Dalam pengembangan pariwisata di Riau diakui masih terkendala infrastruktur yang kurang memadai untuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau meminta bantuan pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata hal tersebut sebagai wujud nyata promosi "Riau Menyapa Dunia". Hal ini disampaikan Asisten III Bidang Administrasi Umum Setdaprov Riau, Kasiaruddin dihadapan Staf Ahli Kementerian Pariwisata RI, Don Kardono dalam Forum Group Discussion (FGD) media massa Riau Menyapa Dunia. "Kita minim infrastruktur, maka kita minta bantuan kementerian pariwisata dalam pengembangan pariwisata ini," kata Kasiaruddin.
Dijelaskan Kasiarudin, wisata tidak hanya melulu alam saja, akan tetapi budaya dan kultur memiliki magnet untuk menarik wisatawan berkunjung suatu daerah. Riau sendiri wisata budayanya punya potensi untuk berkembang. "Apalagi Pak Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman setiap kesempatan selalu memperkenalkan empat wisata sungai besar di Siak, Indragiri, Rokan dan Kampar," jelasnya.
Sedangkan potensi yang belum bisa menarik wisatawan. Menurut Kasiarudin, mesti ada upaya menyamakan persepsi semua stakeholder serta melakukan promosi. "Dan sosialisasi ke masyarakat sampai ke pelosok pedesaan," ucapnya
Riau sesungguhnya memang memiliki destinasi wisata yang cukup untuk dihandalkan. Wisata alam, sejarah hingga budaya juga ada. Namun untuk mengangkat hingga bisa dikenal ke publik, tentulah antara promosi dan ketersediaan infrastruktur harus sejalan.
"Kalau promosi dan infrastruktur dapat ditingkatkan, maka secara otomatis tingkat kunjungan wisatawan akan meningkat. Sebab kalau jalan rusak orang tidak akan mau datang ke Riau. Dengan begitu program nasional membangunan perekonomian masyarakat akan terwujud," kata Kasiaruddin.
Pemprov Riau sendiri memang terus berupaya bersinergi dengan kabupaten/kota, khususnya daerah yang memiliki destinasi untuk dihandalkan dalam hal kepariwisataan. Karena itu, Kasiaruddin berharap Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pariwisata Kementerian Pariwisata dapat membantu Riau mengembangkan sektor pariwisata. "Riau memiliki kekayaan seni budaya dan alam cukup besar? yang tersebar di 12 kabupaten dan kota. Namun potensi seni budaya kultur yang cukup potensial di Riau," ungkap Kasiaruddin.
Asistennya III Bidang Administrasi Umum Setdaprov Riau, Kasiaruddin Dalam Forum Group Discussion (FGD) media massa pengembangan pariwisata RiauApalagi budaya Riau terbangun dari 4 sungai yang ada, Sungai Siak, Sungai Kampar, Sungai Rokan dan Sungai Indragiri. Diharapkan potensi ini dapat menarik atau menjadi magnet positif untuk wisatawan lokal dan luar negeri.
"Makanya dapat pengembangannya, kita harus bangunan dan tingkatkan promosi, rasa aman dan nyaman kepada wisatawan. ?Karena belum semua pariwisata kita dilengkapi dengan infrastruktur yang baik, misalnya jalan masih banyak rusak," ujarnya.
[
] Targetkan 100 Ribu Wisatawan Setiap Tahun, Gubri Ajak Semua Pihak Gaungkan 'Riau Menyapa Dunia'Semangat Gubernur Riau untuk terus memperkenal pariwisata Riau patut diacungi jempol, dalam berbagai kesempatan, Gubri selalu menyempatkan diri bicara tentang wisata Riau. Seperti saat menghadiri Seminar Nasional Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LIV Lembaga Ketahanan Nasional RI Tahun 2016 di Jakarta.
Seminar yang diikuti lebih kurang 500 peserta tersebut mengambil tema 'Akselerasi Pengembangan Pariwisata Budaya Guna Peningkatan Perekonomian Masyarakat dalam rangka Ketahanan Nasional'.
Gubri memaparkan pariwisata yang ada di Riau serta upaya yang sudah dilakukan untuk mengenjot pariwisata Riau. Setelah paparan Gubri memutar video Riau menyapa dunia. "Riau tengah memprioritaskan pariwisata tahun ini. Riau Menyapa Dunia bertujuan untuk menambah kunjungan wisatawan lokal dan asing," ujar Andi Rachman.
Menurut Andi, Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu pada saat rapat koordinasi (Rakor) bersama kepala daerah se Indonesia menyampaikan, Pemerintah Indonesia telah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepakatan di sektor Pariwisata dengan Negara Cina.
"Hasil dari MoU Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Cina, akan ada 10 juta wisatawan mancanegara dari Cina yang akan masuk ke Indonesia. Saat ini di Manado Sulawesi utara, wisatawan dari Cina sudah ada sekitar 600 per hari, dan Biro perjalanan di Manado telah menargetkan 1000 wisatawan per harinya untuk datang ke Manado," kata Gubri.
"Kita (provinsi Riau, red) tidak usah banyak-banyak, 100 ribu per tahun sudah cukup. Di tahun 2015 angka kita sudah 54 ribu, dan jika kita dorong terus dengan semangat kebersamaan insyaAllah 100 ribu wisatawan per tahun akan kita capai," ujar Gubernur Riau, H. Arsyadjuliandi Rachman.
Komitmen Pemrov Riau kembali terlihat dengan merilis Riau Menyapa Dunia yang menggandeng sejumlah pemangku kepentingan bahkan Kementerian Pariwisata RI turut berupaya mempromosikan. Untuk itu upaya pengembangan sektor pariwisata menggandeng semua profesi dapat saling bahu membahu dalam menjawab tantangan tersebut kedepan. Dengan meningkatkan produktifitas daya saing masyarakat, sehingga potensi pariwisata dapat dilirik oleh wisatawan lokal dan mancanegara.
Sekda Provinsi Riau Ahmad Hijazi menyerahkan dayung saat Membuka Pacu Jalur 2016 di Taluk Kuantan Kabupaten KuansingKebijakan pengembangan sektor pariwisata dapat bersentuhan langsung dalam menopang perekonomian masyarakat di tengah perlambatan ekonomi akibat melemahnya dua komoditas andalan Riau yakni perkebunan dan migas. Hal ini juga berdampak pada berkurangnya Dana Bagi Hasil (DBH) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Memang potensi kita tidak sebagus daerah lainnya. Namun selain sumber daya alam, potensi yang sangat baik ditonjolkan adalah budaya kita. Tentu ada keterbatasan seperti minimnya infrastruktur, sehingga melalui Kemenpar kita minta bantuan dalam pengembangan pariwisata ini," katanya. (Advetorial/trc)