Akses masuk ke ruang Komisi-komisi di Gedung DPRD Riau tahun 2018 ini berbeda dengan tahun lalu. Setiap pintu masuk komisi dikunci menggunakan Kunci digital (finger print). Artinya tidak sembarangan orang lagi bisa masuk ke ruang Komisi-komisi ini
Hal ini juga telah menghambat bagi Jurnalis yang melakukan peliputan di Gedung Dewan ini.
Ketua Wartawan Parlemen Riau (WPR) Edi Gustien mengungkapkan kekecewaannya atas kebijakan yang dibuat pihak Sekretariat DPRD Riau.
Menurut nya apa yang dilakukan oleh Sekwan DPRD Riau Kaharudin sebagai bentuk menghalang-halangi kerja wartawan.
"Kebijakan Sekwan DPRD Riau ini bertentangan dengan UU Pokok Pers nomor 40 tahun 1999, karena telah menghalang-halangi kerja wartawan dalam mencari berita, sangsinya bisa dipidana," kata Edi Rabu (17/1/18) di DPRD Riau.
Meskipun demikian Edi masih mempertimbangkan untuk melaporkan kepada Komisi Informasi (KI) Riau dan aparat penegak hukum atas kebijakan Sekwan DPRD Riau yang bertentangan dengan UU Pokok Pers tersebut dan berharap Sekwan dan pimpinan DPRD Riau bisa mencarikan solusi sehingga tidak merugikan kedua belah pihak.
"Wartawan yang tergabung di WPR DPRD Riau, sudah paham soal keamanan dan ketertiban di DPRD Riau, kami tidak pernah menganggu ketertiban di DPRD Riau apalagi melakukan tindakan yang tidak terpuji seperti mencuri atau aksi kriminal lainnya," tegas Edi
Sementara itu Sekretaris DPRD Riau, Kaharuddin saat dikonfirmasi awak media membantah dugaan adanya penghambatan akses Informasi. dia menukas, adanya kunci digital itu untuk menertibkan tamu dan wartawan agar terkordinir dengan baik.
"Mekanisme yang kita buat kan tidak bermaksud menghalangi wartawan dalam menjalankan tugas, Kita hanya ingin menertibkan setiap orang yang berkunjung di DPRD Prov Riau. Jika kebijakan tersebut terkesan menghambat, itu hanya persepsi saja karena kami tidak melarang awak media untuk berinteraksi dengan anggota DPRD. Dengan kebijakan ini kita harapkan akan tercipta ketertiban dan kenyamanan dalam beraktifitas untuk semuanya," paparnya.
Masih Dijelaskan dia, saat ini memang sudah menggunakan kunci digital, namun untuk bisa masuk ke ruangan Komisi di DPRD Riau, Sekretariat akan menyiapkan petugas keamanan di setiap pintu masuk untuk mengarahkan dan memberikan izin bertamu keruangan tersebut.
"Nanti ada petugas keamanan yang ditempatkan disana untuk mengatur dan memfasilitasi siapa saja yang ingin berinteraksi dengan anggota dewan," Ungkap dia.
Dan Saat ditanyakan kapan realisasinya serta berapa jumlah anggaran pengadaan kemanan tersebut, Kaharuddin menjawab, saat ini masih dalam proses lelang, dan nanti apabila sudah ada pemenangnya maka akan di tempatkan sesuai pos sesuai kebutuhan.
Untuk Anggaran, Dirinya tidak mengetahui pasti dan mempersilahkan pewarta media untuk menanyakan langsung kepada Bagian Umum Setwan DPRD Riau.
"Petugasnya sedang dalam Proses Pelelangan di ULP. Setelah ada pemenangnya baru kita tempatkan di setiap pos sesuai kebutuhan, untuk anggaran Coba tanya ke bagian umum, Saya tak ingat berapa besar anggaran dan rinciannya." Tutupnya. (trc)