Kabupaten Kampar untuk ke dua kalinya menerima Penghargaan Kabupaten Layak Anak Kategori Pratama dari Pemerintah Republik Indonesia, penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Yohanna Sambisse yang diadakan di Four Points Ballroom hotel Makassar Provinsi Sulawesi Selatan pada hari Selasa malam, (23/7/2019).

Penyerahan Kabupaten Layak Anak ini bersempena dengan puncak Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2019.

Pemberian penghargaan kepada kepala daerah ini didasarkan atas kebijakan dalam  menyelenggarakan kebijakan, program dan kegiatan dalam upaya pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak, dalam bentuk Kabupaten/Kota Layak Anak yang telah dinilai oleh Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak RI.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Sambisse sebelum penyerahan menyatakan komitmen negara menjamin terhadap perlindungan dan pemberdayaan anak sesuai dengan amanat Undang-undang Dasar Negara RI dan PP nomor 23 tahun 2014 tentang pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak, ini merupakan urusan wajib bagi pemerintah , anak anak merupakan generasi emas masa depan bangsa" Kata Menteri PPPA tersebut.

Bupati Kampar yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh Kabid Perlindungan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana dan Pengendalian penduduk dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kampar Satiti Rahayu, SKM, MKM usai menerima penghargaan tersebut menyampaikan, Alhamdulillah kita memperoleh penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) Kategori Pratama, penghargaan ini kita terima tak terlepas dari kepedulian Pemkab Kampar terhadap pemenuhan akan fasilitas dan dukungan terhadap kebutuhan anak, semoga di tahun berikutnya kita lebih meningkat lagi" Kata Satiti.

“Kita berharap, dengan diraihnya penghargaan ini, justru semakin menjadi inspirasi dan motivasi bagi Organisasi Perangkat Daerah terkait untuk mengimplementasikan semua hak anak melalui kebijakan, program dan kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan anak, agar anak-anak kita di Kabupaten Kampar dapat merasakan manfaatnya secara langsung dan kita bisa mempersiapkan generasi penerus yang handal dan berkualitas sebagai calon pemimpin bangsa Kita kedepannya” Tambahnya.

"Tahun 2030 merupakan target Indonesia menuju Kabupaten Layak Anak di seluruh Kabupaten dan Kota, artinya kita masih punya banyak waktu untuk mewujudkan hal tersebut, tentunya dengan kerja sama yang baik antara OPD terkait dan dukungan dari seluruh masyarakat Kabupaten Kampar.

kegiatan ini merupakan rangkaian dari perayaan Hari Anak Nasional yang diperingati setiap 23 Juli setiap tahunnya dan merupakan apresiasi pemerintah pusat terhadap upaya pemerintah daerah dalam upaya memenuhi amanat konstitusi.

Ia menerangkan bahwa, Kementerian membagi penghargaan berdasarkan indikator penilaian yang dimulai dengan Penilaian Mandiri, Verifikasi Administrasi dan Verifikasi Lapangan yang dilaksanakan di Kabupaten Kampar pada bulan Juni 2019, untuk menilai kebijakan daerah yang dibuat serta keberhasilan yang dicapai kedalam tingkat Pratama, Madya, Nindya dan Utama. Semoga apa yang kita raih dapat kita implementasikan dalam peningkatan kualitas anak Kampar

Pada kesempatan tersebut juga diserahkan berbagai penghargaan pada kategori Provinsi yang Seluruh kabupatennya telah meraih KLA, Provinsi Penghargaan penggerak  Layak Anak, Dunia Usaha terbanyak,
Penilaian skor diatas 500, Pembina Daerah Forum anak terbaik, Pembina forum anak Kabupaten/kota terbaik, Pusat pembelajaran keluarga (Puspaga) terbaik.Puspaga mandiri, Ruang bermain Ramah anak terbaik, Puskesmas Ramah anak.

Begitu juga menteri PPPA juga menyerahkan Sekolah ramah anak yang terdiri dari 5 jenjang sekolah (TK,,SD/MIN, SMP,/MTsN, SLB, SMA/MA), UPTD PPA Provinsi,UPTD PPA Kabupaten. Serta Pelopor Perusahaan peduli anak, begitu juga terhadap Rumah ibadah dan Jurnalis Kawan anak.

Semoga dengan pemberian penghargaan dan piala Kabupaten Kampar sebagai Kabupaten Layak Anak menggugah kita untuk lebih peduli dengan hak-hak anak di tempat publik dan lembaga yang menjadi penilaian terhadap kepedulian akan hak anak" Tutup Satiti Rahayu. (Disk