Seorang Sekeruti PT. MCP subkontraktor PT. Arara Abadi tewas terbunuh karena keributan dengan sekelompok orang tak dikenal dilahan kkonsesi HTI PT. Arara Abdi di KM 38 Dalam Desa Tasik Serai Kecamatan Talang Mandau Kabupaten Bengkalis. Peristiwa tersebut terjadi pada Pada hari Rabu tanggal 7 Oktober 2020 sekira pukul 20.30 WIB.
Humas PT. Arara Abadi Herwansyah didampingi Alfian pada Jum'at, 23 Oktober 2020, menceritakan kronologis Kejadian berawal ketika security PT. MCP melakukan pengamanan tenaga kerja kegiatan tanam eucaliptus dan pemupukan di areal HTI PT Arara Abadi, Pada hari Rabu tanggal 7 Oktober 2020 sekira pukul 08.00 WIB di KM 38 Dalam Desa Tasik Serai Kecamatan Talang Mandau Kabupaten Bengkalis.
Pada areal yang sudah ditanam dan dipupuk tersebut, sebagian tanaman tidak ada lagi dilokasi dan telah ditanami ubi oleh orang tak dikenal.
Melihat kondisi tersebut, kemudian team security membersihkan tanaman ubi tersebut agar dapat ditanami eucaliptus. Namun, sekira pukul 15.00 WIB datang Nainggolan dan Manurung mengakui memiliki lahan tersebut dan terjadi perdebatan dengan team security PT MCP dan sekira pukul 15.30 WIB. Perbedebatan selesai lalu Nainggolan dan Manurung serta security PT MCP meninggalkan lokasi perdebatan.
Dilanjutkan Herwansyah, sekira pukul 18.30 WIB, team security Saul Sinaga dan Pisli melaksanakan aplusan jaga malam. Mengecek kembali tanaman yang baru ditanam dan ditemukan tanaman yang baru ditanam sudah dicabut dan tidak ada lagi diareal tersebut.
"Saat Saul Sinaga dan Pisli melakukan pengecekan itu dihampiri sekelompak orang yang tidak dikenal berjumlah sekitar delapan orang. Salah seorang dari delapan orang itu melakukan ancaman kekerasan kepada anggota kepada anggota security dengan menempelkan senjata tajam berupa parang panjang ke arah perut Pisli," Kata Herwansyah di Pekanbaru.
Melihat kejadian itu, Saul Sinaga menghubungi Komandan Pleton (Danton) Roy Martin Siregar. Sekira pukul 20.00 WIB team security PT MCP berangkat dari Distrik Duri 2 KM 38 Desa Tasik Serai Kecamatan Talang Mandau Kabupaten Bengkalis menuju ke areal Konsesi HTI PT Arara Abadi yang dicabut tanamannya dan yang diklaim oleh kelompok Nainggolan.
Sesampai di lokasi tersebut team security menuju ke sebuah pondok yang ada berdiri di areal Konsesi HTI PT Arara Abadi dan menemui sekelompok orang yang berjumlah delapanorang yang sudah berkumpul dan memegang parang.
"Site Manager Security PT MCP Simsoni menanyakan kepada orang tersebut siapa yang mengancam security tadi dengan parang ?. lalu ada suara teriakan dari kelompok orang tersebut dan terjadi bentrok antara security PT MCP dengan kelompok orang yang berjumlah delapan orang tersebut," Tambah Herwansyah.
Ditambahkan Herwansyah, salah seorang dari kelompok orang tersebut bernama Victor Nainggolan menyerang Simsoni menggunakan pisau Namun, tidak mengenainya karena pisau yang ditujukan ke Simsoni terlebih dahulu direbut Vincen. Akibatnya tangan Vincen mengalami luka.
"Ketika Sahala Hasiholan Sianturi (security MCP) ingin menangkap Victor Nainggolan. Seketika itu juga Victor Nainggolan langsung menusukan pisau kearah perut Sahala Hasiholan Sianturi yang mengakibatkan dia terjatuh ke tanah bersimbah darah. Victor Nainggolan melarikan diri diikuti dengan kelompok orang yang tidak dikenal lainnya," Tambah Herwansyah.
Sahala Hasiholan Sianturi dibawa ke Puskesmas Serai Wangi Kecamatan Talang Mandau. Sesampai di Puskesmas Serai Wangi keadaan korban kritis banyak mengeluarkan darah dan nyawa korban tidak dapat diselamatkan.
"Saat ini proses hukum sudah ditangani Polsek pinggir pelaku pembunuhan telah menyerahkan diri di Polsek pinggir serta pelaku pengancaman juga sudah ditahan," Ujar Herwansyah. (Fd)