Pendidikan agama dan etika menjadi harapan dalam mendompleng serta menumbuhkan akhlak mulia, salah satunya berangkat dari pondok pesantren yang menjadi modal yang diharapkan negara dan bangsa ini pada persoalan pembentukan akhlak bagi generasi muda, suatu tantangan dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal bagi generasi muda tentunya harus disertai dengan pendidikan mentalitas, moral dan etika yang baik. Hal tersebut bukan hal mudah yang untuk direalisasikan, mengingat dampak globalisasi sudah merengsek ke tiap pelosok Negri, akibat kemajuan teknologi yang disertai dengan pengaruh budaya barat belakangan yang berdampak kepada prilaku generasi muda kita.
Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman saat memimpin Apel Akbar Hari Santri Nasional berlangsung di Halaman Kantor Gubernur Riau, Pekanbaru, Kamis (6/10/2016) lalu. Mengatakan dalam sambutannya didepan 4.000 lebih para santri dari 12 kabupaten/kota di Riau, bahwa pondok pesantren (ponpes) harus mampu menunjukkan eksistensinya dan ikut memberi sumbangsih bagi Bumi Melayu khususnya dan Indonesia pada umumnya. Karena sudah terbukti dari sejarah, banyak tokoh nasional lahir dari lingkungan tersebut (Ponpes)
"Hal ini menunjukkan eksistensi santri dalam dunia politik dan kepemimpinan di Indonesia. Ini harus jadi motivasi bagi para santri di Riau untuk terus membangun Indonesia lebih maju ke depannya tanpa lupa akan pendidikan agama," Ungkap Gubernur
Pemerintah provinsi Riau memandang keberhasilan mendidik dan membentuk serta menumbuhkan akhlak mulia, moral, budi pekerti atau karakter peserta didik merupakan langkah paling fundamental untuk membentuk karakter bangsa melalui pondok pesantren
Hal tersebut merupakan Sebahagian besar cita-cita yang ingin dicapai oleh masyarakat Riau tertuang dalam Visi Riau 2020. Apalagi dengan Ditetapkannya hari santri nasional pada 22 Oktober 2015 lalu oleh Presiden Jokowi menuai banyak rasa syukur berbagai kalangan, khususnya dari para santri dan mantan santri yang kini berkiprah di berbagai bidang dalam mendukung pembangunan di tanah air.sehingga menjadi suatu wajah baru bagi tiap pondok pesantren dalam menata bangsa ini, khususnya provinsi Riau
Dampak globalisasi begitu cepat merambah di posok Negeri termasuk di Riau sendiri, dengan membawa sisi positif dan negatif, menaggapi hal tersebut, Gubernur Riau mengharapkan para santri menanggapinya dengan positif dan tetap mengikuti perkembangan zaman, tanpa meninggalkan nilai pesantren itu sendiri, saat lawatannya ke salah satu pondok pesantren yakni Al Mujtahad di bilangan Pekanbaru, Riau
Gubri, Sekda Prov Riau bersama Menakertrans RI saat Ramah Tamah Dengan Pimpinan Ponpes Se Provinsi Riau di Balai Serindit Gedung Daerah 6 Oktober 2016
Menurutnya Pondok pesantren adalah institusi pendidikan berbasis nilai Islam yang lama hadir untuk berkontribusi bagi pendidikan generasi umat, tidak terkecuali di Provinsi Riau. Iapun mengharapkan konsep dan implementasi pendidikan pesantren telah memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya pembentukan generasi yang berakhlak mulia.
"Saya minta pesantren jangan pernah meninggalkan karakternya, mesti di zaman serba canggih. Karakter pengertian, budi pengerti dan ahlak mulia, tidak hanya itu, santri juga dituntut harus bisa menyelaraskan ilmu pengetahuan teknologi (IPTEK) dan tetap menjadi pribadi muslim yang beriman dan bertaqwa," ujarnya saat bertandang ke Ponpes Al Mujtahada didepan para pimpinan pondok pesantren
Iapun memebri arahannya kepada santri agar bisa mengikuti perkembangan yang ada saat ini dan tetap mempertahankan pribadi yang utuh dengan konsep keimanan dan ketaweaaan, dan menurutnya Santri juga memiliki peran dalam pembangunan daerah, khususnya provinsi Riau dengan meningkatkan ilmu pengetahun dan teknologi
"Santri menjadi pribadi yang utuh ke depan. Selain iman dan taqwa yang ada pada diri santri juga, ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan keduanya ini disatukan dalam payung pendidikan di pondok pesantren," ungkap Gubri.
Selain itu didepan para pendiri pondok pesantren se Riau melaui silatuhrahmi antara Pemerintah provinsi dengan para pimpinan pondok pesantren, Gubenur Riau menitipkan pembangunan pesantren kepada pemda supaya alumni-alumni pesantren bisa juga bekerja selayaknya lulusan lainnya
Gubri Tinjau Mesjid Dan Madrasasah Aliyah Pondok Pesantren Darul'ulum Tandun Kabupaten Rokan HuluTidak hanya itu iapun berpesan kepada para pimpinan pondok pesantren agar ikut serta dalam membangun daerah, khususnya membenahi akhlak dan etika generasi muda provinsi Riau dengan tetap menjaga nilai nilai keislaman
"Pemerintah mendukung pembangunan pesantren ini. tentunya dunia pesantren menyambut baik itu, saya titip pesantren. Kalau mau menghancurkan Indonesia gampang, tinggal menghancurkan pesantren saja, dan tidak hanya itu saya pun berharap kepada para pimpinan pesantren ( orang tua saya) agar tetap berpartisipasi membangun daerah terkhusus akhlak dan etika generasi muda kita " ungkapnya
Gubernur Riau menyambut baik dengan banyaknya ponpes di Riau. Karena menurutnya, semakin banyak ponpes, Riau semakin aman. Perkembangan ponpes juga semakin baik dengan banyaknya masyarakat luar yang datang. "Kalau dulu anak Riau belajar ke ponpes luar daerah, sekarang terbalik, mereka belajar ke Riau. Ini kan perkembangan positif," katanya.
Tidak hanya yang digagas dan dilaksanakan oleh pemeritah, dalam hal ini Pemerintah Provinsi Riau, pertumbuhan dan perkembangan pondok pesantren di daerah ini juga ikut diwarnai oleh partisipasi yang tinggi dari berbagai lapisan masyarakat. (Adv/trc)