Rapat tersebut dihadiri oleh, Asisten I M Azza Faroni, Staf Ahli Askandar, Kakan Kemenag Miskam, Kasatpol PP Kabupaten Meranti Joko Surianto, Kakan Kesbangpol Kabupaten Meranti Ahmad Yani, Plt Kalaksa BPBD M Edy Afrizal SE MH, Perwakilan Kajari, Kasubbag Binmas Polres Meranti Ketua PHRI Kabupaten Meranti Uyung Salis, OKP, KNPI, FKUB Kabupaten Meranti, Perwakilan masyarakat Tionghoa dan beberapa pejabat Pemkab lainnya.

 

Dalam rapat tersebut, Plt Sekda Meranti Julian Norwis mengatakan kami atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti mengucapkan apresiasi dengan terselenggaranya rapat final tentang koordinasi antara forkopimda dalam membahas perayaan Imlek 2568 tahun 2017 yang tinggal seminggu lagi.

 

"Oleh sebab itu, semoga perayaan Imlek tahun 2017 ini akan lebih baik lagi daripada tahun kemarinnya", katanya.

 

Julian Norwis sapaan Icut juga memberi masukan tentang perayaan Imlek 2568 ini yakni perang air. Perang air meruapkan salah satu daya tarik wisatawan untuk mengunjungi Kota Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti.

 

Perang air juga di tetapkan empat ruas jalan yang seperti biasanya di jalan yang dilaksanakan itu di jalan Ahmad yani, Jalan Ponegoro, Jalan Kartini dan Imam Bonjol dengan mengunakan becak selama  enam hari berturut - turut.

 

"Yang terpenting kita minta perang air ini bisa lebih terakomodir dan bisa lebih baik lagi kedepannya", imbuh Icut.

 

Dengan demikian, Icutpun berharap semoga jadwal perayaan Imlek ini dapat teratur dan sesuai dengan hasil rapat final hari ini.

 

Dalam kesempatan itu pula, Kakan Kesbangpol Kabupaten Kepulauan Meranti, Ahmad Yani mengatakan perayaan Imlek 2568 tahun 2017 ini perlu kita ambil keputusan final agar pelaksanaannya nanti sesuai dengan apa keputusan kita bersama dan dapat di laksanakan dengan sebaiknya.

 

Begitu juga, Ketua PHRI Kabupaten Kepulauan Meranti, Uyung Salis mengatakan kami sebagai panitia penyelenggara iven perang air atau disebut Cian Cui akan mematuhi sesuai dengan kesepakatan bersama. Dan untuk tahun ini kata Uyung, perang air di laksanakan pada tanggal 28 Januari hingga 2 Februari 2017.

 

Dijelaskan Uyung Salis juga, perang air tahun 2017 ini tidak dibenarkan mengunakan kantong, balon atau gelas air mineral sebabnya sampah berserakan dan juga akan menyakitkan warga yang tidak ikut bermain.

 

"Oleh sebab itu, kita tahun ini untuk perang air harus pakai pistol air saja," ujar Uyung.

 

Kesimpulan dari rapat tersebut, untuk acara perang air dimulai dari pukul 16.00 WIB dan berakhir pukul 18.00 WIB, untuk pasokan buah - buahan yang segar hingga main petasan sudah tersedia dan keluhan - keluhan masyarakatpun kita akan tanggapi dari rapat ini tadi. Semoga dari hasil rapat final perayaan Imlek ini bisa menjadi lebih baik lagi daipada tahun kemarinnya. (trc)