Pengaruh Pembangunan Industri dan Infrastruktur Terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat Pulau Rupat
BENGKALIS - Pembangunan adalah proses perubahan yang mencakup seluruh system sosial seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi. Selain itu pembangunan juga mencakup kelembangan dan budaya. di Kabupaten Bengkalis provinsi Riau dapat dilihat dari kunjungan wisatawan ke Pulau Rupat terus meningkat. Indikator peningkatan ini dapat dilihat dari membludaknya jumlah penumpang yang memanfaatkan jasa angkutan RoRo yang menuju pulau tersebut
Pembangunan ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah dalam hal ini berperan sebagai fasilitator, mobilisator terhadap pembangunan sangat strategis bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan negeri ini.
Suatu daerah dipengaruhi oleh akumulasi modal (sarana dan prasana) sumber daya alam sumber daya manusia baik dalam jumlah maupun tingkat kualitas penduduknya, kemajuan tekhnologi, keinginan untuk melakukan inovasi dan mengembangkan diri serta budaya kerja bagi masyarakatnya.
Pembangunan infrastruktur memperlancar arus distribusi barang dan jasa. Infrastruktur juga berpangaruh penting bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan manusia, yang meliputi peningkatan nilai konsumsi, peningkatan produktivitas tenaga kerja dan akses kepada lapangan kerja, serta peningkatan kemakmuran nyata dan terwujudnya stabilitas ekonomi makro yaitu keberlanjutan fisikal, berkembangnya pasar, dan pengaruhnya terhadap pasar tenaga kerja.
"Dari informasi yang disampaikan petugas RoRo di pelabuhan Dumai, maupun yang ada di Tanjung Kapal (Pulau Rupat-red) dalam setiap keberangkatan RoRo menuju Pulau Rupat selalu dipadati penumpang,’’ ujar Kepala Desa Darul Aman, Amrizal.
Dikatakannya, bisa dipastikan mereka yang berkunjung ke pulau yang terkenal dengan pantai pasirnya yang putih melepak ini sebagian besar dilakukan masyarakat dari luar Rupat. Hal ini dapat dilihat dari kendaraan yang dipergunakan oleh pengunjung pulau itu rata-rata menggunakan kendaraan roda empat. Setiap hari jumlahnya mencapai puluhan mobil.
Amrizal menilai, tingginya animo orang luar berkunjung ke Pulau Rupat dalam sebulan terakhir ini sebagai dampak karena semakin membaiknya infrastruktur jalan di pulau tersebut. Seperti misalnya Jalan Poros yang menghubungkan dermaga RoRo di Tanjung Kapal menuju ke Rupat Utara hampir 95 persen terdiri dari jalan beton.
Perkembangan infrastruktur ada tingkatan dari sebelumnya. Jalan yang kondisinya juga sudah baik yakni jalan yang menghubungkan Kelurahan Tanjung Kapal menuju Desa Darul Aman, Kecamatan Rupat.
Meskipun belum seluruhnya jalan tersebut diaspal, namun menurut Amrizal, untuk yang belum diaspal tersebut jumlahnyapun kecil sekali, yakni hanya sekitar 200 meter saja dan itupun sejak sebulan lalu sudah ditimbun dengan menggunakan sirtu, sehingga walaupun pada musim hujan jalan tersebut tetap bisa dilewati.
Contonya seperti kota Duri Pembangunan jalan lingkar barat belum juga selesai untuk menghindari kendaraan bermuatan besar masih melewati jalan hangtuah yang merupakan jalan umum masyarakat kota duri sehingga membahayakan masyarakat,kalau untuk pembangunan juga belum merata hanya terpusat dikecamatan Mandau dan bathin solapan. Tahun 2020 Jalan Lingkar Duri Barat Diupayakan Fungsional
Dampak positif dari jalan lingkar Duri yaitu semakin mudahnya akses transportasi antar daerah. Sehingga terbukanya lapangan kerja dan meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat.
Pembangunan Jalan Lingkar juga memberikan dampak positif bagi skala makro ekonomi karena dapat mempermudah akses antar wilayah, serta memberikan pertumbuhan ekonomi baru di masyarakat.
Namun, tetap ada dampak Negatif yang di timbulkan yaitu memberikan perubahan pemanfaatan lahan yang berakibat pada perubahan pola hidup masyarakat, alih fungsi lahan yang terjadi dari pembangunan Jalan lingkar dirasa masih sesuai dengan konsep syariah.
Jalan lingkar adalah jalan alternatif yang mendapatkan respon positif dari 71,23%, bahwa jalan Lingkar adalah jalan yang selalu dapat digunakan dalam transportasi pribadi maupun umum sehingga lebih efisien dalam waktu tempuh.
Namun dalam penelitian ini ada 15, O7% menjawab negatif bahwa jalan Lingkar bukanlah jalan alternatif yang selalu bisa di gunakan karena hanya orang - orang menengah keatas dan orang yang bepergian antar wilayah yang dapat menggunakan fasilitas tersebut, dan juga para pengusaha ekspedisi yang mendapatkan keuntungan lebih.
Jaringan jalan merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan suatu pembangunan. Karena, jalan berperan untuk pemindahan barang dan manusia sehingga diperlukan jaringan jalan yang memadai.
Mengidentifikasi jenis kegiatan yang menimbulkan dampak dan mengidentifikasi komponen lingkungan Sosial ekonomi yang diperkirakan terkena dampak penting serta dapat memprakirakan dan mengevaluasikan dampak penting tersebut, sehingga kegiatan pembangunan pengembangan kawasan wisata pulau rupat dapat menekan dampak negatif yang ditimbulkan serta mengoptimalkan dampak positif.
Hasil dari penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Riau, khususnya Pemerintah Daerah Tingkat II Bengkalis serta pihak Pengembang dalam mengambil keputusan dan kebijakan dalam pembangunan pengembangan kawasan wisata pulau Rupat tersebut. Selain itu juga sebagai bahan untuk rencana pengelolaan dan rencana pemantauan lingkungan dari semua usaha/kegiatan. Sehingga kawasan wisata itu berwawasan lingkungan.
Penulis
Nurul Fadhilah
Mahasiswi UIN Suska Riau, Jurusan Administrasi Negara
Komentar Anda :