Program Kemitraan dengan Universitas (University Relationship Program-URP) menjadi jembatan perguruan-perguruan tinggi di Riau menembus dunia.
Program diinisiasi PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) tersebut memfasilitasi keberangkatan tiga dosen Program Studi Teknik Kimia Universitas Riau (Unri) ke Jepang dan empat mahasiswa Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Islam (UIR) Riau ke Korea Selatan, Jepang, dan Vietnam.
”Program ini tentu sangat membanggakan karena memberikan peluang bagi para akademisi maupun mahasiswa asal Riau meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia di provinsi ini,” ungkap Manager Corporate Communications PT CPI, Sonitha Poernomo.
Program URP bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dan kapasitas dari dosen dan mahasiswa guna membantu peningkatan akreditasi jurusan. Di antaranya melalui kuliah tamu, seminar, kunjungan lapangan, dan publikasi jurnal. Program URP telah berjalan sejak 10 tahun silam.
Pada 22 Oktober lalu, tiga dosen Program Studi Teknik Kimia Unri berada di Jepang guna menandatangani Nota Kesepahaman kerja sama dan pertukaran program akademik dengan universitas tertua dan bergengsi, Universitas Tsukuba di Prefektur Ibaraki.
Tiga dosen Unri yang berangkat tersebut, Dr Ir Bahruddin, MT, kemudian Ir Amrizal, MT, dan Idral Amri, ST, MT, PhD. Sementara dari Universitas Tsukuba diwakili Prof Hiroshi Ohi, selaku direktur dan para dekan Fakultas Kehidupan dan Ilmu Lingkungan.
Kerja sama dengan pihak luar negeri merupakan indikator yang dinilai dalam pengajuan akreditasi nasional dan internasional. Kerja sama tersebut juga dapat mendukung pelaksanaan program double degree bagi mahasiswa S2 dan fast track bagi mahasiswa S1.
’’Kami mewakili Fakultas Teknik Universitas Riau tentu sangat berterima kasih dan bersyukur atas dukungan penuh dari PT CPI. Ini diharapkan dapat membantu peningkatan kapabilitas para dosen dan mahasiswa agar berkelas dunia,” ujar Idral Amri.
Tahun ini, program URP ditaja PT CPI juga memberangkatkan empat mahasiswa Teknik Perminyakan UIR, masing-masing ke Korea Selatan, Jepang, dan Vietnam.
Pada Mei lalu, Syafrina Putri mengikuti program magang di laboratorium Inha University, Korea Selatan, selama hampir sebulan. Ia magang di laboratorium Center of Unconventional Energy Resources, di bawah bimbingan Prof Hyundon Shin.
Kemudian Juni 2019, giliran mahasiswa Teknik Perminyakan UIR lainnya, Tengku Said Apriandi, terbang ke Kyushu University, Jepang. Selama sebulan, Said dibimbing Prof Yuichi Sugai mempelajari teknologi injeksi air dan surfaktan dalam kegiatan produksi minyak pada tahap lanjut.
”Program ini sangat bagus meningkatkan kualitas SDM, khususnya mahasiswa. Semoga program terus berlanjut agar dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan daerah,” ujar Said.
Terakhir, Muhammad Farhandika dan Satria Putra Samudra. Keduanya berangkat ke Ho Chi Minh University of Technology (HCMUT), Vietnam. Mereka berada di sana sekitar satu bulan, mulai 21 Agustus hingga 18 September 2019.
Di bawah bimbingan Dr Eng Xuan Nguyen Huy, kedua mahasiswa UIR tersebut menimba ilmu tentang penerapan teknologi tingkat lanjut pengangkatan minyak (Enhanced Oil Recovery/ EOR) dan pemanfaatan perangkat lunak Computer Modelling Group (CMG) dalam simulasi reservoir.
Untuk EOR, Farhan dan Satria mempelajari teori teknologi Water Alternating Gas berupa injeksi gas dan air ke dalam reservoir untuk membantu proses pengangkatan minyak mentah.
Ketua Prodi Peminyakan UIR, Dr Eng Muslim, menyampaikan terima kasih kepada pihak universitas dan PT CPI telah menjadi sponsor bagi kegiatan ini.
’’Harapannya, semoga kegiatan ini dapat menambah poin akreditasi Prodi Teknik Perminyakan dan mendukung visi dan misi UIR untuk unggul di Asia Tenggara pada tahun 2020,’’ ujar Muslim.
Selain Unri dan UIR, perguruan tinggi terkemuka di Riau lainnya menerima bantuan pendidikan Program URP dari PT CPI ini adalah Teknik Elektro Universitas Lancang Kuning (Unilak) dan FMIPA Kimia Universitas Muhammadiyah Riau.
Pada 28 Oktober lalu, PT CPI mendukung pelaksanaan pelatihan Autocad-Electrical untuk para dosen dan mahasiswa Unilak. Tidak hanya itu, PT CPI juga mendukung penyediaan 20 unit komputer dan Uninterruptible Power Supply (UPS) untuk melengkapi fasilitas laboratorium.
Sejak 1950-an, PT CPI menjadi perintis berdirinya berbagai fasilitas pendidikan yang memberikan akses bagi pengembangan sumber daya manusia di Provinsi Riau.
Tonggak sejarah ditandai penyerahan bangunan SMA pertama di Pekanbaru, SMA Negeri 1 Pekanbaru, 8 Oktober 1957. Sekolah tersebut tumbuh sebagai sekolah favorit dan sudah banyak melahirkan tokoh masyarakat dan pemerintahan di Riau.
PT CPI juga bermitra dengan pemerintah daerah dalam pendirian ratusan sekolah SD, SMP, dan SMA lainnya di Riau, termasuk pembangunan SMKN pertama di Kecamatan Kandis dan Tapung.
Di tingkat pendidikan tinggi, pendirian Politeknik Caltex Riau (PCR) merupakan salah satu langkah monumental dan strategis untuk menjawab kebutuhan SDM yang terampil, profesional, dan siap pakai.
PCR merupakan politeknik pertama di Riau, secara resmi beroperasi pada 2001 atas prakarsa Pemprov Riau dan PT CPI melalui anggaran pembangunan disetujui Pertamina-BPPKA, sekarang bernama SKK Migas.
PCR merupakan contoh nyata kemitraan yang sukses antara pemerintah daerah, SKK Migas dan pelaku industri hulu migas dalam turut meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia tempatan yang mandiri dan mampu bersaing secara global.
PT CPI merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dari Pemerintah Indonesia mengoperasikan Blok Rokan di Riau. Dalam mengoperasikan blok migas, PT CPI bekerja di bawah pengawasan dan pengendalian SKK Migas.
Dengan inovasi dan komitmen karyawan sangat terampil dan berdedikasi, PT CPI menjadi produsen minyak mentah terbesar di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan energi dalam menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Informasi lebih lanjut mengenai operasi PT. CPI di Indonesia dapat diakses melalui www.indonesia.chevron.com. ***