Peranan Pemerintah Kabupaten Kampar Dalam Mengembangkan Dunia Usaha Ekonomi Masyarakat
Ditengah geliat perekonomian Kabupaten Kampar, yang antara lain ditunjang dengan masuknya dunia usaha ke daerah ini dengan mengelola berbagai bidang usaha, kegiatan perekonomian seperti koperasi, usaha mikro, kecil dan kewirausahaan tetap mendapat tempat yang layak untuk berkiprah dan menunjukkan eksistensinya.
Bahkan usaha semacam ini, yang menjadikan masyarakat sebagai objek sekaligus subjek pelaku, menampakkan ketegarannya dalam menghadapi berbagai krisis. Ketika krisis ekonomi melanda Indonesia tahun 1997 lalu, usaha semacam ini menunjukkan kekuatannya dalam menghadapi badai krisis, mengalahkan usaha skala menengah dan besar yang melibatkan korporasi sebagai pelaku utama.
Sadar akan besarnya peran koperasi, usaha mikro, kecil dan kewirausahaan sebagai tiang penyangga perekonomian masyarakat, bahkan bukan tidak mungkin enjadi andalan perekonomian sebagian masyarakat, Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Kampar memberikan perhatian lebih terhadap sektor itu, dimaksudkan untuk dapat terus tumbuh berkembang dan survive d tengah persaingan usaha yang cenderung makin menajam.
Langkah yang ditempuh Pemkab Kampar untuk itu, antara lain bekerja sama dengan stakeholder berusaha memberikan apresiasi dan dukungan terhadap inovasi dan aneka bentuk usaha kecil menengah (UKM) yang dilakukan oleh masyarakat Kampar. Intinya, Pemkab Kampar di bawah duet kepemimpinan Bupati H. Azis Zaenal dan Wakil Bupati Catur Sugeng Susanto memiliki komitmen yang kuat dan teruji untuk membangun ekonomi rakyat melalui koperasi, usaha mikro, kecil dan kewirausahaan.
Menurut Bupati Kampar H. Azis Zaenal, seluruh komponen masyarakat Kampar harus bekerjasama dan bahu membahu dengan Pemkab dalam membangun Kampar yang lebih baik, termasuk peran masyarakat sendiri dalam mendongkrak perekonomian. “Saya berharap kepada seluruh komponen masyarakat yang ada bekerjasama bahu membahu dengan Pemkab Kampar sehingga dapat membangun Kabupaten Kampar sesuai dengan apa yang kita harapkan," ujar Azis.
Terlepas dari harapan Bupati Azis Zaenal, Pemkab Kampar memang telah terus berupaya berbuat banyak dalam mendukung warganya yang ingin menggiatkan ekonomi, baik melalui koperasi, usaha mikro, kecil maupun kewirausahaan.
Koperasi, satu misal, merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Pembangunan ekonomi masyarakat khususnya di Kabupaten Kampar, tak akan terlepas dari peran koperasi sebagai wadah gerakan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup demi masa depan yang lebih baik.
Namun demikian, kemajuan koperasi ini tentunya tidak terlepas dari campur tangan pemerintah, khususnya Pemerintah Kabupaten Kampar melalui Dinas Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah (Disdag-UKM) Kabupaten Kampar, dimana Disdag-UKM Kampar ini merupakan OPD yang mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Daerah berdasarkan asas otonom dan tugas pembantu dibidang Koperasi dan UKM.
Kepala Disdag-UKM Kampar, Amin Filda, mengatakan selama ini pihaknya terus melakukan berbagai pembinaan bagi pengembangan para pelaku UKM di daerah ini, diantaranya dengan melakukan pelatihan-pelatihan, akses permodalan dalam hal serta hal-hal yang berkenaan dengan para pelaku UKM.
Dan salah satu komitmen dari Pemkab Pelalawan dalam pengembangan pelaku UMKM adalah dengan diluncurkannya Aplikasi berbasis online pendukung bisnis kecil berbasis Koperasi dan UKM. "Ini salah satu pengupayaan agar pelaku UKM di Kabupaten Kampar ini lebih maju. Tidak bisa dengan waktu yang sebentar. Kita harus melalui proses panjang agar, UKM kita berhasil naik kelas,” kata Amin Filda.
Dengan adanya upaya yang dilakukan, kata Amin, pihaknya optimis kedepannya kemajuan koperasi dan UKM di Kampar akan semakin berkembang demi kesejahteraan masyarakat. "Dan upaya ini juga sebagai bentuk Pemkab Kampar dalam upaya meningkatkan ekonomi kerakyatan dengan mengkoneksikan program pemerintah propinsi dan pusat serta Program Pemkab Kampar," ujarnya.
Bupati Kampar H Azis Zaenal bersama Kadis Pertanian Henry Dunan saat menyerahkan Alat Modernisasi dan mekanisasi Pertanian guna peningkatan produksi pertanian di kabupaten Kampar
Dikatakannya, bahwa alam era desentralisasi, Pemkab Kampar mencoba menempatkan Koperasi dan UKM sebagai lokomotif untuk menggerakan roda pembangunan ekonomi sektor riil. Dengan demikian, agar lokomotif itu bisa melaju kencang, maka dari itu Pemerintah Kabupaten Kampar terus melakukan penataan pondasi rel yang kokoh.
Juga terkait kualitas produksi yang dihasilkan, pihaknya menjelaskan memang ada hal yang masih belum maksimal dalam artian, banyak yang belum fokus atau bersifat kondisional, serta dari sisi pemasaran masih bersifat konvensional. “Dengan era digitalisasi berbasis online sekarang ini, semestinya akan lebih mempermudah dalam mencari market. Akan tetapi belum dimanfaatkan secara optimal,“ bebernya.
Terlebih dengan pembiayaan permodalan baik dari perbankan pemerintah maupun non pemerintah. Yang selama ini si pelaku UKM, tidak memanfaatkan seratus persen guna menggenjot usahanya. Dan kenyataan di lapangan banyak dialih fungsikan untuk kebutuhan pribadinya.
Meski tidak semua, namun pihaknya menemukan banyak terjadi di lapangan. Yang seharusnya dimanfaatkan penuh untuk menunjang usahanya agar lebih berkembang. “Untuk soal akses permodalan sebenarnya tidak lah sulit, tapi tidak termanfaat secara tepat. Ada yang sebagian begitu cair modal dijadikan DP kendaraan, ataupun keperluan yang sifatnya pribadi,” katanya
Data Bappeda Kampar menunjukkan, sepanjang tahun 2016 lalu, tercatat kondisi Riil tahun 2016 sampai dengan triwulan IV total Investasi yang masuk ke Kabupaten kampar berjumlah Rp1.77 triliun (dalam kurs rupiah) terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sejumlah Rp411 miliar dengan jumlah persetujuan izin/proyek 2 buah dan Penanaman Modal Asing (PMA) berjumlah Rp1.36 triliun.
Selain itu, Pemerintah Kampar juga mempunyai visi yang kuat dalam upaya membangun kemandirian usaha masyarakatnya melalui sektor kerakyatan seperti perdagangan dan jasa. Koperasi dan UKM merupakan bagian integral dunia usaha nasional, mempunyai kedudukan, potensi, dan peranan yang sangat penting dan strategis dalam mewujudkan tujuan pembangunan ekonomi serta memecahkan masalah ekonomi pada khususnya.
Berbagai cara telah digunakan manusia untuk memecahkan permasahan ekonomi yang telah dihadapi salah satunya adalah koperasi. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan, dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional pada
umumnya dan stabilitas ekonomi khususnya.
Data Diskop dan UKM Riau menyebutkan, jumlah UMKM di Kabupaten kampar merupakan jumlah terbesar kedua setelah Kota Pekanbaru yakni sebanyak 45.446 UMKM. Meski memiliki jumlah yang relatif besar, namun tidak dinafikan UMKM di Kampar juga mempunyai berbagai persoalan klasik yang mengharuskan perlunya peningkatan kualifikasi dan kemampuan dalam pengembangan dunia usaha.
Drs. Amin Filda melalui Kabid UKM S. Netti Dongoran SE beberapa waktu lalu menyatakan, bahwa pengupayaan agar pelaku UMKM di Kabupaten Kampar ini lebih maju, Tidak bisa dengan waktu yang sebentar. “Kita harus melalui proses panjang agar, UMKM kita berhasil naik kelas,” Terangnya.
Kualitas produksi dari usaha yang dihasilkan jugas masih belum maksimal. Banyak yang belum fokus atau bersifat kondisional, serta pengelolaan usahanya juga masih cenderung konvensional. “Dengan era digitalisasi berbasis online sekarang ini, semestinya akan lebih mempermudah dalam mencari market. Akan tetapi belum dimanfaatkan secara optimal, “Bebernya.
Terlebih dengan pembiayaan permodalan baik dari perbankan Pemerintah maupun non pemerintah. Yang selama ini si pelaku UMKM, tidak memanfaatkan seratus persen guna menggenjot usahanya. Dan kenyataan dilapangan banyak di alih fungsikan untuk kebutuhan pribadinya.
Dia mencontohkan sektor perdagangan dan jasa, properti, industri manufaktur dan industri Hilir mempunyai prospek yang kuat untuk melahirkan banyak pelaku usaha di Kampar. Karena itulah, upaya pembinaan, dukungan untuk percepatan perlu menjadi perhatian serius bagi jajaran pemkab Kampar.
Tetapi pihaknya berupaya secara maksimal dalam memajukan UKM agar pelaku usaha tersebut mampu naik kelas, supaya menunjang perekonomiannya. “Kita berikan pelatihan baik dari Daerah maupun Provinsi, serta menstimulasi melalui permodalan dengan suku bunga yang kecil. Seperti program dana bergulir dan Kredit Usaha Rakyat (KUR),” pungkasnya.
Bupati Kampar H Azis Zaenal saat meninjau kondisi Pasar Danau yang dibangun Pemerintah menjadi Pasar Danau Menjadi Modern Tradisional
Dari sektor Pariwisata, Pemkab Kampar beberapa waktu lalu mengundang para ninik mamak Ninik Mamak Penguasa Tanah Ulayat Ulu Kasok, Ini Hasil Pertemuannya. Hal ini menunjukkan keseriausan Pemerintah yang dipinpin Aziz Zainal selaku Bupati dalam mengembangkan Alam di daerah Ulu Kasok Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar
Dalam pertemuan itu Bupati mengundang para ninik mamak beserta Camat XIII Koto Kampar Amiruddin, Kepala Desa Pulau Gadang Abdul Razak, Kepala Desa Koto Masjid Arjunalis, Kepala Desa Tanjung Alai Yulnedi, Kepala Desa Muara Takus, Ninik Mamak Suku Piliang Kenegerian Pulau Gadang Khalid Datuk Jangkuto, mantan Datuk Jangkuto Jalinus beserta perangkat desa
Ninik mamak sepakat pengelolaan pariwisata dikelola oleh pemerintah karena apabila dikelola dengan baik maka akan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Diantaranya meningkatnya ekonomi masyarakat dari kunjungan wisatawan sehingga dapat menyerap tenaga kerja lokal dan meningkatkan perputaran uang di Kabupaten Kampar.
Setelah meninjau Ulu Kasok dan beberapa daerah di Danau PLTA Koto Panjang akhir pekan kemarin, Bupati Kampar melanjutkan pertemuan dengan beberapa ninik mamak terkait di beberapa desa di Kecamatan XIII Koto Kampar, Selasa (18/7/2017) di ruang rapat kantor Bupati Kampar.
Azis mengungkapkan, setelah melihat langsung beberapa objek wisata di Kecamatan XIII Koto Kampar, ia melihat objek wisata itu mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata sehingga perlu dikembangkan dan direncanakan sedemikian rupa agar menjadi destinasi pariwisata yang terkelola dengan baik. (Advetorial Pemkab Kampar)
Komentar Anda :