PELALAWAN - Anggota Komisi VI DPR RI Idris Laena melakukan sosialisasi pembentukan sinergi ekosistem ultra mikro kepada para pelaku usaha Mikro kecil dan menengah (UMKM) di kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.
Sinergi ekosistem sector ultra mikro ini bekerjasama dengan yiga perusahaan BUMN yakni PT. BRI (persero)Tbk. PT Pegadaian (Persero) dan PT. Permodalan Nasional Mandiri (PNM) .
"Sinergi ekosistem ini ditargetkan terbentuk pada semester dua tahun ini," ujarnya.
Sosialisasi tersebut dilakukan saat kunjungan kerja ke daerah pemilihannya yang ikuti oleh puluhan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah di hotel grand, Pangkalan Kerinci.
Kegiatan sosialiasasi dilakukan tatap muka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat.
Idris Laena mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk memperluas akses layanan keuangan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah termasuk pedagang tradisional.
"Saat ini pemerintah dan didukung DPR RI bersama dengan BUMN akan membentuk suatu ekosistem finansial untuk jutaan pelaku usaha kecil di Indonesia. Kami mendukung program ini, untuk meningkatkan jangkauan layanan kepada pelaku usaha kecil termasuk pedagang pasar diharapkan meningkatkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat pra sejahtera," ungkapnya.
Dikatakan Idria Laena, puluhan para pelaku Usaha Mikro dan pedagang tradisional yang mengikuti acara sosialisasi ini merupakan para nasabah dan pelaku UMKM binaan IPEMI (Ikatan pengusaha Muslimah Indonesia) dan Nasabah bank BRI.
Menurutnya, dari 57 juta pengusaha ultra mikro di Indonesia, baru 20% yang mendapatkan layanan dari institusi keuangan formal. Padahal 80% segmentasi ekosistem ultra mikro di dominasi oleh petani, pedagang tradisional, pemilik toko dan pekerja lepas.
Di satu sisi , pelaku ultra mikro dan UMKM ini merupakan tulang punggung dan kunci pemulihan ekonomi nasional, sehingga harus diselamatkan dari tekanan dampak COVID-19.
“Sinergi ini mengkolaborasikan kekuatan dan mensinergikan keahlian dalam satu rumah besar agar bisa membantu sebanyak-banyaknya pelaku usaha kecil supaya mereka segera bangkit, karena merekalah tulang punggung dan kunci pemulihan ekonomi nasional," ungkapnya lagi.
Dijelaskan Idris Laena, jiwa dan semangat dalam sinergi ekosistem sektor ultra mikro ini adalah gotong royong dan tolong menolong.
Program ini tentun akan dapat dirasakan para pelaku usaha ultra mikro karena mereka berpeluang besar mendapat lkan pembiayaan berbunga rendah dimasa depan.
Penurunan suku bunga pinjaman bisa terjadi karena sinergi BRI, PNM dan Pegadaian akan menurunkan beban dana (Cost of fund) dari ketiga perusahaan.
“Sinergi ini ingin mesmastikan terdapatnya bunga pinjaman yang lebih rendah bagi nasabah. Ini penting karena kita ketahui banyak pelaku usaha dan masyarakat yang masih mendapatkan pendanaan rentenir dan pnjaman on line illegal alias bodong. Kami berharap ekosistem ultra mikro bias jadi solusinya,"ujarnya lagi.
Tak hanya itu, sinergi ekosistem ultra mikro yang melibatkan BRI, PNM dan pegadaian juga diyakini dapat menciptakan pilihan produk keuangan yang lebih variatif bagi pelaku usaha mikro dalm jangka panjang.
Integrasi ini akan menjadi rumah besar pelaku UMKM di Indonesia. Mereka bisa berlindung, memperoleh bimbingan dan berkembang. (Fd)