Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau menggelar Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka HUT ke-60 Provinsi Riau di Ruang Paripurna DPRD Riau, Rabu (9/8/2017). Rapat paripurna ini dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Riau Septina Primawati dan didampingi oleh para Wakil Ketua DPRD lainnya.
Septina dalam pidatonya mengatakan perjalanan beberapa dasawarsa Negeri Lancang Kuning sudah meninggalkan jejak dan langkah yang tidak boleh terhenti karena perjuangan para pendiri Provinsi ini harus tetap dilanjutkan. "Perjuangan itu merupakan mata rantai yang tak putus hingga kini, kehidupan kita hari ini tidak pernah lepas dari hasil perjuangan para pejuang terdahulu, maka kita harus memberikan penghargaan sebesar-besarnya kepada para pejuang," kata Septina.
Lebih lanjut dikatakannya, semua pihak harus bisa menatap masa depan seraya membayangkan posisi Riau, sejauh mana masyarakat Riau ke depan mampu mempertahankan nilai-nilai luhur budaya Melayu. "Semangat Melayu untuk menjadikan Riau yang tangguh, unggul dan berdaya dengan potensi yang ada yakni SDM, SDA dan budaya yang kaya dan luhur, maka semua elemen masyarakat, pemuda dan pelajar yang berprestasi harus dilibatkan, maka pembangunan yang di canangkan Pemprov dapat terwujud," katanya menjelaskan.
Septina mengajak masyarakat senantiasa mengenang jasa para pahlawan dalam mendirikan sekaligus memperjuangkan Provinsi Riau. "Kepada generasi penerus agar senantiasa menunjukkan semangatnya dalam meneruskan apa yang telah diperjuangkan para pejuang kita dulu," ungkapnya. Dia berharap di usianya yang ke-60, Provinsi Riau menjadi provinsi yang terbilang, cemerlang dan gemilang
Sementara itu Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengajak seluruh masyarakat bersatu dan bersebati tanpa memandang asal-usul, besar kecil, tua muda mengisi pembangunan di Provinsi Riau secara berkelanjutan. "Mari kita bersama membulatkan tekad, bersatu padu, bekerja keras. Berpikir, mengurai benang kusut. Menyelesaikan persoalan negeri ini. Mengeluarkan ide-ide bernas dan cemerlang dalam bentuk kebijakan dan program pembangunan yang dapat menyentuh langsung kepentingan dan kehidupan masyarakat Riau," katanya
Sementara itu adapaun tema yang diangkat pada HUT ke 60 provinsi Riau tahun 2017 ini yaitu "Riau The Heart Of Integrity yaitu "Menghulu Budaya Melayu Menghilir Riau Berintegritas"
Andi Rachman menyinggung sejumlah poin penting. Di antaranya tentang capaian keberhasilan. Untuk aspek Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dengan minyak dan gas (Migas) pada triwulan pertama tahun 2017 Riau meraih Rp171,47 triliun. Sedangkan tanpa Migas mencapai Rp113,75 triliun.
Rapat Paripurna istimewa DPRD Riau peringatan HUT ke 60 Provinsi Riau, Rabu (9/8/2017)
Provinsi Riau menempati urutan ke-5 PDRB tertinggi di Indonesia dan tertinggi di Pulau Sumatera. Dengan kontribusi sebesar 5,37 persen terhadap PDB Nasional. Ekonomi Provinsi Riau melaju dengan cepat pada triwulan II tahun 2017. Dengan Migas sebesar 2,82 persen dan dengan non Migas 4,86 persen. Berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Nasional sebesar 5,02 persen. Ekonomi Provinsi Riau naik dibandingkan tahun 2016 yang hanya 2,23 persen. Apalagi 2015 yang hanya 0,22 persen.
Provinsi Riau ini masih berada di peringkat sepuluh besar dengan total realisasi investasi sebesar Rp 18,51 triliun. Jumlah tersebut sudah mencapai 100,05 persen dari target yang diberikan oleh BKPM RI kepada Provinsi Riau, yakni sebesar Rp18,5 triliun. "Di tahun 2017, kita diberikan target investasi oleh BKPM RI sebesar Rp. 20,3 Trilyun atau meningkat sebesar 10,8 persen dibandingkan tahun 2016," kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.
Tren pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau yang positif pada triwulan I dan II tahun 2017, telah mampu menurunkan angka pengangguran. Hal ini terlihat dari angka pengangguran di Provinsi Riau yang pada bulan Februari 2017 sebesar 5,76 persen turun dibandingkan keadaan pada bulan Februari 2016 sebesar 5,94 persen. Dan di tahun 2015 sebesar 6,72 persen, dengan persentase turun sebesar lebih dari 1 persen.
Sementara sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, jumlah penduduk miskin di Riau pada Maret 2017 sebesar 514.620 jiwa atau 7,78 persen dari total penduduk. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penduduk miskin di Riau berjumlah 515.400 jiwa atau terdapat sedikit penurunan, yakni 780 jiwa. Sejauh ini, angka kemiskinan di Riau lebih rendah jika dibandingkan dengan nasional yang mencapai 10,64 persen.
Pembangunan yang terkait dengan Sumber Daya Manusia di Provinsi Riau juga terus mengalami kemajuan. Ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Riau. Pada tahun 2016, IPM Riau telah mencapai 71,20. Sedangkan di tahun 2015 sebesar 70,84. Ini terjadi peningkatan sebesar 0,36 poin. Untuk Angka Harapan Hidup pada tahun 2016 sebesar 70,97. Sedangkan tahun 2015 sebesar 70,93. Terjadi peningkatan 0,04 poin.
"Pemberian Kartu Indonesia Pintar ini (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Riau sudah ada 220.937 calon penerima KIP. Sejauh ini sudah disalurkan sebanyak 177.961 KIP. Sementara untuk KKS di Riau ada 1.410.704 calon penerima KKS. Sudah disalurkan sebanyak 1.405.280 KKS," tutup Gubernur Riau Arsyadjuliandi
Rapat Paripurna istimewa DPRD Riau peringatan HUT ke 60 Provinsi Riau, Rabu (9/8/2017)
Dalam kesempatan itu Gubri juga menyampaikan sejumlah gagasan. Di antaranya usulan perlunya Perda Bahasa Melayu. Hal ini dilakukan sebagai upaya merealisasikan tagline: Riau The Homeland fo Melayu.
Turut hadir dalam paripurna tersebut, Wagubri Wan Thamrin Hasyim, Forkopimda Riau, sejumlah Anggota DPD dan DPR RI asal Riau, Mantan Gubri Saleh Djasit dan Wagubri Wan Abubakar serta R. Mambang Mit, Sekdaprov Riau Ahmad Hijazi, para Bupati dan Wali Kota di Riau, serta puluhan anggota dewan, tokoh masyarakat dan adat Riau.
Usai paripurna, seluruh tamu undangan dijamu santap siang bersama sembari dihibur oleh artis dan penyanyi kondang asal ibu kota Jakarta, Dorce Gamalama, yang membawakan lagu-lagu melayu dan tembang kenangan. (Advetorial)
Komentar Anda :