Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Kampar menggelar puncak peringatan HUT Pramuka ke-59 dengan cara yang berbeda. Selain melaksanakan Apel dikawasan objek wisata puncak Kompe, Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, juga dilakukan aksi penanaman pohon sebanyak 2000 pohon sebagai bentuk komitmen Pramuka dalam menjaga lingkungan.
"Sesuai tema HUT Pramuka tahun ini, Gerakan Pramuka Ikut Membantu Penanggulangan Bencana Covid-19 dan Bela Negara, maka kami ingin melaksanakan kegiatan yang langsung menyentuh dan nyata," ungkap Ketua Kwarcab Pramuka Kabupaten Kampar, H Yuyun Hidayat ST MSc, pada Jum'at sore 21 Agustus 2020.
Hadir dalam acara ini, Kepala Seksi Intel Kejaksaan Negeri Kampar mewakili Kajari Kampar Silfanus T Manulang, Camat XIII Koto Kampar Rahmat Fajri yang juga sebagai Kamabiran Gerakan Pramuka XIII Koto Kampar, Danramil XIII Koto Kampar, perwakilan Kapolsek XIII Koto Kampar dan Kepala Desa Koto Mesjid Arjunalis.
Kepada wartawan, usai pelaksanaan kegiatan, Yuyun Hidayat mengungkapkan kondisi dan persoalan terkini yang dialami Gerakan Pramuka Kampar. Selaku Ketua Kwarcab Kampar, ia mengharapkan adanya dukungan yang lebih dari Bupati Kampar sebagai pemimpin daerah dan sebagai Kamabicab Kampar, karena sekarang ia melihat ada penurunan motivasi dari pimpinan daerah dalam memberikan dukungan moral termasuk dukungan dana.
Ia mengungkapkan, tahun lalu, dana hibah untuk Kwarcab Gerakan Pramuka Kampar mencapai Rp 1 miliar lebih. Namun tahun ini berkurang drastis menjadi sekitar Rp 500 juta. Ia mengungkapkan, jika anggaran Rp 1 miliar saja kondisi Pramuka Kampar yang memiliki sekitar 25 ribu anggota masih kekurangan, apalagi hanya Rp 500 juta. Menurutnya, jumlah ini masih sangat jauh dari cukup karena anggota Pramuka Kampar saat ini lebih dari 25 ribu orang.
"Jadi kalau dihitung per anak, cuma dapat sekitar Rp 12 ribu per orang anak pertahun atau seratus perak perhari. Jauh dari cukup. Nah itu dengan satu koma. Ini sebelum Covid-19. Tahun ini malah dikurangi lagi, malah dikurangi sepertiga, tinggal lima ratus juta. Sama dengan tidak ada niat pemerintah membantu Pramuka," bebernya.
Selaku anggota DPRD Riau dan Wakil Kwarda Pramuka Provinsi Riau, Yuyun mengatakan dirinya juga telah menyampaikan kepada Gubernur Riau terkait persoalan ini dan telah di respon dengan baik. Karenanya, ia juga mengharapkan respon yang sama dari Bupati Kampar agar serius membantu anggaran untuk Pramuka Kampar.
"Kalau dilihat secara tanggung jawab moral, kita punya anggota dua puluh lima ribu lebih. Tugas Pramuka ini berat, menjadi mitra pemerintah sebagai ujung tombak untuk mempersiapkan dan membentuk karakter generasi muda, tapi dari sisi kebijakan dan anggaran kok rasanya belum nampak keberpihakannya. Ada apa ini?," sambungnya.
Berkaitan pelaksanaan apel hari Pramuka yang baru terlaksana pada tanggal 21 Agustus ini menurut Yuyun karena pada tanggal 14 Agustus kemarin tidak memungkinkan untuk dilaksanakan. Adapun alasan dilaksanakannya di alam terbuka dan di salah satu objek wisata, karena saat ini ekonomi masyarakat sedang turun dan pariwisata merupakan salah satu potensi yang bisa dikembangkan untuk mendongkrak ekonomi.
"Kita punya alam yang luar biasa indah. Ayo sama-sama kita membangun negeri ini. Kita tingkatkan ekonomi kita, kita belilah produk lokal, kita data tempat-tempat lokal, kita putarkan ekonomi dan Pramuka siap untuk itu," pungkasnya. (trc)