Tak kunjung selesainya persoalan e-KTP di Indonesia, berdampak kepada daerah. Termasuk di Kota Pekanbaru. Di Kota Pekanbaru sendiri, selain masalah puluhan ribu warga yang belum mendapatkan e-KTP, persoalan teranyar sekarang rusaknya alat perekam e-KTP. Sehingga warga Kota Pekanbaru dibuat sulit dan bolak-balik berurusan.

"Ini sangat memalukan. Seharusnya persoalan ini kan bisa diatasi, karena hanya kerusakan saja. Tapi kenapa harus berbulan-bulan menunggu anggaran dari pusat. Apa fungsi tim analis dan kajian perawatan di OPD tersebut, jika kondisinya seperti ini," kata Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Sondia Warman SH MH, Rabu (29/3/2017) seperti dilansir Tribunpekanbaru.com.

Kepala Disdukcapil Pekanbaru, Baharuddin membenarkan adanya kerusakan alat perekam e-KTP tersebut. Hingga kini, ada empat kecamatan yang alat perekamnya mengalami kerusakan, yakni di UPTD Payung Sekaki, Sail, Tampan dan UPTD Bukit Raya.

Untuk UPTD Tampan dan Bukit Raya, Disdukcapil mengaku sudah memperbaikinya. Sementara dua UPTD lagi, Payung Sekaki dan Sail masih rusak. Meski diakui Disdukcapil tidak menganggu proses perekaman, namun sangat disayangkan pola kerja seperti ini. Sebab, masyarakat sendiri yang dibuat sulit, ulah tidak cakapnya OPD dalam menjalankan kinerjanya.

Ke depan, DPRD meminta tidak ada lagi alasan, alat perekaman e-KTP yang rusak. Semuanya harus siap pakai. *