Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI ke BOB BSP-Pertamina Hulu
Rabu, 14/03/2018 - 21:47:07 WIB
|
GM BOB PT BSP Pertamina Hulu Riry Wurestya Hady menyerahkan cenderamata kepada Ketua Komisi VII DPR RI, Gus Irawan Pasaribu, di kantor BOB PT BSP Pertamina Hulu Zamrud, Kabupaten Siak
|
Kantor Zamrud, BOB PT. BSP-Pertamina Hulu mendapat kunjungan dari anggota Komisi VII DPR RI, Selasa (13/3/2018). Rombongan ini diterima GM BOB PT. BSP-Pertamina Hulu Riry Wurestya Hady.
Hadir juga dalam penyambutan anggota Komisi VII DPR RI ini, Plt Bupati Siak Drs Alfendri, Direktur Hulu Pertamina Syamsul Alam, Direktur Pertamina Hulu Energi Gunung Sardjono Hadi, Direktur Utama PT Bumi Siak Pusako Bismantoro Prabowo, Dinas ESDM Prov Riau, serta jajaran JMC dan BOB PT BSP-Pertamina Hulu.
Rombongan anggota Komisi VII DPR RI ini berjumlah 15 orang.
Ketua Tim Komisi VII DPR RI dipimpin Gus Irawan Pasaribu. Selain rombongan anggota Komisi VII DPR RI juga hadir Sekjen Migas Kementrian ESDM RI, SKK Migas dan dari Kementrian LHK RI.
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Siak Drs Alfendri dalam sambutannya berharap kepada anggota Komisi VII DPR RI dapat membantu Masyarakat Riau khususnya Kabupaten Siak dengan tetap merekomendasikan perpanjangan kontrak BOB PT BSP Pertamina Hulu yang akan berakhir tahun 2022 mendatang.
Sementara itu, GM BOB PT. BSP- Pertamina Hulu, Riry Wurestya Hady memaparkan situasi dan kondisi tentang kegiatan dan operasional BOB PT. BSP- Pertamina Hulu selama ini.
Mendengar pemaparan GM BOB PT.BSP-Pertamina Hulu, Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu mengakui kondisi lifting migas (minyak bumi dan gas) yang terus mengalami penurunan dan ini adalah ciri dari sektor Migas.
Dalam pandangan Gus Irawan, hal ini bisa disiasati melalui investasi menemukan sumber-sumber sumur baru.
"Faktanya, lifting yang terus menurun merupakan ciri daripada sektor migas. Namun sayangnya, hal itu kurang didukung dengan tidak adanya investasi untuk menemukan sumber-sumber sumur baru yang hasilnya masih murni dan bisa untuk diambil,” ucap Gus Irawan.
Ketua Komisi VII ini juga menyebutkan, pemerintah seharusnya bisa konsen melakukan investasi di sektor migas, karena potensi yang dimiliki untuk menghasilkan sumber daya migas masih sangat besar.
“Sesungguhnya di pusat itu kita memiliki lembaga-lembaga pembiayaan yang setidaknya bisa memberikan modal, tetapi tidak ada di sini. Itu kenapa kita akan mendorong pemerintah dan mengawal kegiatan di sini, supaya lifting migas bisa meningkat,” ucapnya.
Terkait lokasi sumur migas yang berada dalam kawasan Taman Nasional Zamrud, dikatakan Gus Irawan, Komisi VII DPR RI sangat perhatian dengan keadaan lingkungan Taman Nasional ini.
“Lingkungan kita jaga, konservasi ekosistem juga kita dukung, tetapi jangan sampai potensi Sumber Daya Alam yang ada di situ, tidak bisa dieksploitasi. Karena sumber daya ini juga untuk kepentingan masyarakat banyak,” tegasnya.
Dalam sesi tanya jawab, Direktur Hulu Pertamina, Syamsul Alam mengucapkan terimakasih atas masukan dan suportnya dari penyampaian Komisi VII DPR RI.
Syamsual Alam juga mengakui aktivitas pengeboran pada saat tiga atau empat tahun terakhir di BOB ini sangat kecil dan menjadi perhatian dari pihak manajemen Pertamina.
“Dilihat dari beberapa kronologisnya dapat diketahui, penururunan hasil produksi BOB itu bukan menyangkut dengan penurunan harga minyak. Namun ada beberapa hal seperti perizinan di beberapa daerah atau lokasi yang belum keluar izinnya dari pihak terkait” ujar Syamsul Alam.
“Pihak Pertamina masih komit untuk mengelola blok ini dengan baik, dan kita berharap kepada GM BOB PT.BSP- Pertamina Hulu agar terus melakukan komunikasi dengan pihak LHK untuk membicarakan kemungkinan kemungkinan mendapatkan izin pengeboran di daerah yang belum mendapatkan izin," tambah Syamsul Alam. (rls)
Komentar Anda :