PELALAWAN - Puluhan Mahasiswa dan Pemuda yang tergabung, mengatas namakan Aliansi Masyarakat Pelalawan (AMP) mengadakan aksi demonstrasi didepan gedung DPRD Kabupaten Pelalawan. Pangakalan Kerinci, (1/3/2023).
Dalam Aksinya, AMP membakar ban mobil bekas meluapkan kekecewaan karena anggota DPRD tidak mau menjumpai masa aksi.
Dalam orasinya, AMP menyatakan sikap, meminta pemerintah RI menutup pabrik RAPP dikarenakan berdampak buruk dibumi melayu yaitu kebocoran gas kimia yang berbahaya, hujan asam semenjak berdiri yang menyebabkan kerusakan atap rumah di Pangkalan Kerinci dan sekitarnya serta berdampak sosial.
Agus Rianda selaku Kordum, menyatakan, sampai saat ini pemerintah Pelalawan baik legislatif, eksekutif dan yudikatif, tutup mata atas peristiwa terpaparnya 32 karyawan PT RAPP beberapa waktu karena insiden bocornya zat kimia.
Selanjutnya, masa bergantian melakukan orasi dengan mengutuk keras terhadap coorporate yang tidak memikirkan orang, melainkan kepentingan dan keuntungan coorporate tersebut.
"Kejadian-kejadian yang telah terjadi di coorporate RAPP, ini adalah bagian renungan, introspeksi dan pembelajaran yang harus dikaji pemerintah untuk melakukan peninjauan terhadap perusahan RAPP," dalam orasinya
Saat diwawancara, kodri salah satu korlap, menyatakan, sebagai generasi muda Pelalawan, kami harus peka dan peduli terhadap negeri Pelalawan.
"Kabupaten Pelalawan dijuluki dengan Negeri Seiya Sekata, dimana masyarakat kampung Pelalawan ini harus diayomi dan dilindungi, dari kemungkinan-kemungkinan bahaya yang dilakukan oleh coorporate yang tidak kita inginkan," ungkapnya
"Ini bagian permulaan aksi, insyaallah kita akan melakukan kordinasi dan sosialisasi dengan semua elemen untuk melakukan aksi yang lebih besar selanjutnya," Terang kodri
Masa aksi juga membentang spanduk yang bertuliskan, Tutup Pabrik RAPP, mosi tidak percaya dengan DPRD Pelalawan, Pangkalan Kerinci dalam bahaya zat kimia RAPP dan jangan jadikan Pangkalan Kerinci porsea Jilid II. (Tim)
Komentar Anda :