www.transriau.com
19:58 WIB - Pererat Silaturahmi, JNE Gelar Halal Bihalal bersama Media Pekanbaru | 19:34 WIB - Hari Pertama dibuka, Lima Orang Bacalon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Mendaftar ke PDI Perjuangan | 13:59 WIB - Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan | 11:41 WIB - Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop 'Publisher Rights' Bersama Ketua Dewan Pers | 11:30 WIB - IOH Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idul Fitri | 09:50 WIB - BRK Syariah Buka Sentra UMKM Di Kantor Arifin Ahmad
  Jum'at, 26 April 2024 | Jam Digital
Follow:
 
Pembatalan Pemberangkatan Jemaah Haji 1441 H/2020 M

Senin, 08/06/2020 - 10:53:42 WIB

TERKAIT:
   
 

Haji merupakan rukun Islam kelima (kewajiban ibadah) yang harus dilakukan oleh orang Islam yang mampu dengan mengunjungi Ka’bah pada bulan Haji dan mengerjakan amalan haji, seperti ihram, tawaf, sai, dan wukuf. Menurut pengertian etimologi, haji artinya pergi ke Ka’bah untuk melaksanakan amalan-amalan tertentu. Atau, haji adalah berziarah ketempat tertentu pada waktu tertentu guna melaksanakan amanat tertentu.Kewajiban melaksanakan haji dalam Islam adalah bagi orang yang mempunyai kesanggupan untuk melaksanakannya.

Menurut jumhur ulama, perintah tentang kewajiban haji diterima oleh Nabi Muhammad Sallallahualaihiwasallam pada tahun ke-6 H/628 M, yaitu ketika firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang memerintahkan Nabi Muhammad Sallallahualaihiwasallam  melaksanakan haji dan umrah. 

Pada prosesnya dalam pelaksanaan ibadah haji sejak masa Nabi Muhammad Sallallahualaihiwasallam, sampai pada saat ini, meskipun kalau dibaca lebih banyak lagi tentang haji, tentu saja banyak hal-hal yang berkaitan dengan haji sebelum masa Nabi Muhammad Sallallahualaihiwasallam, yaitu  dengan tujuan diwajibkannya haji adalah memenuhi panggilan Allah untuk memperingati serangkaian kegiatan yang pernah dilakukan oleh Nabi Ibrahim Alaihiwasallam sebagai penggagas syariat Islam. 

Keinginan Nabi Ibrahim Alaihiwasallam itu ditanggapi Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menyuruh orang-orang untuk menziarahi tempat Nabi Ibrahim Alaihiwasallam tersebut.
Haji  adalah  ibadah  yang  sangat  istimewa  dalam  Islam. Dalam Agama Islam.

Kedudukannya   sebagai  rukun  Islam  kelima, tetapi  dari  segi  daya  tariknya  terhadap  minat masyarakat   muslim,   haji   menduduki   peringkat   pertama.  Penulis menduga bahwa tidak  ada Kabupaten  atau  propinsi  di  Indonesia  yang  tidak dalam posisi waiting  list  calon  Jemaah haji. 

Artinya semangat untuk menunaikan haji adalah semangat yang membara, sehingga waiting  list keberangkatan haji memang benar-benar terjadi. Pada perkembangannya, tingkat jemaah ibadah haji Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah jemaah terbesar dibandingkan dengan Negara-negara lain di dunia.

Bagi masyarakat muslim Indonesia, banyak kisah-kisah menarik tentang haji, dibuat buku bahkan di film kan, misalnya buku tentang naik haji dimasa silam yang terdiri atas tiga jilid, atau film Tukang bubur naik haji, Film dibawah Lindungan Ka’bah karya Buya Hamka dan lain sebagainya.

Menariknya, kalau di gali lebih banyak tulisan-tulisan tentang haji, banyak sekali aspeknya, termasuk juga kedalam aspek politik, misalnya pada Abad XVIII sampai XIX sempat terjadi terhambatnya perjalanan haji dari Indonesia ke Jazirah Arab. Salah satu penyebabnya adalah Belanda menguasai perdagangan dan pelayaran di Indonesia atau lebih kasarnya adalah Belanda pada waktu itu menjajah Indonesia. Sebab, pemerintah Belanda khawatir terhadap sikap Nasionalisme kelompok islam dan para jemaah haji yang sudah pulang dari Mekkah yang akan melakukan gerakan-gerakan tertentu terhadap kepemerintahan Belanda. 

Akan tetapi, tokoh Belanda, Cristian Snouck Hurgronje memberikan kejelasan terhadap sikap nasionaisme kaum muslim sepulang melakukan perjalanan haji. Tidak sepatutnya mencurigai umat islam yang melakukan ibadah haji. Karena, mereka terdiri masyarakat awam yang berasal dari para petani yang sukses. Menurutnya, yang perlu diperhatikan adalah dari kalangan umat islam yang berkeinginan melaksanakan ibadah haji. 

Pemerintah Belanda memahami maksud dari C. S. Hurgronje tersebut, dan akhirnya membatasi perijinan perjalanan ibadah haji kepada kelompok tertentu dari kalangan umat islam yang berpolitik.

Selain itu, masih muncul pertanyaan-pertanyaan lain tentang haji, misalnya mengapa di Indonesia, jemaah haji yang telah selesai melaksanakan ibadah haji, mendapatkan gelar dengan menuliskan huruf H, pada namanya, atau dengan panggilan sehari-hari dengan panggilan pak haji, bang haji ataupun buk hajjah dan lain sebagainya. Atau dalam hal lain misalnya di identikkan dengan menggunakan peci putih yang oleh masyarakat pada umumnya adalah peci haji.

Pada hari Rabu, 3 Juni 2020, bagaikan petir di siang bolong, itulah yang terasa oleh Jemaah Calon Haji pada saat menteri Agama mengumumkan telah menerbitkan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 494 tahun 2020 tentang Pembatalan Keberangkatan Jamaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1441H/2020M, alasan yang paling mendasar dari keputusan tersebut adalah mengutamakan keselamatan jemaah di tengah pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid-19).

Masih segar dalam ingatan penulis tentang khidmadnya pelaksanaan haji pada tahun yang lalu, Alhamdulillah pelaksanaan yang berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan, karena Ibdah haji memang impian setiap umat muslim di dunia, dengan bersusah payah mengumpulkan uang untuk biaya pelaksanaan haji, namun apa hendak dikata, untung tak dapat dirai malang tak dapat ditolak. Meskipun demikian, kita mesti menyadari bahwa pasti ada hikmah dibalik musibah pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid-19).

Dalam hal lain, baik sebagai akademisi, praktisi yang bergerak dalam pelayanan (tour travel dan Umroh) ataupun sebagai salah satu pengurus Ikatan persaudaraan haji Kota pekanbaru, penulis dihadapkan kepada pertanyaan yang bertubi-tubi terkait pembatalan Pembatalan pengiriman Jemaah haji pada tahun 1441H/2020M, tentu saja penulis dapat merasakan kesedihan dan kekecewaan yang Jemaah calon haji rasakan.

Pembatalan pengiriman Jemaah haji pada tahun 1441H/2020M, adalah pukulan telak yang dirasakan oleh Jemaah calon haji yang telah mempersiapkan seluruh aspek untuk data melaksanakan Rukun Islam yang kelima ini, sebelumnya ribuan Jemaah umrah yang tidak dapat melaksanakan Niat Suci ke baitullah, padahal jauh-jauh hari telah mempersiapkan segala sesuatunya. 

Namun harus dipahami bahwa segala sesuatu itu pasti ada hikmahnya.
Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 494 tahun 2020 tentang Pembatalan Keberangkatan Jamaah Haji, mesti kita paham bahwa sebenarnya kalau berbicara konteks sejarah peradaban, kita akan menemukan fakta yang Dikutip dari The New Arab yang mengambil dari Saudi King Abdulaziz Foundation for Research and Archives, telah terjadi sekitar 40 kali pembatalan haji. 

Ada beberapa penyebabnya sehingga ibadah haji yang rutin dilaksanakan pada bulan Dzulhidjah ini dibatalkan, diantaranya adalah karena konflik bersenjata dan wabah penyakit. Oleh karena tahun 1441H/2020M telah dikeluarkan keputusan menteri agama  tentang Pembatalan Keberangkatan Jamaah Haji, cukup beralasan meskipun lembaga legislatif mempertanyakan tentang pembatalan sepihak yang dilakukan menteri agama tanpa diskusi dengan lembaga legislative, pertanyaan yang dilakukan oleh lembaga legislative juga beralasan karena memang itulah salah satu tugasnya, dan kita tentu saja harus memahaminya secara komprehensif.

Dalam aspek lainnya, Pembatalan pengiriman Jemaah calon haji yang dilakukan sepihak oleh Kementerian Agama dengan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 494 tahun 2020 tentang Pembatalan Keberangkatan Jamaah calon Haji, adalah keputusan yang cukup beralasan, meskipun banyak pihak yang mempertanyakan, kenapa terlalu cepat dikeluarkan keputusan tersebut, sedangkan Negara Arab Saudi belum mengkonfirmasi apakah pelaksanaan ibadah haji pada tahun 1441H/2020M dilaksanakan atau tidak, atau Arab Saudi tidak Menerima Jemaah Calon haji dan lain sebagainya.

Dalam konteks pembatalan ini, yang dirugikan tidak hanya satu pihak saja, melainkan semua pihak yang terlibat dalam proses penyelenggaan ibadah haji yang telah dilaksanakan berpuluh-puluh tahun dengan konsep dan mekanisme yang selalu diperbaiki dari waktu ke waktu, mulai dari Kementerian agama, dalam hal ini Negara, Biro perjalanan haji sampai Jemaah haji. Dalam hal  ini tentu saja kerugian yang diderita adalah kerugian materil maupun imateril.

Meskipun dalam perlindungan konsumen yang telah diatur berdasarkan undang-undang Perlindungan Konsumen, yaitu Undang-undang Nomor 8 tahun 1999, dalam undang-undang ini Negara memberikan perlindungan hukum melalui jalur pengadilan, akan tetapi undang-undang ini memiliki batasan-batasan tertentu karena alasan yang disampaikan Menteri Agama adalah alasan yang sehrusnya dapat diterima oleh Jemaah calon haji, karena alasan yang dikemukakan memang alasan yang logis, salah satu alasan utamanya yaitu mengutamakan keselamatan jemaah di tengah pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid-19). 

Jadi ini bukan karena politik ataupun kepentingan-kepentingan kelompok tertentu, tapi semata-mata adalah karena tugas Negara melindungi rakyatnya. Kita berharap kepada Negara bahwa proses pengembalian pembayaran pelunasan keberangkatan haji dapat dikelolah dengan baik, uang Pembayaran/Ongkos naik haji yang dikelolah oleh Negara dapat dilaksanakan dengan Transparan dan penuh kebijaksanaan.

Oleh karenanya, penulis mengajak kepada kita semua untuk tetap Sabar, tenang dan berserah diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, supaya Pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid-19) dapat segera teratasi dan kehidupan kembali Normal. Semoga kita senantiasa dilindungi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan Niat Suci kita ke Baitullah diijabah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Aamiin.




DR. (Cnd). Irma Romi Anto, SH., MH., CPL
(CEO NSK Group/Bendum Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Kota Pekanbaru)



 
Berita Terkini:
  • Pererat Silaturahmi, JNE Gelar Halal Bihalal bersama Media Pekanbaru
  • Hari Pertama dibuka, Lima Orang Bacalon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Mendaftar ke PDI Perjuangan
  • Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
  • Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop 'Publisher Rights' Bersama Ketua Dewan Pers
  • IOH Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idul Fitri
  • BRK Syariah Buka Sentra UMKM Di Kantor Arifin Ahmad
  • Ini Dia Para Pemenang PTPN IV Regional III Performance League 2024
  • LAMR Terima Kunjungan PKDN Sespimti Polri
  • Bawaslu Riau Lakukan Evaluasi dan Rekrutmen Panwascam, Catat Jadwalnya
  • Pj Gubri Akan Sentuh Infrastruktur Sampai ke 12 Kabupaten/Kota
  • PHR Pastikan Produksi Migas Blok Rokan Tetap Produktif, Meski Sempat Diterjang Banjir
  • Hari Kartini, PHR Junjung Tinggi Kesetaraan dalam Berkontribusi Bagi Negeri
  • Pemprov Riau-PTPN IV Regional III Selaraskan Program Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan
  • Program Pencegahan Stunting PHR di Riau Sasar 11.340 Penerima Manfaat
  • Strategi Awal PalmCo Pasca Efektif KSO dan Kelola Perkebunan Sawit Terluas di Dunia
  •  
    Komentar Anda :

     

     
    TRANS TERPOPULER
    1 Innalillahiwainnaillahi Rojiun..... Anggota DPRD Riau Rosfian Meninggal Dunia 
    2 Ustadz Mas’ud Tahidin Kupas Soal Motivasi Kerja di Al Munawwarah UIR
    3 Prediksi Bakal Pasangan Calon Bupati Kampar 2017
    4 PT Sinarmas Turunkan 3 Helikopter Padamkan Karlahut di Riau
    5 Koramil 11/Pwk Kandis Berikan Penyuluhan Wawasan Kebangsaan Kepada Pramuka Pondok Pesantren
    6 Pengumuman Persyaratan dan Permohonan Beasiswa Pemprov Riau tahun 2016
    7 Babinsa 02/Rambah Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara Sejak Dini
    8 Syiar Baitullah, Penyiar Radio Ini Bisa Umroh Gratis dan Raih Income Puluhan Juta Rupiah
    9 Ibu Hamil Dilarang Lihat Gerhana Matahari Total, Fakta atau Mitos, Ini Penjelasannya
    10 Sempena HUT ke-97 Damkar, Burhan Gurning: Armada Kita Siap Siaga
     
    TRANS PILIHAN
    Sabtu, 20/04/2024 - 18:39 WIB
    Program Pencegahan Stunting PHR di Riau Sasar 11.340 Penerima Manfaat
    Strategi Awal PalmCo Pasca Efektif KSO dan Kelola Perkebunan Sawit Terluas di Dunia
    Menteri Perhubungan Dukung Penuh Lancang Kuning Carnival di Riau
    Produksi Migas Melalui Eksplorasi:
    Jaga Laju Kolaborasi ELNUSA dan PHR Sukses Rampungkan Proyek Survei Seismik 3D Balam South East
    Indosat Ooredoo Hutchison dan Mastercard Umumkan Kemitraan Cybersecurity Center of Excellence
    Rakor Penanganan Erupsi Gunung Ruang
    Letjend Suharyanto: Keselamatan Masyarakat Sekitar Gunung Ruang Prioritas Utama
    Pelatihan Vokasi Juru Las PHR Jadikan Pemuda Riau Siap Kerja
    Kepala BKKBN RI Apresiasi Regional 3 PTPN IV Komitmen Perangi Stunting
    Kecamatan Kulim Juara Umum MTQ, Berpeluang Wakili Kota Pekanbaru ke Tingkat Provinsi
    Hj Sulastri Raih Suara Tertinggi di Pekanbaru, Jadi Bukti Kebangkitan Demokrat di Kota Bertuah
    Agung Nugroho Terpilih Kembali Untuk DPRD Riau Raih 47.198 Suara Tertinggi di Dapil I Pekanbaru
    Tangisan Ida Yulita Susanti Pecah Ketika Mengingat Perjuangan Bersama Tim
    Gerak Cepat Pj Gubri SF Hariyanto, Segera Perbaiki Jalan Rusak
    Peraih Beasiswa PHR Regitha Nur Azizah Sabet Juara Nasional Pidato Bahasa Inggris
    Desa Tanjung Punak Binaan PHR Raih Juara I Apresiasi Desa Wisata Riau
     
    Follow:
    Pemprov Riau | Pemko Pekanbaru | Pemkab Siak | Pemkab Inhu | Pemkab Rohil | Pemkab Kampar | DPRD Rohil | DPRD Pekanbaru
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2016 PT. Trans Media Riau, All Rights Reserved