PEKANBARU - Anggota DPRD Riau Dapil Dumai, Bengkalis dan Kepulauan Meranti, Abdul Kasim berharap supaya pemerintah lebih memperhatikan upaya-upaya pencegahan terhadap banjir air laut tahunan atau biasa dikenal dengan pasang keling.
Politisi PKS ini mengakui jika banjir seperti ini memang datang setiap tahun, tapi ada hal-hal yang sebenarnya bisa dilakukan untuk meminimalisir dampak pasang air laut ini, terutama pengelolaan mangrove.
"Ini tahunan, tapi memang tahun ini paling parah, ini dikarenakan mangrove yang belum ditanam kembali. Mudah-mudahan ini jadi perhatian pemerintah kota, provinsi dan pusat," ujar Mantan Wakil Ketua DPRD Dumai, Kamis (22/10/2020).
Pemerintah, kata Kasim, harus menata kembali pinggiran laut itu dengan membudidayakan mangrove, sekalipun kawasan itu merupakan kawasan industri. Bahkan, pemerintah diharapkannya bisa menekan swasta untuk menanam mangrove di wilayah usahanya.
Selain itu, tali air atau drainase yang berada di Kota Dumai juga tidak terkelola dengan baik.
Kemudian, Dumai dinilai Kasim sudah harus dilakukan pembangunan pemecah gelombang, selain bertujuan mencegah abrasi, ini juga bisa mengurangi intensitas air yang masuk ke daerah perkotaan.
Pemerintah juga harus segera berpikir untuk membuat embung-embung di kawasan tertentu untuk tujuan menampung air, karena harus diakui saat ini kawasan resapan air sudah jauh berkurang di Dumai karena hutan yang sudah beralihfungsi menjadi perkebunan sawit.
"Pihak swasta juga mengelola ini, karena kalau dikelola dengan baik, ini akan jadi objek wisata dan bernilai ekonomis. Intinya harus ada kolaborasi antara pemerintah dan swasta," tutupnya.
Sebelumnya, musibah banjir rob atau pasang air laut di Kota Dumai, Provinsi Riau, menelan korban jiwa seorang warga bernama Sun Thien Leng, yang diduga tewas akibat tersengat listrik saat menguras air yang memasuki rumah toko hunian pada Minggu 18 Oktober 2020.
Banjir pasang air laut di Kota Dumai sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir ini dan yang terparah karena luapan air makin meluas dan banyak menggenangi rumah warga dan sejumlah ruas jalan umum serta gang pemukiman.
Kejadian banjir rob ini banyak diunggah warga di media sosial yang mengkhawatirkan kondisi luapan air laut tersebut bisa terus meluas ke kawasan lain jika tidak ada upaya penanganan dari pemerintah daerah.
"Biasanya air tidak sampai masuk ke dalam rumah kami, tapi sekarang sudah naik, dan banjir ini mulai besar dan takutnya terus membesar jika dibiarkan tanpa ada upaya nyata pemerintah," kata Tuti, warga Dumai. (Fd)