Bupati Kuansing Kukuhkan Pengurus Ipmakusi Pekanbaru Periode 2015-2017
Jumat, 19/02/2016 - 22:13:54 WIB
 |
H. Sukarmis |
Kepengurusan Ikatan Pemuda Mahasiswa Kuantan Singingi (Ipmakusi) Pekanbaru periode 2015-2017 akan dikukuh oleh Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), H. Sukarmis, Jumat (19/2/2016) malam di gedung Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) di Pekanbaru
Demikian disampaikan Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kuansing, Drs. Muradi, MSi melalui Kasubag Protokol Rahman Sutrisno, Jumat (19/2/2016) siang di Telukkuantan
"Dalam hal ini, Bupati Kuansing akan diwakili oleh Asisten II Setdakan Indra Suandy untuk mengukuhkan Ipmakusi Pekanbaru," ujar Rahman
Pelantikan ini, lanjut dia, akan dihadiri tokoh-tokoh masyarakat Kuansing yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Kuantan Singingi (IKKS) Pekanbaru
"Dari undangan panitia, acara juga dihadiri Walikota Pekanbaru," ujar Rahman.
Untuk diketahui, kepengurusan Ipmakusi Pekanbaru periode 2015-2017 dipimpin oleh Rudri Musdianto Putra
Sebelum pelantikan Ipmakusi Pekanbaru periode 2015-2017, delapan organisasi kecamatan melakukan Musyawarah Besar Luar Biasa (Mubeslub) di Aula Fisip Unri. Hasilnya, Wirianto Azwir terpilih sebagai Ketua Ipmakusi Pekanbaru pada 17 Februari lalu
"Kami menolak pelantikan Rudri Musdianto Putra sebagai Ketua Ipmakusi Pekanbaru periode 2015-2017, karena telah melanggar AD/ART organisasi," ujar Wirianto kepada GoRiau.com
Ia menilai, Rudri terlalu jauh terlibat dalam Pilkada Kuansing dan membawa Ipmakusi. Selain itu, tidak adanya kesesuaian antara ketua dan pengurus. "Makanya kami laksanakan Mubeslub, supaya Ipmakusi kembali ke organisasi yang sebenarnya."
"Semua berkas sudah kami kirim ke ketua-ketua kecamatan, IKKS dan Forkomakusi," pungkas Wirianto.
Sementara itu, Rudri menyatakan Mubeslub yang dilaksanakan Wirianto dan kawan-kawan tidak memenuhi kuorum seperti yang diamanatkan AD/ART Ipmakusi
"Di dalam AD/ART sangat jelas dikatakan bahwa untuk melaksanakan Mubes atau Mubeslub harus 2/3 dari organisasi kecamatan," ujar Rudri di tempat terpisah
Menurutnya, di Kuansing ada 15 kecamatan dan saat ini sudah menjadi peserta penuh jika dilaksanakan Mubes atau Mubeslub. "Pada Mubes pertengahan 2015 lalu, tiga kecamatan hanya peserta peninjau. Tentu sekarang sudah menjadi peserta penuh."
"Ternyata, mereka tidak ada. Dengan demikian, Mubeslub tidak memiliki kekuatan," ujar Rudri
Menurutnya, dinamika yang terjadi saat ini adalah imbas dari perpolitikan di Kuansing. Tuduhan yang disampaikan delapan kecamatan sangat tidak berdasar
"Saya tidak pernah membawa organisasi dalam mendukung calon bupati. Kalau secara pribadi, iya. Sebab itu adalah hak saya sebagai warga negara," pungkas. Rudri. (trc)
Komentar Anda :