Seluruh pertandingan pada cabang olahraga (cabor) Pencak Silat pada pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Riau IX Tahun 2017, menggunakan IT (Information and Technology). Dengan menggunakan IT ini maka hasil (nilai) pertandingan transparan dan tidak dirahasiakan.
Penilaian pertandingan oleh wasit juri terlihat langsung dipapan nilai yang dapat disaksikan oleh semua orang. Demikian terungkap dalam Technical Meeting cabor pencak silat di aula kantor Camat Bangkinang, Sabtu (28/10/2017).
Dengan menggunakan IT ini, diharapkan tentu hasilnya pertandingan lebih akurat, dan dapat memperlanjar proses pertandingan. Dengan menggunakan IT akan mampu meminimalisir kekeliruan atau kesalahan.
Technical meeting cabor pencak silat ini dibagi dalam dua sesi yakni sesi pertama penjelasan dan diskusi tentang pelaksanaan kegiatan secara umum yang dipimpin oleh Ketua Umum Panitia Pelaksana Cabor Pencak Silat M. Salim.
Pada sesi pertama ini banyak membahas tentang pelaksanaan cabor pencak silat baik itu segi konsumsi, akomodasi, transportasi dan sebagainya. Panitia bertekad dan berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada atlit, offisial, pelatih, wasit, juri
dan semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pencak silat.
Panitia tidak menutup kemungkinan ada kelemahan dalam pelaksanaan. Namun demikian panitia membuka diri untuk menerima segala kritikan, dan saran untuk kesuksesan dalam pelaksanaan pertandingan cabor Pencak Silat. "Kalau ada kekurangan, silakan sampaikan kepada kami, dan akan kita carikan solusi, " ujar Salim.
Kemudian pada sesi kedua adalah pembahasan teknis pertandingan yang dipimpin oleh Technical Delegate (TD) Zulhendri dan Ketua Dewan Pertandingan Zubair. Pada sesi ini dibahas mengenai aturan dan kesepakatan pertandingan.
Diantara kesepakatan itu yakni, baju yang dipakai atlit saat timbang badan adalah baju yang akan dipakai pertandingan. Kalau melanggar kesepakatan itu akan dikenakan sangsi.
Pada kesempatan itu juga, disampaikan bahwa yang sering terjadi pelanggaran adalah memukul bagian badan yang tidak dibolehkan seperti bagian kepala dan kemaluan. Kemudian ada bagian yang boleh dipukul tapi tidak mendapat nilai. Ini harus dihindarkan
TD Zulhendri menegaskan bahwa pihaknya netral, profesional dan tegak pada aturan. Mereka tidak melihat atlit ini siapa dan dari mana dan siapa pelatihnya. "Kami melihat semua atlit yang masuk itu nol, tanpa melihat latar belakangnya," ujarnya.
Pelaksanaan technical meeting ini berjalan lancar dan sukses. Kegiatan technical meeting diakhiri dengan pencabutan undian pertandingan dan penyusunan skema pertandingan. (Herjo)