Olympiade Sains Nasional (OSN) Nasional ke XVI resmi dibuka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy di Riau, Senin (3/7/2017). Bertempat di Gelanggang Remaja, Jalan Sudirman, Pekanbaru, OSN ini diikuti 34 Provinsi dengan 2034 orang kontingen. OSN akan berlangsung hingga tanggal 8 Juli 2017 dan akan dilaksanakan di Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak dan Pelalawan.
Turut hadir dalam pembukaan OSN, Dirjen Dikdasmen Hamid Muhammad, Gubenur Riau Arsyadjulaindi Rachman, Kapolda Riau Irjen Zulkarnain Adinegara, Danrem 031/Wirabima, Brigjen TNI Abdul Karim, Danlanud Marsma TNI Age Wiraksono serta undangan lain.
Sebelumnya Mendikbud juga memimpin apel pagi di halaman Kantor Gubenur Riau.Dalam kesempatan tersebut, Mendikbud menyampaikan harapannya pemaksimalan tugas guru.
Salah satunya menurut Mendikbud adalah aplikasi dari Permen Nomor 19 Tahun 2017 tentang guru.
Di mana beban kerja guru akan disamakan dengan beban kerja ASN pada umumnya yakni 40 jam dalam satu minggu. Menurut Muhadjir melalui Permen yang baru tidak ada lagi guru-guru yang mengajar di luar jam sekolah hanya untuk mendapatkan tambahan tunjangan
Kualitas pendidikan di Provinsi Riau ternyata cukup diperhitungkan. Ini juga karena komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang mengalokasikan anggaran cukup besar untuk sektor pendidikan.
“Kualitas pendidikan di Provinsi Riau cukup bagus. Riau bahkan termasuk peringkat 7 dari 34 provinsi di indonesia yang mengalokasikan anggaran cukup besar bagi sektor pendidikan,” kata Mendikbud Muhadjir Effendi saat konferensi pers dengan sejumlah media usai membuka Olimpiade Sains Nasional (OSN) di Gelanggang Remaja, Pekanbaru (3/7/2014).
Sesuai perintah UU, alokasi anggaran untuk sektor pendidikan semestinya 20 persen dari APBN atau APBD. Hanya saja belum semua daerah mampu memenuhi kehendak UU itu.
Selain itu, Mendikbud juga menyebut bahwa nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) di Provinsi Riau di atas rata-rata nasional. “Ini harus dipertahankan dan kalau bisa lebih baik lagi,” puji Mendikbud lagi.
Penutupan Olimpiade Sains Nasional OSN XVI Tahun 2017 di Gelanggang Remaja Jumat (7/7/2017)
Sebelumnya, saat menyampaikan kata sambutan, Gubernur Riau (Gubri) H Arsyadjuliandi Rachman juga membeberkan sejumlah potensi wisata, budaya dan Sumber Daya Alam (SDA) di Provinsi Riau di hadapan Mendikbud dan ribuan peserta OSN).
“Riau ini terdiri dari 10 kabupaten dan 2 kota. Saat ini Riau sedang mengembangkan pariwisata berbasis budaya. Sekarang Riau tengah mewujudkan visi Riau 2020 menjadi pusat kebudayaan Melayu dan ekonomi di Asia Tenggara, dengan tagline Riau The Homeland Of Melayu,” ungkapnya.
Selain itu, Gubri juga menyampaikan kalau potensi SDA di Provinsi Riau cukup besar. Minyak di Indonesia sekitar 40 persen disumbang dari Riau. Belum lagi CPO di Riau produksi terbesar di Indonesia, 10 juta ton pertahun CPO keluar dari Riau untuk NKRI.
“Riau juga punya hamparan kelapa terluas di Indonesia, seluas 430 ribu hektar. Kalau anak-anak pernah minum Hydro Coco, itu diproduksi dari kelapa Riau,” bebernya semangat.
Tak hanya itu, pria yang akrab disapa Andi Rachman itu menyampaikan bahwa Riau memiliki sagu dan sudah diciptakan 360 menu dari sagu tahun lalu, dan saat ini Riau tengah mengembangkan sagu menjadi makanan sehat dikonsumsi.”Yang paling hebat, Riau merupakan penyumbang kosa kata terbanyak untuk bahasa Indonesia,” ungkapnya
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, sebagai tuan rumah belum berhasil juara umum jangan berkecil hati. Bagi Riau katanya, kalah soal biasa. Namun katanya, hasil yang ditoreh para peserta OSN Riau tahun ini jauh lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
Dan ia berharap para peserta OSN mendapat kesan yang baik terhadap Riau. Kegiatan ini tidak hanya ajak promosi pariwisata, sesuai dengan Visi Riau 2020, Riau juga ingin menegaskan diri sebagai pusat budaya Melayu di Asia Tenggara. Itu sebabnya, nuansa budaya Melayu sangat kental di Riau, tak terkecuali saat ajang OSN.
Gubri H Arsyadjuliandi Rachman Mengalungkan mendali kepada Kontingen Riau saat hadiri Penutupan Olimpiade Sains Nasional OSN XVI Tahun 2017 di Gelanggang Remaja Jumat (7/7/2017)
Kontingen DKI Jakarta ini menyabet sebanyak 16 medali emas, 32 perak dan 31 perunggu. Urutan kedua ditempati kontingen Jawa Tengah disusul Jawa Timur dan tuan rumah Provinsi Riau hanya berhasil mengumpulkan 4 emas, 4 perak dan 12 perunggu dari 420 medali. (Advetorial Pemprov Riau)
Komentar Anda :