkifli AS menilai karena terpengaruh isu nasional.
Menurut kepala daerah, kenaikan harga daging sapi di pasaran terkendala sulitnya pemerintah mengendalikan harga karena dipengaruhi harga nasional sehingga fluktuatif di Kota Dumai.
"Kenaikan harga bahan pokok dianggap masih stabil, namun untuk daging terjadi kenaikan karena terpengaruh harga nasional, dan tidak bisa dikendalikan," ujar Zul AS pada awal Ramadhan lalu. (*)
Sumber : Antarariau.com
Komentar Anda :