Sudah bertahun-tahun rencana pembangunan jalan lintas Okura-Perawang lewat PT SIR untuk memperdekat jarak antara Perawang dan Pekanbaru. Namun baru di masa kepemimpinan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman hal itu baru terwujud.
Kini masyarakat sudah bisa menikmati jalan Pekanbaru-Perawang via Okura tersebut dengan jarak tempuh hanya 15 menit. Jika lewat jalur biasa via Minas biasanya memakan waktu hingga 1 jam lebih.
"Kami lewat sini (Okura) hanya 15 menit. Sebelumnya, kalau lewat jalurMinas, lebih satu jam ke Perawang," ujar Tarigan, yang sering melintas di Jalan Okura-Perawang, Selasa (16/1/2018).
Kemarin, Selasa, Gubernur Riau (Gubri) Arsyadjuliandi Rachman bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) meninjau persiapan pembangunan jalan Okura menuju Perawang, Kabupaten Siak, tersebut.
Dikatakatan Gubri, Ia ingin memastikan jalan dari Okura ke Perawang bisa di buka untuk tahun ini. Jika dibuka akses jalan menuju Perawang tersebut maka akan mempersingkat jarak antara Pekanbaru dan Siak.
"Akses jalan ini untuk mempermudah mobilisasi barang dan jasa antar daerah. Agar perekonomian masyarakat semakin menggeliat dengan dibukanya akses jalan ini," kata Gubri.
Gubri pun berharap, pihak perusahaan yang memiliki jalan sepanjang 1,6 km di dalam areal kawasan HGU perusahaan bisa diberikan kepada pemerintah. Karena pemerintah telah menyiapkan anggaran pembangunan jalan ini.
"Kami berharap perusahaan bisa bekerjasama dengan pemerintah, memberikan akses jalan ini. Agar terhubung konektifitas antar daerah. Tentu masyarakat merasakan manfaatnya, terutama pekerja industri di Perawang, Siak," kata Andi Rachman.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Dadang Eko Purwanto mengatakan anggaran yang disiapkan tahun 2017 lalu sebesar Rp7,6 miliar, dengan jarak sepanjang 3 km. Terdiri dari jalan milik PT SIR sepanjang 1,6 km dan lahan di luar perusahaan sepanjang 1,3 km. "Anggarannya sudah ada, dan pihak perusahaan juga telah setuju memberikan lahannya. Kemungkinan Jumat ini kita MoU. Kalaudari Jalan Pramuka ke Perawang itu sekitar 26 km," kata Dadang.
Dadang menambahkan, pada tahun 2019 akan kembali dianggarkan untuk pembangunan jalan tersebut. Sehingga jalur yang berada di dalam area perusahaan bisa ditimbun dan bahkan dibangun rigid atau hotmix.
"Tahun depan akan dianggarkan kembali, untuk fisik yang jelas," jelas Dadang.
Pihak perusahaan PT SIR sendiri yang merupakan bagian dari grup Surya Dumai yang sempat bertemu Gubernur Riau Andi Rachman dan rombongan di lokasi saat peninjauan, menyatakan sudah mengikhlaskan lahannya untuk jalan umum.
"Kami akan MoU dengan Pemprov Jumat mendatang, kami sudah ikhlaskan lahan kami untuk Pemprov bangun jalan, ini untuk kepentingan masyarakat," ujar Dirut PT SIR Sapta Rayendra saat ditemui di lapangan, Selasa.
Menurut Sapta, rencana pembangunan jalan di areal perusahaan ini sudah melalui proses yang lama dan perjalanan yang sudah cukup panjang. Namun di masa Gubernur Andi Rachman lah yang bisa memediasi sehingga bisa terwujud kerjasama.
"Ini motornya adalah pak Gubernur. Kami menghibahkan seikhlasnya (lahan) HGU untuk kepentingan masyarakat," ujarnya.
Tentu saja pembangunan jalan tersebut disambut baik masyarakat. Tokoh masyrakat Okura, Arif mengatakan selama ini banyak warga Pekanbaru yang bolak-balik Minas melalui PT SIR. Karena itu, dengan sudah adanya rencana pemerintah provinsi untuk membangun jalan tersebut, menurutnya harus disyukuri. "Selama ini banyak warga kami dari Rumbai yang bekerja di Perawang. Tentu kami bersyukur, Pak Gubernur memudahkan kami," kata dia.
Menurut Arif, perjuangan warga ini sudah lama untuk mengupayakan jalan lewat PT SIR tersebut bisa dibuka untuk umum. "Kami akan dukung penuh Pak Gubernur, apapun kegiatan bapak di sini, karena Bapak peduli dengan rakyat," ujar Arif. (Adv)
