PEKANBARU - PT. Bintang Mandiri Internasional (BMI) adalah perusahaan yang bergerak dibidang aktifitas penerimaan dan penyaluran tenaga kerja ke luar negeri.
Perusahaan ini berdiri pada pertengahan tahun 2020 lalu dan berkantor di jalan kesadaran No.27 RT.002 RW.010 Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru - Riau.
"Dari segi ekonomi, perusahaan yang berdiri sejak bulan Juli 2020 ini sudah mempunyai aset Rp4 Miliar. Perizinan kita sudah lengkap semua. Tinggal perizinan dari KementrianTenaga Kerja (Kemenaker) tentang deposito Rp1,5 Miliar saja lagi,'' kata Direktur PT BMI, Yogi Aprilya Pranata SE, saat hearing bersama Ketua Komisi V Edi M. Yatim dan Ketua Komisi III Husaimi Hamidi di DPRD Riau, Kamis 22 Juli 2021.
Dikatakan Yogi, deposito senilai Rp.1,5 miliyar merupakan Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) Nomor 10 tahun 2019 yang menyebutkan perusahaan harus menyetorkan deposito sebesar Rp1,5 miliar. "Uang sebanyak ini memberatkan kami karena kami baru berdiri," kata Yogi.
Yogi mengatakan saat ini perusahaannya belum beroperasi memberangkatkan pekerja migran karena ada kendala berupa aturan yang memberatkan perusahaannya.
Untuk penyaluran tenaga kerja, PT BMI juga sudah intens kerjasama dengan 4 negara. Yakni, Hongkong, Singapura Rusia dan New Zealand.
Program kerja PT BMI mengentaskan kemiskinan dan mengurangi angka pengangguran. Karena target PT BMI, satu keluarga, satu orang diberangkatkan keluar negeri untuk bekerja.
Yogi berharap dukungan pemerintah provinsi Riau, DPRD Riau dan masyarakat Riau agar program kerja ini berjalan. ''Kami berharap pemerintah dan DPRD Riau menjembatani kami dengan BUMD yang ada di Riau.
Ketua Komisi V DPRD Riau Edi A Mohd. Yatim mengatakan siap memfasilitasi PT BMI untuk mempermudah mendapatkan perizinan sesuai yang dipersyaratkan.
"Terkait dengan kerja sama dengan BUMD Riau, kami sudah memfasilitasi PT BMI dengan komisi III yang membidangi BUMD di Riau. Alhamdulillah, Ketua Komisi III merespon positif niat baik dari PT BMI untuk memberikan peluang kerja bagi anak-anak Riau," ujarnya.
Ketua Komisi III Husaimi Hamidi menyambut baik gagasan yang ditawarkan oleh PT BMI. Terkait kendala yang dialami PT BMI, pihaknya akan mengundang kembali untuk membicarakan dengan BUMD yang ada di Riau, khususnya berafiliasi dengan permodalan.
"Dalam waktu dekat kita akan menjadwal ulang pertemuan antara PT BMI dan BUMD di Riau," ungkap Husaimi.
Menurut Husaimi selama ini BUMD di Riau hanya mengandalkan deposito dengan bagi hasil bunga yang tidak seberapa.
"Kalau memang peluang yang ditawarkan PT BMI memiliki prospek yang bagus, mengapa tidak kita gandengkan dengan BUMD yang ada di Riau. Karena selain bisnis to bisnis PT BMI membuka peluang kerja dan mengurangi angka pengangguran di provinsi Riau," ungkapnya. (Fd)