www.transriau.com
19:25 WIB - Hakim Vonis Bersalah Terdakwa Perusuh Aset Perusahaan Negara | 09:27 WIB - IOH Ajak Masyarakat Rayakan Indah Ramadhan Lewat Gerakan Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal | 09:20 WIB - BRIN-PTPN IV PalmCo Riset Biogas Kombinasi Limbah Tandan Kosong dan Limbah Cair Sawit Perdana | 19:25 WIB - Konservasi Gajah PHR Mendunia, Raih Green World Environment Awards 2024 di Brasil | 12:13 WIB - Berbagi Keberkahan Ramadan 2024, JNE Hadirkan Promo Ongkos Kirim | 12:00 WIB - Gernas PPA Desak Disdik Siak Nonaktifkan Oknum Guru yang Diduga Pungli
  Jum'at, 29 Maret 2024 | Jam Digital
Follow:
 
Pelalawan Selaraskan Program Pemerintah Pusat Pada Sektor Pertanian

Selasa, 09/07/2019 - 10:18:03 WIB
Bupati Pelalawan, HM Harris meninjau lahan pertanian masayarakat petani di Pelalawan
TERKAIT:
   
 

Kesejahteraan petani di kabupaten Pelalawan merupakan skala prioritas pemerintah. Dimana Pemerintah Kabupaten Pelalawan berkomitmen meningkatkan produktifitas hasil pertanian. Hal ini dibuktikan dengan dilakukannya pembinaan pada masyarakat petani. Tak hanya itu, guna meningkatkan hasil pertanian tersebut terutama hasil padi, Pemerintah juga memberikan sejumlah bantuan berupa peralatan untuk mengolah sawah seperti hand traktor, alat tanam, alat panen, bantuan bibit unggul sampai melakukan pelatihan terhadap para petani.

Dari 8.902 Ha luas pertanian padi yang ada di Kabupaten Pelalawan, 7.380 Ha diantaranya berada di Kecamatan Kuala Kampar, Teluk Meranti 786 Ha, Kerumutan 224 Ha, Bunut 154 Ha, Bandar Petalangan 142 Ha, Pangkalan Kuras 85 Ha, Pangkalan Lesung 71 Ha dan Kecamatan Pelalawan 60 Ha.

"Dari 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Pelalawan, hanya 4 kecamatan yang tidak memiliki lahan pertanian padi yakni kecamatan Pangkalan Kerinci, Ukui, Bandar Seikijang dan kecamatan Langgam," kata Bupati Pelalawan HM Harris

Dikatakan Harris didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Pelalawan Ir Syahfalefi Msi, Dari luas lahan pertanian padi tersebut, 6.637 Ha merupakan sawah pasang surut dan sawah tadah hujan 1.005 Ha.

Program ini sejalan dengan kebijakan pembangunan pemerintah pusat Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo dan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla

"Sebagai daerah yang terletak di Pesisir Timur Pulau Sumatera yang berhadapan dengan alur pelayaran Selat Melaka dan merupakan perbatasan negara, maka membangun Pelalawan bearti membangun Indonesia dari pinggiran," Ungkap Harris

Ditambahkan Harris Untuk pengembangan padi di Kabupaten Pelalawan khususnya di Kecamatan Kuala Kampar ini dengan skala agribisnis akan berdampak bagi peningkatan produktivitas dan kesejahteran petani serta terwujudnya kedaulatan pangan sebagaimana menjadi target dari nawacita.

Penanaman dilakukan dengan pola tradisional dan sebagian telah terjangkau oleh program dari pemerintah, sebelumnya pada tahun 2015 lalu produktivitas padi mencapai kurang lebih 18.000 ton CKG dengan luas baku lahan 7.380 Ha dan luas tanaman 4.799 Ha.

"Tingkat produktivitasnya yang sebelumnya atau Tahun 2014 lalu sangat rendah hanya 3,75  Ton Perhektar, dengan pola tanam sekali setahun. Selain infrastruktur yang kurang memadai, sehingga kesulitan dalam mewujudkan tata kelola aie yang memungkinkan untuk meningkatkan pola tanam menjadi IP 200, juga kesulitan mendapatkan benih unggul. Saat ini, dengan kerja keras, kerja nyata segala upaya terus dilakukan, melalui sinergiritas upaya khusus (Upsus) nasional secara bertahap telah membuahkan hasil signifikan.Dimana dengan luas lahan 7.380 Ha, menghasilkan produktivitaa lebih dari 5 Ton per hektar,"ujarnya.

Dilanjutkannya, bahwa Kabupaten Pelalawan dengan upaya inovasi telah memiliki 5 varietas padi unggul pasang surut yang telah dilepas dan launching yakni varietas cekau, karya, boni, mendol dan inpara Pelalawan mempunyai potensi 8,2 Ton.

Bupati Pelalawan, HM Harris meyerahkan alat panen padi kepada kelompok tani

Dengan segala keterbatasan sumber daya manusia (SDM) serta dan infrastruktur pembenihan pada tahun 2013 lau, pihaknya mulai menghasilkan 5,5 Ton benih bersertifikat. Pada tahun 2018 sudah mencapai lebih dari 4,1 ton atau sekitar 24 persen dari kebutuhan, sehingga keyergantungan dari daerah lain semakin berkurang.

"Untuk itu saya mengucapkan terima kaaih kepada para oetanj penangkar, mari kita wujudkan Kabupaten Pelalawan mandiri benih serta kita tingkatkan kedepannya pengembangan kawasan padi nasional difokuskan pada lahan rawa yaitu melalui program serasi (selamatkan rawa sejahterakan petani), sehingga varietas kita punya peluang pasar yang cukup besar," jelasnya.

Namun untuk peningkatan produksi dan produktivitas perlu adanya peningkatkan infrastruktur lahan dan air, alsinta dan sarana prasaran pendukung lainnya yakni untuk mendukung upaya peningkatab IP100 ke IP200. Apabila kendala ini dapat diatasi, setidak-tidaknya dari Kecamatan Kuala Kampar ini berpotensi menyumbangkan produksi padi lebih dari 60.000 ton meningkat dua kali dari kondisi saat ini.

Untuk itu, dirinya berharap dengan telah ditetapkan Kabupaten Pelalawan sebagai kawasan padi oleh keputusan Menteri Pertanian yang juga merupakan wilayah perbatasan dengan posisi geografis yang strategis.

"Dengan berbagai potensi tersebut, kami siap menerima penugasan dari pusat dan saya berharap kawasan padi di Kabupaten Pelalawan menjadi bagian roadmap Indonesia lumbung pangan dunia 2045, untuk itu dalan percepatan mewujudkan kesejahteraan petani, saya memohon dukungan dari Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat," ungkapnya

Adapun sasaran akhir dari pembangunan menyeluruh adalah peningkatkan kesejahteraan petani, oleh karena itu dalan rangka modernisaai pertanian dan menyongosng revolusi industri 4.0 perlu dilakukan inovasi atau terobosan baik dari sarana produksi maupun manajemen usaha tani yang memberikan efesiensi pengelolaan usaha tani, baik nelalui usaha tani sistem korporasi ataupun dengan sistem terobosan lainnya seperti halnya penyediaan benih unggul dan pembentukan kelembagaan cooperative farming yang telah kita luncurkan beberapa waktu lalu.

"Saat ini kita lengkapi dengan sentra pelayanan pertanian padi terpadu (SP3T) yang beberapa waktu lalu juga kita resmikan. Semiga menjadi semakin berkembang, untuk itu perlu adanya dukungan semua pihak, bumdes, BUMD, bulog dan perbankan, sehingga kesejahteraan petani segeelra meningkat, terwujudnya Pelalawan makmur untuk menuju Pelalawan EMAS (Ekonomi Mandiri, Aman dan Sejahtera) untuk kedaulatan pangan," sebutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Pelalawan Ir Syahfalefi Msi mengatakan, bahwa kebijakan pembangunan pertanian di Kabupaten Pelalawan selalu disinergikan dengan kebijakan pusat, yang mana Kabupaten Pelalawan melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 380 Tahun 2016 sampai saat ini ditetapkan sebagai kawasan pengembangan padi dan juga khususnya kawasan padi Kecamatan Kuala Kampar masuk kedalam grand design lumbung pangan berorientasi ekspor wilayah perbatasan.

Oleh karena itulah melalui program strategis Pelalawan makmur, pihaknya terus bersinergi dengan berbagai pihak mewujudkan Pelalawan EMAS melalui pembangunan jangka menengah dalam rencana strategis 2016-2021. "Padi di Kecamatan Kuala Kampar, manggis di Kecamatan Langgam dan cabai di beberapa Kecamatan, untuk itu kita terus berupaya melakukan percepatan pengembangan kawasan pertanian diantaranya untuk menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi.

Isu strategis peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani secara nasional juga menjadi isu strategis di Kabupaten Pelalawan, maka dari itu, kami sadari bilamana pembangunan pertanian tidak bisa lagi sepenggal-penggal, harus komprehensif, mulai daro hulu budidaya sampai hilir pasca panen," katanya.

Bupati Pelalawan saat melihat kemasan beras hasil olahan dari padi ditanam di Kuala Kampar

Ir Syahfalefi menambahkan, bahwa pihaknya menyadari kalau perkembangan teknilogi pertanian begitu pesat, oleh karena itu kelembagaan tani dan gapoktan yang ada harus didorong untuk bertransformasi menjadi kelembagaan petani yang berorientasi agribisnis. Maka dengan semangat gerakan inovasi menuju Pelalawan Emas harus melakukan terobisan pengembangan model cooperative farming yang telah dilakukan belum lama ini.

"Di kawasan padi Kecamatan Kuala Kampar ini sejak tahun 2014 ini telah dibagi dalam sembilan blok ddngan luasan lebih dari 400 Ha sampai 700 Ha, sati blok terdiri dari 1 gapoktan yang membawwhi beberapa poktan yakni Desa Sei Upih sebanyak 5 blok, Desa Sei Solok sebanyak 3 blok dan gabungan Desa Teluk Bakau, Desa Teluk Beringin dan Desa Serapung sebanyak 1 blok.

Namun dengan pertimbangan teknis dan sumber daya manusia kita fokuskan blok 3 Desa Sei Upih sebagai model terlebih dahulu, kedeoan akan kita duplikasi keblok lainnya.

Pengembangan padi secara bertahap satu demi satu sudah dijawab dengan lima varietas antara lain permasalah produktivitas dan ketersedian benih unggul sudah dijawab dengan lima varietas dengan umur pendek, permasalahan lahan dan tata kelola air selain koordinasi dengan PUPR, adanya program serasi juga dalan tahap pengajuan kepusat melalui Provinsi.

Hal ini diharapkan dapat dipertimbangkan menjadi program khusus wilayah perbatasan, serta yang terakhir permasalahan pasca panen secara sudah dibangun melalui APBD Kabupaten Pelalawan Tahun 2018 swbanyak 2 unit mesin enggineering vertikal dryer kapasitas 10 Ton di Desa Sei Upih dan satu unit lagi berada pada satu paket SP3T.

"UPPO 1 unit (rumah pengolaha kandang ternak, alat pengolahan pupuk organjk, kendaraan roda 3 dan terbak sapi) dan untuk menambah amunisasi pertanian kita, dimana pada tahun ini kita mengajukan alat pertanian ke Kementerian Pertanian tahun 2019 ini. Semoga pengajuan kita mendapat respon baik oleh Pemerintah Pusat Nantinya,"Pungkasnya. (Advetorial)





 
Berita Terkini:
  • Hakim Vonis Bersalah Terdakwa Perusuh Aset Perusahaan Negara
  • IOH Ajak Masyarakat Rayakan Indah Ramadhan Lewat Gerakan Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal
  • BRIN-PTPN IV PalmCo Riset Biogas Kombinasi Limbah Tandan Kosong dan Limbah Cair Sawit Perdana
  • Konservasi Gajah PHR Mendunia, Raih Green World Environment Awards 2024 di Brasil
  • Berbagi Keberkahan Ramadan 2024, JNE Hadirkan Promo Ongkos Kirim
  • Gernas PPA Desak Disdik Siak Nonaktifkan Oknum Guru yang Diduga Pungli
  • Dorong Ekonomi Masyarakat Jelang Lebaran, PTPN IV PalmCo Gelar Mudik Gratis dan Pasar Murah
  • Gerakan Earth Hour, 'Malam Minggu' Gelap Gulita di Perumahan PHR
  • PTPN Dorong Perluasan Cangkang Sawit Sebagai Sumber Energi Terbarukan
  • Perhatian PHR di Bulan Ramadhan Tambah Semangat Bagi Pekerja Energi untuk Negeri
  • BSP Kembali Raih TOP BUMD Awards Bintang 5
  • PT SPR Kembali Raih Penghargaan Top BUMD Awards 2024
  • Pemrov Riau Bentuk Satgas Dukung Kelancaran Operasi PHR di Blok Rokan
  • Tinjau Pekerja di Lapangan Saat Ramadan, Dirut PHR Pesan Jaga Keselamatan
  • Komisi Kejaksaan Ingatkan Waskat Satker Profesional dan Berintegritas
  •  
    Komentar Anda :

     

     
    TRANS TERPOPULER
    1 Innalillahiwainnaillahi Rojiun..... Anggota DPRD Riau Rosfian Meninggal Dunia 
    2 Ustadz Mas’ud Tahidin Kupas Soal Motivasi Kerja di Al Munawwarah UIR
    3 Prediksi Bakal Pasangan Calon Bupati Kampar 2017
    4 PT Sinarmas Turunkan 3 Helikopter Padamkan Karlahut di Riau
    5 Koramil 11/Pwk Kandis Berikan Penyuluhan Wawasan Kebangsaan Kepada Pramuka Pondok Pesantren
    6 Pengumuman Persyaratan dan Permohonan Beasiswa Pemprov Riau tahun 2016
    7 Babinsa 02/Rambah Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara Sejak Dini
    8 Syiar Baitullah, Penyiar Radio Ini Bisa Umroh Gratis dan Raih Income Puluhan Juta Rupiah
    9 Ibu Hamil Dilarang Lihat Gerhana Matahari Total, Fakta atau Mitos, Ini Penjelasannya
    10 Sempena HUT ke-97 Damkar, Burhan Gurning: Armada Kita Siap Siaga
     
    TRANS PILIHAN
    Selasa, 05/03/2024 - 18:10 WIB
    Kepala BKKBN RI Apresiasi Regional 3 PTPN IV Komitmen Perangi Stunting
    Kecamatan Kulim Juara Umum MTQ, Berpeluang Wakili Kota Pekanbaru ke Tingkat Provinsi
    Hj Sulastri Raih Suara Tertinggi di Pekanbaru, Jadi Bukti Kebangkitan Demokrat di Kota Bertuah
    Agung Nugroho Terpilih Kembali Untuk DPRD Riau Raih 47.198 Suara Tertinggi di Dapil I Pekanbaru
    Tangisan Ida Yulita Susanti Pecah Ketika Mengingat Perjuangan Bersama Tim
    Gerak Cepat Pj Gubri SF Hariyanto, Segera Perbaiki Jalan Rusak
    Peraih Beasiswa PHR Regitha Nur Azizah Sabet Juara Nasional Pidato Bahasa Inggris
    Desa Tanjung Punak Binaan PHR Raih Juara I Apresiasi Desa Wisata Riau
    Pertamina Hulu Rokan Paparkan Inovasi Lahan Basah Buatan di Gelaran COP28
    Raih CSR Award Bengkalis
    PHR Sukses Jaga Ekosistem dan Antisipasi Konflik Gajah-Manusia
    Skill Pengolahan Limbah Sawit Menjadi Kerajinan Tangan
    Kiat Peningkatan Kapasitas UMKM Agar Naik Kelas Ala Pemuda RiyoLC PHR
    Golkar Riau Patuh Putusan DPP Dukung Prabowo Capres 2024
    Pengabdian Mahasiswa KKN Terintegrasi Universitas Riau 2023
    Mahasiswa KKN UNRI Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Desa Banglas Meranti
    Jalin Silaturahmi dari Generasi ke Generasi, IKB SMPN 5 Pekanbaru Gelar Reuni Akbar
    Kisah Magang Putra Putri Riau di PHR
    Begini Rasanya Setengah Tahun Magang di Perusahaan Penopang Energi Nasional
     
    Follow:
    Pemprov Riau | Pemko Pekanbaru | Pemkab Siak | Pemkab Inhu | Pemkab Rohil | Pemkab Kampar | DPRD Rohil | DPRD Pekanbaru
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2016 PT. Trans Media Riau, All Rights Reserved