Apel Akbar Hari Pramuka ke-56 di Provinsi Riau diikuti para pelajar dan para santri dari pondok pesantren se Riau dengan total 15.821 peserta. pada akhirnya kegiatan ini pun berhasil mencetak Rekor MURI.
"Kita mendapatkan MURI karena menjadi apel akbar Pramuka terbesar di Indonesia. Kita perlu bersyukur atas pencapaian tersebut," kata Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman di VIP Lancang Kuning Pekanbaru, Senin (14/8/2017).
Diungkapkan Gubri dalam apel akbar pramuka tahun 2017 ini bertemakan "Bekerja untuk Kaum Muda Mewariskan yang terbaik Bagi Bangsa". untuk itu menurut Gubri gerakan Pramuka membutuhkan fungsi manajemen dan pengelolaan yang baik dan benar, sehingga apa yang menjadi tujuan Gerakan Pramuka dapat tercapai.
"Yaitu mendidik dan membina kaum muda Indonesia guna mengembangkan mental, moral spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisiknya, sehingga menjadi manusia berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur," ungkapnya.
Gerakan Pramuka yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pendidikan bagi kaum muda di lingkungan luar sekolah yang melengkapi pendidikan di lingkungan keluarga bertujuan membentuk kader bangsa dan sekaligus kader pembangunan yang beriman dan bertakwa, serta berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Ulang Tahun Pramuka ini mendeklarasikan generasi muda untuk setia pada pancasila, anti narkoba dan anti radikalisme maupun anti pergaulan bebas. Apel akbar Pramuka yang mendeklarasikan Setia Pancasila, Anti Narkoba, Anti Radikalisme dan Anti Pergaulan Bebas," Tandasnya
Rekor Muri Apel Akbar Pramuka di Riau langsung diterima gubenur Riau dari perwakilan Yayasan Rekor MURI Indonesia. Penyerahan Rekor MURI tersebut disaksikan oleh Ketua Gugus Darma Bina Widya Kota Pekanbaru Tengku Rusli Ahmad, Mubicab Kota Pekanbaru Firdaus MT, dan para gugus depan kabupaten/kota se-Provinsi Riau.
Gubri mengharapkan apel Hari Pramuka jangan hanya acara seremoni saja, tapi bagaimana para pelajar, santri dan gugus depan bisa mengambil hikmah dari Hari Pramuka, dan realisasikan kepada generasi muda lainnya yang ada di daerah terdekat dan sekitarnya. "Pramuka ini sangatlah penting dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) ke depan. Kita harap peran serta Pramuka dalam pembangunan Riau lebih maju," harapnya.
Apel Akbar Hari Pramuka ke-56 di Provinsi Riau diikuti para pelajar dan para santri dari pondok pesantren se Riau dengan total 15.821 peserta. pada akhirnya kegiatan ini pun berhasil mencetak Rekor MURI.
Lebih lanjut dikatakan Gubri, melalui gerakan Pramuka Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman diharapkan mampu jadi sumber daya manusia (SDM) andal ke depan. "Tentunya kami perlu bersyukur atas pencapaian tersebut. Gerakan Pramuka yang sudah berusia 56 tahun harus mampu menciptakan SDM Riau yang andal dan mampu bersaing dalam era global ke depan," kata Gubernur.
Sementara itu, inisitor kegiatan Rusli Ahmad, SE menjelaskan kegiatan ini mendapat dukungan dari Pemprov Riau, Polda Riau, Korem Wirabima, Gerakan Pramuka Riau dan Pekanbaru, Kejati Riau, Kanwil Agama Provinsi Riau, DPD Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Provinsi Riau dan organ-organ masyarakat lainnya.
"Ini menyimbolkan bahwa gerakan cinta Pancasila, antiradikalisme dan antinarkoba mendapat perhatian penting dari seluruh stakeholder pemerintahan dan masyarakat," terang Rusli yang merupakan Ketua Gugus Dharma Widya Pramuka Kota Pekanbaru.
Rusli Ahmad menjelaskan, apel akbar ini sebagai upaya konkret untuk membumikan kembali Pancasila kepada generasi muda. Nilai-nilai Pancasila yang dirancang oleh para founding father kini mulai luntur dan berganti dengan budaya impor yang berpotensi merusak perilaku dan sikap generasi bangsa.
"Pancasila itu sakti dan kekal. Terbukti menjadi pemersatu anak-anak bangsa dalam melewati setiap zaman dan tantangan. Pancasila menunjukkan kekayaan dan keberanekaragaman anak bangsa dapat hidup bersama, berdampingan dan penuh toleransi. Pancasila akan menghalau segala upaya gerakan radikalisme yang tumbuh saat ini. Untuk melawan radikalisme, maka pembumian Pancasila adalah solusi paling utama dan terutama," jelasnya.
Apel Akbar Hari Pramuka ke-56 di Provinsi Riau diikuti para pelajar dan para santri dari pondok pesantren se Riau dengan total 15.821 peserta. pada akhirnya kegiatan ini pun berhasil mencetak Rekor MURI.
Sementara, gerakan antinarkoba amat penting terus digelorakan, mengingat daya rusak narkoba yang amat dasyat. Peredaran narkoba harus dihancurkan dan pada saat bersamaan masyarakat harus membentengi diri dari potensi masuknya narkoba ke tiap pribadi, keluarga dan institusi masyarakat maupun pemerintahan.
"Upaya untuk memberantas narkoba tak cukup hanya membebaninya ke aparat hukum dan BNN. Namun, itu adalah tanggung jawab masyarakat. Anak-anak muda harus berani melawan dan menolak narkoba, karena merekalah generasi yang akan melanjutkan arak-arakan bangsa ini ke depan," tegasnya. (Advetorial Pemprov Riau)
Komentar Anda :